♛┈⛧┈┈•༶Happy Reading!༶•┈┈⛧┈♛
.
.
.
.
.Suara lantunan melodi mengalun indah di telinga Libina dari sebuah airpods keluaran terbaru hadiah pemberian sang ayah. Menyalakan ponselnya, Libina dapat melihat banyak notifikasi masuk dari berbagai aplikasi di sana. Namun jari lentiknya lebih memilih membuka Google Chrome.
Saat sampai di beranda, Libina menatap layar ponselnya dengan penuh minat. Ia disuguhkan sebuah foto dirinya yang terpampang di banyaknya artikel berita serta tak luput menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Memperjelas eksistensinya, Libina hari ini memiliki schedule, yaitu melakukan wawancara dengan salah satu stasiun televisi ternama yang akan meliputnya mengenai kegiatannya selama lomba di Havant University.
"Panggilan atas nama Libina Arabella kelas 12 BAHASA 1 agar segera menuju ke sumber suara. Sekali lagi, panggilan atas nama Libina Arabella kelas 12 BAHASA 1 agar segera menuju ke sumber suara. Terima kasih."
Sebuah tepukan pada pundaknya membuat Libina menoleh ke samping, di mana Yasmine sedang mengatakan sesuatu padanya dengan suara yang samar-samar sebab teredam alunan melodi dari airpods yang ia kenakan.
"Kenapa, Yas?" tanyanya setelah melepaskan benda yang menyumpal telinganya tersebut.
"Dipanggil Bu Wakasek, disuruh ke ruang guru."
"Aku?"
"Iya, Sayang. Sana cepet, tadi katanya lo ada jadwal wawancara eksklusif 'kan?"
Ah iya, dirinya hampir saja lupa. "Makasih, Yas."
Dengan perlahan, dituntunnya langkahnya menjauh dari area kelas 12 BAHASA, lalu turun ke lantai dasar menggunakan sebuah lift yang sudah disediakan sekolah sebagai fasilitas umum.
Beberapa saat kemudian, pintu lift pun terbuka. Menampilkan sebuah lobi yang di sana adalah tempat ruang guru berada. Dapat dilihat, banyak kamera sudah standbye di depan sana menunggu akan kedatangannya.
"Libina, sini, Nak." ujar Bu Wakasek memanggilnya agar segera mendekat.
"Sudah siap-siap? Mau dimulai sekarang?"
Libina mengangguk. "Di sini, Bu?" tanyanya sambil melihat sekeliling.
"Iya, kamu mau di mana?"
"Emm, gimana kalau di ikon sekolah kita aja, Bu? Di sana pencahayaannya bagus dan udaranya sejuk," sarannya.
Yeah, itu hanyalah alasan Libina saja. Karena sejujurnya ia tak mau kalau disuruh wawancara di depan ruang guru. Rasanya sedikit canggung karena menjadi tontonan para guru-guru, akan lebih baik jika ditonton saja oleh para murid AHS agar namanya kian melambung tinggi.
"Baiklah, sekarang kita ke sana."
Dengan perasaan senang, ia dengan riang menuju halaman depan AHS tempat di mana ikon kebanggan sekolah terpampang, yaitu kaligrafi bertuliskan Asta High School dan sepasang patung Pegasus di pinggirannya yang saling berhadapan. Diukir menggunakan teknik pahat sedemikian rupa sehingga menjadi salah satu objek berfoto paling diminati para murid.
Kamera pun mulai mengambil posisinya dan menyesuaikan pencahayaan. Karena tempatnya yang strategis dan sering dilewati, Libina dapat melihat banyak pasang murid yang berlalu-lalang dan menatapnya penuh ketertarikan.
♛┈⛧┈┈•༶She's Multitalented༶•┈┈⛧┈♛
"Dia Libina, lebih tepatnya Libina Arabella. Kalian pasti kenal 'kan?" ucap seorang cowok yang diketahui bernama Yasa kepada teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Multitalented [SEGERA TERBIT]
Novela JuvenilNamanya Libina Arabella. Cewek multitalenta kesayangan Asta High School yang kepopuleran dan eksistensinya tidak dapat diragukan lagi. Tidak melebih-lebihkan, ini adalah faktanya. Pandai dalam berbagai bidang baik akademik maupun non-akademik menjad...