Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
•••
Alana dan Kirana sedang belajar bersama dirumah Alana. 2 hari lagi mereka akan menghadapi sidang skripsi dikampus setelah perjuangan panjang penyusunan skripsi dan bimbingan.
Walaupun Alana dan Kirana berbeda jurusan namun jadwal belajar bersama yang mereka buat tetap terus dijalankan sampai hari ini. Biasanya mereka belajar diluar rumah seperti dicaffe atau semacamnya, tetapi karena Hanum dan Jendral Saleh ada keperluan diluar kota membuat Alana tidak bisa kemana-mana.
"Len, gue mau istirahat dulu ah, capek otak gue dari pagi belajar." Kirana merebahkan tubuhnya. "Gue gak mau belajar lagi, gue udah muak sama ini skripsi. Biarin gue gak lulus juga, gue capek banget, Alana."
"Yakin gpp kalo gak lulus? Beneran nih?" Alana menggoda Kirana.
Kirana mendengus dan sedikit berteriak namun ditutupi dengan bantal.
"Gue harus ngeluh kemana, Alana? Lo sih enak kalo mau ngeluh tinggal ke si ganteng aja."
Alana tersenyum-senyum salah tingkah. Mendengar Kirana menyebut "si ganteng" membuat Alana teringat kembali dengan Teddy. Pria itu pasti sedang sibuk menemani Bapak Menhan kampanye.
"Lo sehari chatting berapa kali, Len?" Kirana meledek Alana seraya tertawa-tawa kecil.
"Malem doang bisanya, itu juga sebentar sih."
Jika boleh jujur, Alana tersiksa karena kesibukan Teddy. Alana ingin banyak waktu untuk berkomunikasi dengan pria itu, namun Alana juga tidak ingin egois dan mementingkan keinginannya sendiri saja. Teddy adalah orang sibuk, ajudan Menhan, masih dikabari saja sudah syukur.
Alana mengambil poselnya kemudian membuka salah satu sosial medianya. Gadis itu ingin memposting sesuatu disana, kegilaannya terhadap Teddy membuatnya ingin memberitahu semua orang bahwa Teddy hanya milik Alana seorang.
"Alana, ini foto darimana?"
Kirana bertanya setelah Alana memposting sebuah foto di sosial medianya.
"Dari orangnya lah. Gue minta waktu itu."
Kirana tertawa kencang, kencang sekali. Apa yang dipikirkan Alana sampai-sampai memposting wajah Teddy yang seperti itu? Segila itu kah seorang Alana Maheswari?
"Gue mau kasih tau Mas Teddy."
Alana mengirimkan pesan untuk Teddy yang tentunya tidak akan langsung mendapatkan balasan. Entah kali ini gadis itu harus menunggu berapa jam untuk menerima balasan dari calon suami idamannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SANG MAYOR [LENGKAP]✓
Fiksi RemajaCerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan. . . Bagaimana rasanya jika dirimu mengalami sesuatu hal yang tidak menyenangkan? Sesuatu hal y...