Valentine's Day[1]

359 33 2
                                    

LISA


Valentine's day! Hari yang selalu di tunggu setiap pasangan untuk merayakannya. Sedangkan aku? Masih betah dengan kesendirian, entah sampai kapan! Mungkin hanya Tuhan yang tahu kapan masa jomblo ini berakhir.

Setidaknya aku masih bersyukur karena memiliki satu orang sahabat yang selalu menemaniku kapanpun dan di manapun. Jadi,rasa kesepian itu sedikit berkurang.

"Ku pikir,bos ku adalah orang yang baik" ucapku sambil memandangi sungai Han yang memiliki keindahan dan suasana yang nyaman.

Sungai Han menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung .Meski terletak di kawasan yang terbilang sibuk. Sungai Han tetap menyuguhkan keindahannya dan ketenangannya dengan dikelilingi taman.

"Tapi langsung setelah pesta minum,Dia memegang tanganku dan meminta untuk pergi ke hotel. Bukankah itu tidak bisa di percaya?" Emosi ku tak terkendali.

"Itu sangat mengerikan. Belum lagi dia berusia empat puluh tiga tahun,dan menikah!" Aku mendekat padanya dan meneguk minuman kaleng bir.

"Dia mengajari ku segalanya tentang pekerjaan dan bodohnya berpikir bahwa dia adalah bos yang baik"

"Jadi,apa yang terjadi setelah itu?" Tanyanya.

"Aku menolaknya dengan tegas. Tetapi masih akan terasa canggung di kantor" aku menerawang kejadian tersebut dan jika memang bos ku tidak profesional, lebih baik berhenti bekerja.

"Jadi begitu? Tapi kejadian seperti ini sering terjadi" Dia membuka minuman kaleng bir dan meneguknya, menatap sebentar padaku.

"Hah? Really?" Aku kaget.

"Jangan menggeneralisasi semua orang" Dia tersenyum.

"Sial,semua pria di dunia ini sama saja" umpat ku.

"Tidak, jika itu terjadi,aku tidak akan pernah punya pacar! Aku tidak mau memiliki pasangan bajingan" aku bergidik ngeri memikirkannya.

"Itu akan menjadi bencana bagiku!"

"Pria seperti itu akan berakhir di neraka,jadi tidak perlu khawatir" Dia tertawa kecil melihat reaksiku yang berlebihan.

"Itu benar. Tapi itu masih menjengkelkan"

Aku memandangi sisi wajahnya dari samping. Ternyata ia sangat cantik juga seksi, apalagi bibir pink penuh ranumnya. Chaeyoung adalah teman sejak sekolah menengah dan sudah berlangsung hingga kami berdua genap berusia 27 tahun.

Dia adalah sahabatku yang selalu bersedia mendengar keluh kesah ku selama ini.
Sejak sekolah menengah,kami adalah teman yang tak terpisahkan. Aku selalu melihatnya sebagai teman.

Namun baru-baru ini,aku mulai merasa sedikit bingung.

Aku sepertinya... menyukainya, mungkin.

Menyukai bukan sebagai sahabat melainkan sebagai teman wanita yang selalu ingin ku ajak bercinta di ranjang, melindunginya dan memastikan kenyamanannya.

Chaeyoung tak sadar walaupun aku memandanginya dari samping lebih lama dari biasanya. Ia bahkan memejamkan mata karena terpaan dingin angin malam. Sangat cantik!

"Aku sudah cukup mabuk" Chaeyoung menguap.

"Masih ada pekerjaan besok"

"Kita masih minum. Bersulang" tawa ku renyah karena tak ingin beranjak sedikitpun darinya.

Di lingkup pekerjaan,aku memang tidak bertemu dengan orang baik. Masih ada... Chaeyoung. Jadi,aku tidak perlu khawatir berlebihan.

"Kenapa kamu sangat ingin mendapatkan pacar?" Chaeyoung penasaran.

"Mengapa? Karena semua teman-teman ku di kantor punya pacar? Karena aku ingin punya pacar di hari Valentine? Atau karena aku sering di undang untuk pesta kencan?"aku menebak-nebak.

"Tidak,aku kira tidak. Atau mungkin karena aku terlalu bebas?"

"Apa?" Dahi Chaeyoung mengernyit.

"Tidak. Kenapa gitu,ya?" Aku bermonolog sendiri dan tak sadar Chaeyoung sudah lama menunggu jawabanku hingga matanya tak beralih dariku barang sedetikpun.

"Kau tidak harus sengaja mendapatkan pacar" ucapnya sedikit tertahan saat aku meliriknya.

"Aku akan selalu ada untukmu" Chaeyoung tersenyum dan mengangkat bekas minuman kaleng ke atas.

"Chaeyoung akan selalu bersamaku" batinku.

"Aku masih perlu bekerja besok, jadi ayo pulang" ajaknya sembari sibuk merapikan beberapa camilan yang kami bawa tadi.

"Apa?" Aku tak setuju dengannya. Aku masih ingin menghabiskan waktu bersamanya lebih lama lagi.

"Jangan cemberut. Mari kita pulang. Biarkan aku mengambil ini" Chaeyoung meraih tas tanganku dan juga camilan yang sudah terbungkus rapi di dalam kantong plastik warna putih.

"Terimakasih banyak, Chaeyoung" ucapku tulus. Dia selalu seperti ini ketika tahu aku sedikit mabuk. Selalu baik dalam keadaan apapun. Aku makin menyukainya!

"Kau terlihat seperti orang bodoh" kekehnya

"Apa yang kau katakan? Aku akan membawanya sendiri!" Aku berlari padanya dan menarik paksa tas yang ia bawa.

"Sudahlah. Biar aku saja" elak Chaeyoung dengan tubuh menyamping.

"Kembalikan!"

"Aku akan membawanya!"

Dan kejadian tersebut berlangsung selama beberapa menit hingga akhirnya aku mengalah karena Chaeyoung lebih keras kepala dari siapapun di dunia ini jika sudah menyangkut keinginannya.

Chaeyoung adalah sahabat terbaikku. Aku tidak mau mengacaukan persahabatan kami yang sudah terjalin lama dan tidak akan pernah menganggapnya sebagai teman kencan romantis. Itu harus terjadi.

Bagaimana dengan rencana punya pacar di hari Valentine? Entahlah, lihat saja. Apakah ada orang lain yang seperti Chaeyoung di dunia ini? Jika ada,maka aku akan menjadikannya sebagai kekasih!












__________________
__________________






Happy Valentine's Day!

See y!!

WHAT ABOUT US[CHAELISA]☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang