"nggak mau tau pokoknya bubu pulang sekarang hiksss.."
"Kamu kenapa sih sayang telpon gini malah nangis, bubu baru mau naik pesawat."
"Bubu pulang pokoknya hikss.. Wonbin nggak mau tinggal di rumah ini lagi hikss.. Wonbin mau pulang ke rumah lama hikss.."
"Astaga sayang kamu tenang dulu ya jangan sambil nangis gitu, kamu cerita sama bubu kamu kenapa hmm?"
"Kalo bubu nggak mau pulang biar Wonbin yang pulang sendiri!" ucap Wonbin sambil menghapus kasar air matanya, bahkan dari pulang sekolah Wonbin tidak berhenti menangis karena ulah Jeno yang menciumnya. Padahal Wonbin sudah menghajar wajah Jeno sampai kakak tirinya itu tersungkur tapi malah dia yang menangis seperti ini.
"Jangan gitu dong sayang rumah lama kita kan jauh, coba kasih hp nya ke kak Jeno bubu mau ngomong."
"Nggak!"
"Kamu berantem lagi sama kakak kamu? Kenapa lagi sih?! Perasaan tadi pagi kalian baik-baik aja."
"Coba sini biar aku yang ngomong," terdengar suara Jaehyun di sebrang sana dan Taeyong langsung memberikan ponselnya ke suaminya.
"Kamu kenapa lagi jagoan hmm? Kak Jeno jail lagi?"
Wonbin terdiam mendengar suara ayah tirinya, dia bingung mau cerita dari mana dan Wonbin terlalu malu untuk bilang yang sebenarnya.
"Wonbin?"
"Pokoknya kalian pulang hari ini!" Tegas Wonbin.
"Nggak bisa gitu sayang pekerjaan papa udah nunggu di sana, tunggu 3 sampai 4 hari ya? Papa janji langsung pulang."
"Nggak mau pokoknya pulang hari ini, anterin Wonbin ke rumah lama Wonbin nggak mau tinggal lagi di sini."
Terdengar Jaehyun menghela nafasnya, dia tidak tahu apa yang di perbuat Jeno sampai Wonbin mengamuk seperti ini.
"Sayang jangan kekanakan kayak gini ya, katanya udah gede? Udah tumbuh bulu kan?"
"Hah? Bulu? Bulu apa?!"
"Bulu ketiak."
"Ihh.. papah! Kasih hpnya lagi ke bubu, aku lagi kesel gini malah di bercandain!"
"Bubu lagi keluar, udah ya kamu jangan nangis lagi."
"Pah-
Tuttttttt
Jaehyun langsung mengakhiri panggilannya sebelum mendengar rengekan Wonbin lagi, Wonbin yang kesal hampir saja melempar ponselnya ke dinding kamar.
Hari sudah gelap tapi Jeno belum pulang juga, Wonbin tidak peduli dengan itu meskipun dia sedikit takut sendirian di rumah. Bahkan sejak Wonbin memukulnya di sekolah tadi dia belum melihat Jeno lagi, kakak tirinya itu seperti hilang di telan bumi.
Dan sampai sekarang Wonbin belum tahu alasan Jeno menciumnya, tidak mungkin kan kalau kakak tirinya itu menyukainya? Bahkan mereka tidak pernah bicara lama, Wonbin yakin kakaknya itu hanya mempermainkannya saja, mempermalukan dia di depan banyak orang.
BRAKK!!!
Wonbin langsung terbangun dari tidur begitu pintu kamarnya di buka paksa oleh seseorang sampai terbuka lebar, dia tidak bisa melihat dengan jelas siapa orang yang masuk ke kamarnya karena keadaan kamarnya sangat gelap tidak ada penerangan sama sekali selain dari cahaya bulan yang remang-remang masuk dari sela tirai.
"Siapa?" Wonbin memberanikan diri bertanya meskipun dia sangat takut tapi tidak ada jawaban, ini perampokan atau makhluk halus?!
"Kak Jeno?" Wonbin mencoba menebaknya karena kedua orangtuanya tidak mungkin pulang secepat ini dan langsung mendobrak pintu kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP BROTHER [Jeno x Wonbin]
Fiksi Penggemar[MATURE] [BxB] [CRACK PAIR] [MPREG] Hidup Wonbin sangat sempurna dengan memiliki Bubu dan ayah tiri yang sangat menyayanginya tapi itu semua tidak bertahan lama begitu Jeno berhasil menghancurkan hidupnya dalam sekejap. Karena kesalahan kecil Jeno b...