SANG MAYOR (14)

7.7K 479 54
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

•••

Alana sedang menyiapkan sarapan untuk Teddy, sedangkan pria itu sedang bersiap-siap memakai baju yang sudah disiapkan oleh Alana.

Entah bagaimana perasaan wanita itu, namun Alana menyembunyikan semua yang ia temukan semalam dengan sebaik-baiknya sampai ada informasi yang lebih membuktikan lagi.

Teddy menghampiri Alana yang sedang menata makanan dimeja makan, lalu pria itu duduk dikursi sambil melihat gerak-gerik istrinya.

"Hari ini saya nemenin Bapak kampanye terakhir di GBK, kayaknya bakal ramai jadi kalau saya telat-telat bales chat kamu, maaf ya." Ucap Teddy seraya menyantap masakan Alana pagi ini.

Alana hanya memberikan satu ibu jarinya dan tidak melihat Teddy sama sekali. Merasa ada perubahan sikap dari istrinya, Teddy berhenti makan sejenak.

"Kamu kenapa?"

Alana menggeleng. "Gak kenapa-kenapa, kenapa emangnya?"

Teddy terus menatap tajam Alana yang tentunya tidak dibalas sedikitpun oleh wanita itu. Teddy mencari kebenaran diantara binar mata Alana yang sepertinya sedang tidak baik-baik saja.

"Alana."

Alana tau nada bicara itu, Teddy pasti ingin berbicara serius dengannya. Lantas Alana duduk dikursi sebrang Teddy dan menatap suaminya itu.

"Kenapa?" Teddy bertanya lagi.

Kalau boleh Alana berbicara, ingin rasanya wanita itu bertanya tentang semuanya, tentang semua yang ia lihat dikolom komentar tadi malam. Tapi Alana tidak punya keberanian, Teddy tidak bercerita dengannya berarti memang berita itu tidak benar. Tidak mungkin kan suaminya itu berbohong?

"Selama Mas jadi suami aku, ada gak sih yang kira-kira belum Mas ceritain?"

Teddy menggeleng cepat. "Semua tentang saya sudah saya ceritakan ke kamu."

Alana mengangguk-angguk berusaha percaya. Namun wanita itu merasa tetap tidak menemukan jawaban, hatinya masih belum tenang walaupun Teddy sudah menjawab pertanyaannya dengan yakin.

Teddy melanjutkan makannya kembali, sedangkan Alana masih menatap suaminya itu. Apakah suaminya memang seorang duda? Harus kemana lagi Alana mencari tau kebenaran ini?

Selesai makan Teddy langsung berpamitan dengan istrinya. Alana menyalami Teddy yang dibalas kecupan singkat dikening wanita itu. Dihalaman rumah, beberapa tetangga terutama ibu-ibu sudah menunggu mereka.

SANG MAYOR [LENGKAP]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang