SANG MAYOR (05)

9K 505 48
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

•••

Alana masih meneteskan air matanya bahkan setelah Teddy menjalankan mobilnya. Teddy tersenyum-senyum kecil sambil menenangkan Alana, sejujurnya pria itu masih terheran-heran mengapa Alana menangis.

"Alana, kenapa nangis? Saya salah ya ngucapin ulang tahun?"

Alana melirik Teddy seraya menghapus air matanya.

"Om, kalo perempuan lagi nangis itu jangan ditanya-tanya, nanti bikin pengen nambah nangisnya."

Teddy langsung terdiam. Sebenarnya ia tau peraturannya memang seperti itu, namun bukan hanya diam kan? Setau Teddy orang yang menangis itu juga butuh pelukan, tapi tidak mungkin saat ini Teddy memeluk Alana.

Mobil dinas Teddy memasuki pekarangan rumah Alana. Ada beberapa mobil yang terparkir disana.

"Alana sudah ditunggu sama Bunda dan Ayah."

Teddy membukakan pintu Alana dan gadis itu langsung lari masuk ke dalam rumah.

Didalam rumah, diluar prediksi Alana, keluarga besar serta sahabatnya Kirana sedang memegangi kue ulang tahun dan menyambut Alana dengan senyuman hangat.

Teddy berdiri dibelakang Alana dan melihat gadis itu kembali menangis. Teddy kemudian mengambil kado yang Alana pegang sekaligus tas gadis itu.

"Saya bantu."

Alana kemudian menghampiri Jendral Saleh dan Hanum dan memeluknya.

"Alana kira Ayah sama Bunda lupa."

"Masa lupa sih, Len." Hanum memeluk Alana dan mengelus puncak kepala gadis itu.

"Selamat ulang tahun ya anak Ayah." Jendral Saleh memeluk Alana kemudian.

"Alana sudah 23 tahun, sebentar lagi mau jadi istri orang. Harus mandiri ya, Nak. Pesan Ayah hanya ikuti suami kamu, Teddy itu orang sibuk jadi Alana harus sabar kalau nanti menghadapi masalah tanpa Teddy menemani Alana. Tapi insya Allah Ayah yakin Teddy akan banyak meluangkan waktu untuk Alana."

Alana memeluk Jendral Saleh dan menangis sejadi-jadinya. Dari kecil hingga sekarang, Alana tidak pernah kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya, terlebih dari Ayahnya. Jendral Saleh adalah Ayah yang selalu berusaha menjadi sosok Ayah yang Alana inginkan.

SANG MAYOR [LENGKAP]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang