12

1.3K 74 8
                                    

"Wonbin nggak ikut bubu?" Tanya Jeno pada Taeyong yang datang sendiri lagi hari ini, sudah lebih dari tiga hari Jeno di rawat tapi Wonbin belum pernah datang lagi menjenguknya. Sepertinya Wonbin masih belum bisa memaafkannya dan masih menghindarinya, padahal malam itu mereka sudah mengobrol banyak. Apa Jeno harus menyakiti dirinya lagi untuk dapat perhatian Wonbin?

"Tadi bubu udah ajak dia tapi katanya lagi banyak tugas, mungkin besok sepulang sekolah." Balas Taeyong.

Jeno cuma bisa senyum getir, paling itu cuma alasan Wonbin, dia yakin Wonbin tidak akan datang.

"Kamu mau makan buah apa? Tadi bubu beli buah banyak buat kamu." Ucap Taeyong sambil mengeluarkan buah-buahan yang tadi dia beli di jalan.

"Aku mau istirahat aja bubu, terimakasih udah mau dateng liat aku."

Taeyong langsung menoleh pada anak tirinya itu, "kenapa kamu ngomong kayak gitu? Kayak nggak ada yang dateng buat kamu aja, bubu sama papa kan dateng setiap hari, mungkin papa datangnya sore sepulang kerja."

Jeno memalingkan wajahnya, dia tidak mau Taeyong melihat wajah sedihnya. Taeyong dan Jaehyun memang rutin datang untuknya tapi Jeno juga butuh Wonbin.

Taeyong langsung mengusap kepala Jeno lalu memeluk tubuh anak itu, "nanti bubu paksa Wonbin dateng ya, kalo dia masih nggak mau biar bubu potong uang jajannya." Ucapnya.

"Bubu emang yang terbaik," Jeno langsung membalas pelukan Taeyong.

.
.
.
.
.


"Yushi pulang sekolah temenin gua yuk, gua di rumah sendirian nih." Ucap Wonbin sambil tarik tarik lengan seragam Yushi.

"Aku nggak bisa udah ada janji sama kak Sion." Tolak Yushi.

"Kak Sion? Sejak kapan lu dekat sama kak Sion?" Wonbin kenal siapa itu Sion, dia salah satu teman kakak tirinya.

"Sejak kamu nggak sekolah beberapa hari yang lalu."

"Lu pacaran sama kak Sion?"

Yushi langsung menggeleng, "nggak kita cuma temenan aja."

"Nggak percaya, emang lu mau kemana sih sama kak Sion? Mending ikut gua aja yuk, bener deh bosen gua di tinggal sendirian terus di rumah."

"Kalo gitu mending kamu ikut aja, aku di ajak kak Sion jenguk kak Jeno kakak kamu."

"Ih apa sih!" Wonbin langsung menjauh dari Yushi.

"Kenapa? Di sana juga ada bubu kamu kan?"

"Mending gua pulang aja, gapapa sendirian juga."

"Kok gitu? Udah ayo ikut aja, kak Sion bawa mobil kok."

"Nggak mau jangan di paksa."

Dddrrrtttt.. dddrrrrtttttt..

Ponsel Wonbin bergetar di saku seragamnya, dia langsung mengambilnya dan mendapati telepon dari Taeyong.

"Wonbin kamu masih di sekolah?"

"Iya, kenapa?"

"Pulang sekolah kamu bisa mampir ke minimarket nggak? Tolong beliin bubu makanan ringan sama roti ya, bubu laper tapi kakak kamu nggak bisa di tinggal sendiri nanti kamu mampir dulu ke sini sebentar."

"Apaan sih bubu, kan bisa pesen? Aku sibuk banyak tugas." Wonbin tau ini cuma akal-akalan bubu nya aja biar dia datang ke rumah sakit.

"Kok kamu gitu sih? Kamu nggak mau nolongin bubu lagi?"

"Bukan gitu—

"Pokoknya bubu tunggu, kalo nggak dateng berarti kamu udah nggak sayang sama bubu, kamu ngebiarin bubu kelaparan di sini."

STEP BROTHER [Jeno x Wonbin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang