2

4K 151 9
                                    

Akhirnya Wonbin berangkat sekolah dengan Jeno, selama perjalanan hanya suara bising dari jalanan yang menemani keheningan mereka. Wonbin terlalu sibuk dengan pemikirannya sedangkan Jeno terlalu fokus menyetir.

Sepertinya Jeno benar-benar tidak menyukainya, buktinya dia tidak mau bicara pada Wonbin. Wonbin tidak nyaman dengan ini.

"Kakak bisa turunin aku di halte depan biar aku naik bus aja," ucap Wonbin entah di dengar Jeno atau tidak karena pria itu tidak meresponnya, tapi Jeno memang tidak pernah meresponnya.

"Kak?" Panggil Wonbin sambil menarik pelan seragam Jeno dan lagi-lagi Jeno tidak menjawab dan melewati begitu saja halte yang Wonbin maksud.

Wonbin menghela nafasnya, kalau terpaksa kenapa tidak menurunkannya?

Akhirnya mereka berdua sampai di sekolah, Wonbin langsung turun dari motor Jeno dan melepaskan helm yang dia pakai lalu memberikannya pada kakak tirinya. Tidak sedikit murid yang melirik mereka, mungkin terlihat aneh Jeno dan Wonbin ke sekolah bersama padahal mereka tahu kalau Wonbin dan Jeno saudara tiri.

"Terimakasih," ucap Wonbin canggung tapi tulus, dan lagi-lagi Jeno tidak menjawabnya pria itu hanya mengambil helm nya saja.

Wonbin melirik Jeno kesal padahal dia sudah berusaha untuk dekat dengan kakak tirinya ini, mau sampai kapan Jeno tidak mau bicara padanya? Apa dia pernah melakukan kesalahan?

Wonbin yang kesal mau segera pergi dari parkiran tapi dia di buat terkejut begitu Jeno menahan tangannya cukup erat.

Wonbin tidak bisa menahan ekspresi terkejutnya, ini pertama kali Jeno menyentuhnya sejak dia resmi jadi kakak tiri Wonbin.

"Kenapa?"

"Jangan pulang duluan, tunggu gua." Setelah berkata seperti itu Jeno langsung melepaskan tangan Wonbin dan pergi dari sana, meninggalkan Wonbin yang masih mematung di tempatnya.

Sialan, limat kata?! Itu kalimat paling panjang yang pernah Wonbin dengar! Apa Jeno sudah mau bicara dengannya? Sialan kenapa suaranya sangat seksi sampai Wonbin merinding mendengarnya!

"Wonbin!"

Wonbin langsung menoleh kebelakang begitu ada yang memanggilnya, dia tersenyum melihat Sungchan berjalan pelan kearahnya.

Sungchan itu pacar Wonbin, hubungan mereka sudah jalan 2 tahun lebih.

Wonbin menghindar begitu Sungchan mau memeluknya, dia menoleh ke samping dan Jeno tidak benar-benar pergi tapi pria itu langsung pergi begitu Wonbin meliriknya.

"Kalo tau kamu nggak dianter aku jemput tadi," ucap Sungchan.

"Aku juga baru tau tadi pagi," balas Wonbin.

"Yaudah kalo gitu pulang sama aku ya?"

Wonbin ingin sekali pulang dengan Sungchan karena dia selalu diantar dan jemput oleh papanya tapi dia teringat dengan ucapan Jeno, Wonbin menggelengkan kepalanya dia mau memperbaiki hubungannya dengan Jeno.

"Nggak bisa aku pulang sama kak Jeno," tolaknya.

"Sejak kapan kamu deket sama si Jeno? Dia udah mau ngomong sama kamu?" Ada sedikit tidak suka dari nada bicara Sungchan, ini lah sifat jeleknya Sungchan yang paling Wonbin benci, Sungchan itu sangat pencemburu.

"Ya enggak juga, udahlah nanti-nanti aja pulang barengnya aku mau ke kelas dulu."

"Wonbin tunggu!"

Wonbin tidak mau mendengar dan terus berjalan mengabaikan Sungchan yang terus memanggilnya.

Apa pria jangkung itu tidak malu teriak-teriak di koridor memanggilnya? Wonbin yang mendengarnya saja malu! Pacarnya itu memang agak lain.

Sesampainya di kelas Wonbin langsung duduk di kursinya, ternyata teman sebangkunya itu sudah datang.

STEP BROTHER [Jeno x Wonbin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang