[10] She's Multitalented

2.7K 199 17
                                    

♛┈⛧Happy Reading!⛧┈♛
.
.
.
.
.

Darren melangkahkan kakinya ke rooftop dengan perasaan sebagai pemenang, jadi kini Libina masuk jebakannya ya? Semudah itu? Tanpa penghalang?

Kalau tahu ujungnya akan semudah ini, ia tidak perlu susah-susah mencari perhatian Libina dan berakhir dirinya jadi terabaikan. Tapi sudahlah, asalkan kini ia bisa memiliki Libina dan membuat cewek itu terperangkap dengannya. Untuk hidup selamanya bersama dirinya.

"Dar? Kenapa lo?" tanya Falan sesaat setelah Darren terlihat berjalan ke arahnya dengan senyum tertahan.

"Gak ada," jawabnya acuh, sembari mendekat ke pembatas rooftop guna melihat lapangan utama AHS di bawah sana yang terlihat sangat mewah, karena sudah didekorasi untuk acara ulang tahun sekolah tersebut yang akan diselenggarakan selama kurang lebih seminggu lamanya.

"Dar, kita perlu bicara," bisik Khandra yang sudah berada tepat di sebelah Darren. Khandra menoleh ke belakang, di mana ketiga sahabatnya masih sibuk dengan urusan masing-masing.

Darren menatap Khandra bertanya. Dia tidak pernah berbicara cukup serius dengan cowok itu selama tiga tahun terakhir ini, karena Darren lebih memilih menutup diri dari teman-temannya.

"Zaf, beli makan sama minum," suruh Khandra memberikan kartu ATM-nya ke cowok yang sedang asik bermain handphone itu.

"Weh, weh, ada apa nih? Lo traktir kita semua, Ndra? Tumben," jawab Zafar dengan mata berbinar penuh, lalu melirik ke arah Falan dan Yasa yang menaik-turunkan alis mereka.

"Mau apa gak?"

"Ya maulah! Masa nolak rezeki sih? Kalo gitu gue ke kantin dulu ya, lo pada mau ikut beli gak? Bisa milih sesuka hati loh, iya 'kan, Ndra?"

"Hmm."

"Tuh! Ayo ikut gue," ajak Zafar pada Falan dan Yasa. Sontak kedua cowok kurang kerjaan itu pun mengangguk semangat. Lalu ketiganya pergi meninggalkan Khandra dan Darren dalam keheningan.

Darren melirik sekilas ke arah Khandra, ia belum tahu apa yang akan cowok itu bicarakan padanya, namun terlihat sedikit penting. Entahlah.

"Gue harap keributan ini bukan lo penyebabnya," ucap Khandra membuka percakapan antarkeduanya.

Alis tebal Darren menukik tajam, ia dalam kebisuan. Tatapan matanya lurus ke arah lapangan utama AHS di mana banyak murid berlalu-lalang sedang sibuk mempersiapkan segala macam hal.

"Kalo lo suka, bukan gini caranya."

Darren tentu paham arah pembicaraan Khandra dan siapa yang dimaksud dalam kalimatnya, ia juga paham betul sifat serta sikap Khandra yang jika berbicara hanya untuk hal penting saja. Dan mungkin bagi cowok itu hal ini sudah termasuk penting hingga dia berinisiatif berbicara langsung pada Darren.

Yeah, Darren akui bahwa Khandra patut diacungi jempol karena memperhatikan bagian terkecil yang terkadang banyak orang kurang teliti. Namun itulah yang harus ia waspadai, sebab Khandra tentu tahu kelakuan buruk apa yang selama ini sudah ia perbuat.

"Maksud lo?" Kini, Darren mulai membuka suara.

"Jangan pura-pura." Khandra menatap Darren datar, yang ditatap pun sama datarnya. "Ini ulah lo 'kan?" lanjutnya.

"Bukan urusan lo."

"Emang bukan urusan gue—" Menjeda ucapannya, Khandra mengalihkan pandangannya ke samping lapangan utama. Di sana terdapat taman kecil dan tempat duduk yang biasa digunakan untuk bersantai para murid AHS.

She's Multitalented [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang