3

3.4K 161 9
                                    

Yushi langsung lari ke toilet untung saja toilet itu kosong, dia terdiam sambil menatap pantulan dirinya di cermin. Yang tadi itu sangat memalukan, kenapa Wonbin bisa berpikir kalau dia menyukai kakak tirinya? Bahkan Yushi tidak mengenal Jeno.

Yushi membasuh wajahnya dengan air agar lebih tenang tapi sialnya tidak bisa apalagi di lapangan tadi sangat ramai, bagaimana kalau mereka mulai membicarakannya?

Yushi menghela nafasnya dan mencoba berpikir positif, semoga saja anak-anak basket tidak menanggapi perkataan Wonbin dengan serius.

Yushi sudah mau keluar dari toilet tapi tertahan begitu ada sekumpulan murid yang memaksa masuk ke dalam, dari antara mereka ada teman Jeno tadi.

"Wow, liat siapa yang gua temuin di kamar mandi." Ucapnya dengan nada mengejek.

Yushi langsung menunduk dan berusaha keluar dari gerombolan murid yang menghadang jalannya, tapi mereka tidak membiarkan Yushi keluar.

"Misi kak aku mau keluar," ucap Yushi tapi tidak di dengar.

"Lu beneran suka sama Jeno?" Tanya salah satu murid sambil menarik dagu Yushi sampai kepalanya terangkat dan tatapan mereka bertemu.

"Manis sih tapi setahu gua Jeno itu normal," ucapnya lagi sambil mendorong tubuh Yushi pelan.

Yushi semakin terpojok apalagi saat segerombolan murid itu terus berjalan mendekat padanya.

"Daripada sama Jeno mending sama gua aja gimana? Gua nggak kalah ganteng."

Murid itu mencoba menyentuh Yushi lagi tapi kali ini Yushi berhasil menepis tangannya, Yushi ingin sekali melawan kakak kelas brengseknya itu tapi dia sadar dia tidak mungkin menang, ayolah Yushi cuma sendiri dan kakak kelasnya itu berlima apalagi tubuh mereka jauh lebih besar dari Yushi.

Yushi menatap salah satu murid yang dia kenal, berharap dia bisa membantunya tapi sialnya murid itu malah buang wajahnya kesamping seakan tidak peduli.

"Udahlah jangan di ganggu terus, udah ketakutan tuh anak ntar ngencing di celana lagi."

"Cowok kok lemah, besok pake rok aja."

Karena tidak mau dapat masalah mereka pun pergi meninggalkan Yushi yang masih ketakutan, Yushi buru-buru keluar dari toilet sambil menghapus air matanya dengan kasar, kenapa dia terlahir lemah seperti ini?

"Astaga Yushi lu kenapa?" Tanya Wonbin khawatir begitu Yushi masuk ke kelas dengan keadaan kacau.

Yushi tidak menjawab dan langsung duduk di samping Wonbin, dia langsung buka bukunya dan membacanya seakan tidak ada yang bicara dengannya.

"Yushi lu marah? Beneran gua minta maaf, nggak seharusnya gua kayak gitu tadi lu pasti malu ya?" Ucap Wonbin yang malah memperkeruh keadaan.

Yushi tidak menjawab, dia masih fokus pada bukunya dan mengabaikan Wonbin.

"Yushi jangan kayak gini dong, gua beneran minta maaf." Ucap Wonbin lagi sambil menarik pelan tangan Yushi tapi cengkraman nya terlepas begitu saja saat Yushi menoleh dan menatapnya tajam.

"Bisa diem nggak?" Ucap Yushi penuh penekanan, Wonbin terdiam kenapa Yushi sangat menyeramkan? Wonbin baru sadar, jangan pernah buat orang pendiam itu marah karena sekalinya marah itu sangat menyeramkan.

"Maaf," balas Wonbin dan langsung menjauh dari Yushi, mungkin Yushi butuh waktu untuk sendiri.

Sampai pulang sekolah pun Yushi masih mendiamkan Wonbin, tidak mau bicara dan melewati Wonbin begitu saja biasanya mereka ke parkiran bersama.

Sesampainya di parkiran Wonbin melihat Jeno yang sudah berdiri di samping motor menunggunya, Wonbin pun langsung menghampiri kakak tirinya itu.

"Pegang dulu kak," ucap Wonbin begitu Jeno menyodorkan helmnya.

STEP BROTHER [Jeno x Wonbin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang