Prolog

8.9K 419 15
                                    

♛┈⛧Happy Reading!⛧┈♛

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♛┈⛧Happy Reading!⛧┈♛
.
.
.
.
.

Suara riuh tepuk tangan menggema dan saling bersahutan di lapangan utama kepunyaan Asta High School. Di sana, sedang berlangsung proses SERTIJAB pengurus OSIS lama ke pengurus OSIS baru.

Libina Arabella, kini ia resmi purna dari jabatannya sebagai ketua OSIS Asta High School periode 2022/2023. Tentunya rasa bangga dan haru menyelimuti dirinya pada hari bersejarah itu, tidak ada yang lebih tahu tentang perasaannya saat ini selain dirinya sendiri.

"Ibi!" Panggilan dari salah satu teman seangkatannya itu membuat Libina menoleh.

"Sini gabung!"

Tersenyum singkat, dengan langkah anggunnya Libina berjalan perlahan menghampiri mereka yang tengah berkumpul di depan mimbar.

"Hai," sapanya lembut.

"Bi, congrats ya! Kerja keras lo untuk sekolah ini udah selesai!" ucap salah satu di antara mereka girang sambil memeluk erat tubuh Libina.

Sambil membalas pelukan itu dengan hangat, Libina berkata, "Belum sepenuhnya selesai, Tiya."

Tiyara mendengkus setelah pelukan mereka terurai. "Lo keren banget sih, Bi! Walaupun udah berenti jadi Bu Ketos, tapi masih ada banyak hal bermanfaat yang selalu lo lakuin. Sibuk sekali emang Bu Ketos ini."

"Sst, sekarang udah bukan Bu Ketos lagi dia," canda Altha sambil melirik selempang black-gold bertuliskan ketua OSIS 22/23 yang dikenakan Libina.

"Cieee dapet sertifikat lagi, coba sini gue mau liat!" ujar Diana, membuat Libina dengan bahagia menyerahkan sertifikat yang ada dalam genggaman tangannya untuk dilihat bersama oleh teman-temannya.

"Wah gila sih, kali ini pelantikannya bener-bener elite banget gak kayak tahun lalu," tandas Candra sambil melihat sekelilingnya yang penuh poster kandidat Ketos dan Waketos baru yang terpilih.

Tak lupa pula terpajang di berbagai tempat beberapa karangan bunga cantik nan mewah yang ditujukan sekolah kepada Libina Arabella sebagai tanda ucapan selamat dan rasa terima kasih atas dedikasinya selama menjabat.

"Ya jelas beda lah, Dra, lo liat aja tuh mahkota yang dipake Ibi. Tahun lalu malahan gak ada penyematan mahkota tanda ucapan terima kasih dari sekolah 'kan?" Sahutan dari Bianca membuat atensi mereka beralih pada mahkota emas berkilau yang dikenakan Libina, seketika mereka pun berdecak kagum.

"Liat juga tuh buket yang dibawa Ibi, besar banget ngalahin besar cintanya sekolah ini ke dia," celetuk Evelyn yang membuat Libina tersenyum sambil geleng-geleng kepala atas tingkah laku teman-temannya ini.

"Bi, lo gak dapet hadiah apa lagi gitu dari sekolah? Bukannya udah jadi kebiasaan ya selalu dapat something special?" tanya Inhara heran.

"Heh! Lo kira dia lagi ikut lomba pake dikasih hadiah segala? Mahkota sama buket segede gaban plus karangan bunga mewah aja udah lebih dari cukup kali!" sahut Theo.

"Ya gue kira 'kan-"

"Ada 'kok, kalian gak perlu khawatir," jawab Libina membuat mereka langsung dilanda rasa penasaran. Kali ini hadiah seperti apa ya?

Melihat raut wajah penasaran para temannya, Libina pun memilih memberitahu hadiah apa yang ia dapat.
"Bentar," sambungnya sambil mencoba mengambil sebuah amplop yang berada di saku baju seragamnya dengan kesusahan.

"Uang, Bi?" tanya Altha heran, kurang modal sekali sekolah ini memberikan uang pada Libina yang sudah kaya-raya sejak lahir, begitu pikirnya.

Libina membuka dengan perlahan amplop itu lalu menunjukkannya kepada teman-temannya yang sedari tadi berkumpul bersama.

"Tiket VVIP acara Dies Natalis AHS ke-40," baca mereka serempak membuat banyak pasang telinga yang mendengarnya menjadi berdecak takjub untuk kesekian kalinya pada sosok Libina Arabella, murid kesayangan Asta High School yang memang segala talentanya tidak dapat diragukan lagi.

"Gila keren banget dapet kelas VVIP, udah setara tempat kepala sekolah. Ngalahin guru-guru!"

"Bejir ini serius Kak Ibi lagi yang duduk di tempat terhormat itu?"

"Namanya juga anak emas."

"Dia 'kan Queen-nya Asta, udah gak heran sih. She deserve it."

"Sekolah ini kayak gak punya murid lain aja, kenapa dia mulu ya?"

"Because she's multitalented."

Libina tersenyum kecil mendengar banyak bisikan yang membicarakan tentangnya, ada juga yang secara terang-terangan. Dan di otaknya sudah terpampang list yang akan dia centang setelah menyelesaikan acara hari ini.

91. Melaksanakan SERTIJAB dengan penuh lontaran pujian.

Yeah, she's multitalented but a little manipulative. Sembilan keinginan lagi akan ia penuhi agar dapat lulus dari sekolah ini dengan pencapaian paling luar biasa!

.
.
.
.
.
♛┈⛧She's Multitalented⛧┈♛


Hai-haiii semuanya!!! aku bahagia sekalii bisa mewujudkan mimpiku untuk mem-publish cerita ini setelah sekian lama memikirkannya!!

Gak banyak hal yang aku harapkan, tapi kalau kalian suka dengan cerita ini, i hope u can support me by voting and commenting🥰❤

Cerita ini akan aku buat sesingkat mungkin dan gak bertele-tele, karena takutnya juga nanti kalian bakalan bosen kan?

So, kalau kalian suka dengan cerita ini aku akan lanjut. Kalau gak suka juga aku akan tetep lanjutin hihii, semoga kita bisa bertemu di titik terakhir dalam cerita ini ya!! See u again, My Lover💋

[JADWAL UPDATE: SEMINGGU 2 KALI]

She's Multitalented [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang