7

2.3K 122 4
                                    

"kalian yang akur ya bubu mau masak makan malam untuk kita," setelah mengusap sayang kepala anaknya Taeyong turun ke bawah untuk masak sebelum Jaehyun pulang kerja meninggalkan Wonbin dan Jeno berdua di kamar.

"Bin—

"Bubu aku mau bantu!" Wonbin langsung lari keluar kamar menyusul Taeyong padahal Jeno sedang bicara dengannya.

Jeno hanya terdiam di tinggal sendiri, apa Wonbin masih marah dan tidak mau bicara dengannya? Sebenarnya kesalahan apa yang telah dia perbuat sampai Wonbin mengabaikannya seperti ini? Apa karena Jeno menyuruh Wonbin untuk menurut padanya?

Wonbin sedang membantu Taeyong di dapur, dengan telaten dia memotong wortel untuk sup yang di buat Taeyong sedangkan Jeno duduk terdiam memperhatikan Wonbin. Jeno tersenyum sendiri melihat wajah serius Wonbin yang sedang memasak.

"Loh, ada Jeno juga? Kamu udah lapar sayang?" Tanya Taeyong karena tidak biasa dengan keberadaan Jeno di dapur, anaknya itu paling anti ke dapur.

Jeno menggeleng, "aku cuma bosen di kamar." Jawabnya asal.

Apa Taeyong tidak salah dengar? Anak tirinya itu bosan di kamar? Biasanya Jeno menghabiskan waktunya di dalam kamar keluar kalau mau makan dan sekolah saja, Jaehyun pasti senang mendengar ini.

"Kalo gitu kamu mau tolong bubu? Tolong potong buncis itu ya," ucap Taeyong sambil melirik buncis yang ada di samping Wonbin.

Jeno dengan semangat mengangguk dan langsung beranjak dari tempatnya, dia berdiri di samping Wonbin yang sama sekali tidak mengindahkan kehadirannya.

"Kayak ini?" Tanya Jeno ke Wonbin karena dia tidak pernah memotong buncis atau sayuran lainnya tapi tidak dapat jawaban dari Wonbin yang seakan tidak mendengar padahal Jeno berdiri di sampingnya.

"Bin kayak gini bukan?" Tanya Jeno lagi dan lagi-lagi di abaikan Wonbin.

"Bubu aku udah selesai potong wortelnya, mau taro dimana?" Tanya Wonbin sambil berjalan menghampiri Taeyong.

"Taro di sini aja ya, abis itu kamu potong kentangnya tapi di cuci dulu."

"Oke!" Wonbin langsung menurut dan langsung ke wastafel untuk mencuci kentang.

Jeno yang belum menyerah pun kembali mendekati Wonbin, Jeno mencuci buncis yang sudah dia potong asal di samping Wonbin.

"Potongan gua nggak rapih ya ada yang panjang ada yang pendek nggak kayak punya lu," ucap Jeno yang masih berusaha mengajak Wonbin mengobrol, tapi hasilnya tetap sama Wonbin hanya diam saja tidak mau menjawabnya.

"Bin?" Panggil Jeno pelan tapi masih terdengar di telinga Wonbin. "Gua lagi ngomong sama lu." Sambungnya.

"Bubu pisau untuk kupas kulit kentang yang mana ya? Bukan pisau yang biasakan?" Wonbin membawa kentang yang dia cuci ke meja tempat dia memotong wortel tadi.

"Bukan sayang kayaknya bubu simpen di atas deh, kalo kamu nggak nyampe bisa minta tolong ke Jeno ya." Balas Taeyong yang masih fokus dengan masakannya.

Jeno yang mendengar itu tersenyum, dia tidak mau mengambilnya sebelum Wonbin bicara sendiri padanya.

Wonbin melirik tempat yang di tunjuk Taeyong tadi dan itu cukup tinggi dia tidak akan sampai tapi sungkan minta tolong ke kakak tirinya karena dia masih marah dan benci sama Jeno.

"Mau gua ambilin?" Tanya Jeno yang sudah berdiri di samping Wonbin lagi.

Wonbin tidak menggubrisnya dan terpaksa mengupas kulit kentang dengan pisau biasa yang dia pakai untuk potong wortel tadi.

"Lu terlalu banyak buang kentangnya kalo pake pisau itu." Tutur Jeno, "ayo minta tolong sama gua buat ambilin."

"Apa susahnya sih minta tolong sama gua?" Ucap Jeno lagi karena Wonbin hanya diam saja.

STEP BROTHER [Jeno x Wonbin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang