[8] She's Multitalented

2.7K 206 19
                                    

♛┈⛧Happy Reading!⛧┈♛
.
.
.
.
.

"Kok kamu ke sini?"

Ekspresi penuh rasa heran sudah tercetak jelas di wajah Libina, kontras juga menyiratkan ketidaksukaannya atas kehadiran cowok itu.

"Emang gak boleh?"

"Minimal kamu kasih kabar ke aku kalo emang ada keperluan, terus sekarang malah dateng-dateng gak jelas. Mana gak ada kabar apa-apa lagi."

"Minta maaf, Bi. Gue ke sini mau jemput lo sekalian mau kasih titipan dress pemberian sekolah buat lo pake nanti."

"Dress buat aku pake nanti? Pas Dies Natalis?

Darren mengangguk. "Iya, lo gak liat di undangannya kalo pake dresscode?"

Libina mengernyit, setahunya tidak ada tertulis hal-hal seperti itu. Di undangan VVIP tersebut hanya tertera pakaian yang dikenakan disesuaikan dengan tema acara pada hari itu.

"Kenapa sekolah repot-repot nyiapin aku dress? Aneh banget," gumamnya. Namun gumaman itu masih dapat terdengar jelas di telinga Darren. "Ya udah, mana dress-nya?"

"Nanti gue kasih, sekarang lo berangkat bareng gue ya?"

"Gak usah, aku bareng kakak."

"Tapi, Bi, tujuan utama gue ke sini buat jemput lo. Bukan cuma semata-mata anterin dress doang, jadi mau ya?"

Libina kesal bukan main, ia ingin cepat-cepat menjauh dari radar Darren tetapi dengan cara yang tidak terlalu blak-blakan seperti sebelum-sebelumnya. Lantas mengapa rasanya susah sekali menjauh?

Dirinya yakin seratus persen jika cowok itu merasa dijauhi, maka bisa-bisa Darren melakukan berbagai cara lain yang lebih ekstrem daripada menyuruh kepala sekolah hanya untuk seorang murid. Dan Libina tidak cukup siap untuk menerima serangan ugal-ugalan dari Darren.

"Ck, tapi ada syarat."

"Apa?"

"Syaratnya kamu harus turunin aku sebelum sampai di sekolah. Aku gak mau anak-anak AHS tau kalo kamu jemput aku, nanti mereka bisa ambil persepsi aneh-aneh. Aku gak mau ada berita jelek tentang aku, ngerti?"

"Berita jelek gimana?"

"Bisa jadi mereka ngira aku mau temenan sama kamu gara-gara manfaatin kamu aja 'kan? Aku gak mau hal itu aku denger, aku gak mau bermasalah sama orang lain cuma gara-gara satu orang. Dan itu kamu."

"Nanti aja kita liat," jawab Darren mengedikkan bahu.

"Dar! Serius!"

"Gue gak bisa jadi cowok yang gak bertanggung jawab kayak gitu, Bi. Niat gue itu buat jemput lo dan anterin lo sampai sekolah, bukan buat turunin lo setengah jalan."

"Tapi-"

"Ikut gue sekarang atau lo bakal tau akibatnya."

"Fine!" decak Libina dan masuk ke dalam mobil milik cowok itu dengan muka kusut bak kanebo kering.

Bagaimana mood-nya pagi ini? Sudah! Jangan ditanya lagi, dapat dipastikan keadaan hati dan mentalnya penuh akan tekanan sebab sikap dominan Darren terhadapnya. Libina benci situasi ini!

Biasanya selalu dirinyalah yang memimpin dan mendominasi, namun kenapa sekarang malah dia yang dipimpin? Dunia memang berputar, dan Libina benci satu fakta tentang itu.

"Pake seatbelt-nya, Bi."

"Bawel banget sih!"

"Pake sekarang atau-"

She's Multitalented [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang