SANG MAYOR (15)

9.3K 570 117
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

•••

Alana dan Teddy duduk diruang keluarga dengan suasana yang begitu dingin. Bukan karena cuaca, tetapi karena Alana yang bersikap dingin membuat Teddy bertanya-tanya sebenarnya ada apa dengan istrinya itu?

Alana menatap Teddy dengan tajam, namun tetap saja mata Alana tidak bisa berbohong, wanita itu sedang menyimpan kesedihan dibalik amarahnya.

"Ada apa, Alana?" Teddy memulai obrolan malam itu.

"Aku gak habis pikir, ternyata aku nikah sama pembohong kayak Mas."

Teddy mengerutkan keningnya dan menatap tajam Alana.

"Tolong jelasin, kamu kenapa? Kenapa saya bisa jadi pembohong dimata kamu?"

Alana mendengus dan tersenyum kecil. Tak disangka suaminya masih berpura-pura tidak tau apa-apa.

"Mas, kalo udah ketauan bohong itu udah lah, gak usah banyak tanya aku kenapa? Kenapa begini? Kenapa begitu? Mas tinggal cerita aja apa yang belum Mas ceritain..."

"Kenapa pernikahan kita gak ada pedang pora? Kenapa Mas susah banget buat posting foto pernikahan kita? Mas bisa jelasin?"

Teddy terdiam. Apakah mungkin Alana sudah tau tentang masa lalunya?

"Alana."

Teddy memanggil Alana pelan, pelan sekali.

"Sudah sejauh mana kamu tau tentang saya? Apa yang sudah kamu lihat di sosial media?"

Alana menunjukkan sebuah foto pernikahan Teddy dengan mantan istrinya diponsel wanita itu.

"Harusnya aku yang tanya, udah sejauh mana Mas Teddy bohongin aku?"

Teddy terdiam, benar-benar terdiam seribu bahasa seraya menatap nanar foto yang Alana tunjukkan. Pria itu mengambil langkah yang salah, seharusnya memang dari awal ia menjelaskan pada Alana.

"Diem kan? Ayo jelasin ke aku! Mas mau tau kan kenapa aku bilang Mas pembohong? Ayo ngomong."

Teddy benar-benar terpojokkan. Ia juga tidak tau harus merespon Alana dengan cara apa, Teddy takut salah lagi dalam mengambil langkah.

"Kalo dari awal aku tau, hari ini kita gak akan ribut. Apa salahnya aku tau tentang masa lalu kamu? Saat itu aku calon istri kamu, apa gak berhak aku tau? Kalo hari ini aku gak tau, mau sampai kapan Mas bohong?"

Teddy mengusap kasar wajahnya, pikirannya tidak bisa dikendalikan, hatinya juga tidak tenang.

"Alana, saya mau jelaskan."

Teddy dengan suara lembutnya menatap Alana yang masih menggebu-gebu. Wajar, Alana wajar emosi, Teddy juga memaklumi kondisi wanita itu. Semua memang salah Teddy, pria itu mengakui.

SANG MAYOR [LENGKAP]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang