Cklekk..
Jaehyun masuk ke kamarnya dan mendapati Taeyong sedang menangis di sudut tempat tidur, pria cantik itu langsung menghapus air matanya begitu mengetahui Jaehyun masuk ke kamar.
"Sayang," panggil Jaehyun lembut lalu duduk di samping Taeyong dan langsung memeluk tubuh mungilnya.
Taeyong kembali menangis di dalam dekapan Jaehyun sedangkan Jaehyun cuma bisa menenangkannya dengan mengusap punggung Taeyong yang bergetar hebat.
Pasti Taeyong sangat menyesali perbuatannya, Taeyong belum pernah main tangan ke anaknya sendiri mau senakal apapun Wonbin kala itu.
"Tenanglah," ucap Jaehyun lembut.
Taeyong berusaha menenangkan dirinya, dia melepas pelukannya dan kembali menghapus air matanya.
"A-aku jahat banget tadi hikss.. aku nampar Wonbin Jae hikss.." ucap Taeyong terisak.
"Jangan di ulangin ya kasian Wonbin, lain kali kita omongin lagi baik-baik."
"Kamu tau kan Jae aku sama Wonbin itu sama, aku nggak mau apa yang terjadi sama aku terjadi juga ke anakku."
"iya sayang aku tau, udah ya jangan nangis lagi." Jaehyun tahu apa yang terjadi pada Taeyong, karena kecacatannya dia sampai di usir oleh keluarganya dan menganggap Taeyong sebagai aib keluarga.
Sedangkan di dalam kamar keadaan Wonbin tidak jauh beda dengan Taeyong, dia juga menangis tapi yang membedakannya tidak ada siapapun yang menenangkannya, tidak ada yang memeluknya dan tidak ada yang mau mendengarnya.
Tokk.. tokk.. tokk..
Wonbin langsung menoleh ke pintu kamar begitu ada yang mengetuknya, Wonbin hanya diam saja tidak mau membukakannya karena dia mau sendiri dulu, tidak mau ada yang mengganggunya.
"Wonbin buka."
Terdengar suara Jeno yang membuat Wonbin mendidih seketika, karena pria itu dia bertengkar hebat dengan bubunya bahkan sampai Taeyong menampar pipinya.
"Wonbin?" Panggil Jeno lagi karena tidak dapat jawaban dari dalam kamar, dia mencoba buka pintu kamar tapi sayangnya terkunci.
"Lu gapapakan?" Tanya Jeno.
Prangg!
"Pergi sialan!" Teriak Wonbin setelah melempar bingkai foto ke pintu sampai hancur berkeping-keping di lantai.
Jeno sangat terkejut Wonbin berkata kasar padanya, sebenarnya apa yang terjadi pada anak itu? Apa dia marah? Yang menamparnya Taeyong tapi kenapa dia terkena imbasnya juga?
"Lu kenapa? Buka nggak!" Bukan pergi Jeno malah menggedor pintu kamar Wonbin, samar-samar dia mendengar suara ribut dari dalam dan tidak lama dari itu pintu kamar terbuka.
Bughh!
Jeno langsung dapat pukulan dari Wonbin tepat di rahangnya yang membuat tubuh Jeno tersungkur ke lantai, tidak hanya itu Wonbin langsung naik ke atas tubuh Jeno dan mencengkram kerah baju kakak tirinya.
"Gua udah turutin semua kemauan lu tapi kenapa lu tetep ngadu anjing!"
Bughh!!
Wonbin kembali mendaratkan pukulannya di pipi Jeno, Wonbin sudah muak berpura-pura jadi adik yang baik untuk Jeno.
"Lu kenapa hah?! Apa maksud lu?!" Jeno bisa saja melawan Wonbin dan membalas memukul adik tirinya tapi Jeno menahannya dia tidak mungkin memukul Wonbin jadi Jeno cuma bisa menghindar saat Wonbin mau memukulnya lagi.
"Wonbin!"
Terdengar teriakan dari tangga, Taeyong langsung berlari kearah anaknya dan menarik tubuh Wonbin dari Jeno. Taeyong terkejut melihat bibir Jeno sobek dan mengeluarkan darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP BROTHER [Jeno x Wonbin]
Fanfiction[MATURE] [BxB] [CRACK PAIR] [MPREG] Hidup Wonbin sangat sempurna dengan memiliki Bubu dan ayah tiri yang sangat menyayanginya tapi itu semua tidak bertahan lama begitu Jeno berhasil menghancurkan hidupnya dalam sekejap. Karena kesalahan kecil Jeno b...