Mistake [5]

219 37 6
                                    

Lisa menggunakan sweater tebal dengan turtle neck berwarna merah. Sweater tersebut juga memiliki motif sederhana berwarna putih. Sedangkan rambutnya diikat menggunakan pita rambut bermotif kotak-kotak hitam putih.

Chaeyoung sempat memperhatikan kostum Lisa yang telah ganti saat mereka keluar dari dalam kafe dan sedang berjalan-jalan di sekitar pinggir taman. Menikmati suasana malam yang begitu dingin sambil memandangi wajah cantiknya, merupakan momen yang tak akan di lupakan oleh wanita blonde itu.

Dia juga baru tahu ternyata tempat yang di datangi adalah miliknya Lisa dan memang sengaja menyelipkan namanya di sana.

Lisa mengatakan bahwa kafe itu ada karena terinspirasi dari Chaeyoung yang suka makan dan mencoba berbagai jenis minum saat mereka masih bekerja di perusahaan yang sama.

Hatinya seketika menghangat mendengar kejujuran Lisa. Siapapun orangnya pasti bahagia jika di perlakukan begitu istimewa.

Dia mulai membanding-bandingkan Jennie dengan Lisa. Keduanya memiliki sifat yang sangat jauh berbeda. Lisa lebih tahu caranya memperlakukan dirinya, menghargai kehadirannya dan juga begitu semangat jika Chaeyoung bercerita tentang keseharian yang di lalui.

Sedangkan Jennie,dia hanya mau di turuti, egois dan selalu ingin menang sendiri. Entah mengapa dulu Chaeyoung sangat mencintai wanita itu.

"Sudah lama aku tidak minum" kata Chaeyoung sembari memperhatikan Lisa yang sedang berjalan beriringan dengannya.

"Makanannya juga enak"

"Please, datang lagi,ya?" Lisa menoleh padanya dengan tangan masuk kedalam kantong mantel yang ia pakai.

"Ya" Chaeyoung tersenyum manis.

"Aku sangat bersenang-senang hari ini" ucap Lisa bahagia.

"Aku juga"

"Aku senang mendengarnya. Maaf, membuatmu terlambat pulang" Lisa menunduk, matanya menjelajahi bebatuan di bawah tapak kaki.

"Hari ini waktu cepat berlalu" Chaeyoung mengatakan seolah sangat senang bersama dengan Lisa sampai malam begini.

"Bolehkah pulang selarut ini?" Lisa ingin tahu hubungan pernikahan Chaeyoung seperti apa.

Selama di kafe, Chaeyoung tak berbicara banyak soal Jennie. Bahkan tak pernah sekalipun menyebut nama wanita itu saat Lisa sudah mencoba menggodanya.

"Ya,jangan khawatir" Chaeyoung memperhatikan orang-orang di sekitar.

"Jika kau lajang, aku akan memintamu untuk minum-minum putaran kedua. Aku kira itu tidak mungkin dilakukan sekarang"Lisa memelintir ujung rambutnya, menyenggol tubuh Chaeyoung main-main.

"Terasa mustahil,ya?" Chaeyoung mengulum senyum.

"Yeah" Lisa berkecil hati.

"Kau tidak bisa ,kan?"

"Apa?" Chaeyoung menanggapi dengan sedikit tertawa.

"Aku bertanya padamu sebenarnya serius"

"Kalau begitu mari kita putuskan dengan menebak dengan jari" Chaeyoung berhenti dan berdiri hadap-hadapan dengan Lisa.

"Huh?"

"Yang kalah akan membeli minuman" tunjuk Chaeyoung pada toserba yang buka 24 jam.

"Ini terasa seperti nostalgia"gumam Lisa. Keduanya sering melakukan permainan seperti ini untuk mengusir rasa jenuh di tempat kerja.

"Ready?" Chaeyoung semangat.

"Batu, gunting, kertas!"

Chaeyoung menunjuk dua jari, sementara Lisa mengeluarkan lima jari dan itu artinya si wanita blonde yang menang.

WHAT ABOUT US[CHAELISA]☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang