Hope not[end]

373 31 3
                                    

"Untukmu aku baik-baik saja meski tersakiti
Karena aku hanya memberimu rasa sakit saat kita bersama"

____________________
____________________


Hari ini Lisa tengah berada di dalam rumahnya karena keadaannya sedikit membaik dengan berat hati Jisoo melepasnya tapi dengan syarat harus rutin kontrol.

Ia menatap malas pada layar televisi yang acaranya sangat membosankan, menyingkap tirai jendela kamar dan memandangi keadaan di luar. Matanya terpaku langit cerah merekah berwarna jingga. Ia tak sadar hari sudah sore

Kesehariannya hanya berada di dalam rumah sepanjang hari,tidak ada kegiatan lain. Makan, minum obat, tidur bahkan untuk berjalan jauh saja dirinya tak mampu.

"Penyakit sialan!" Ia memukul dadanya sekeras mungkin dan menyeka air mata yang jatuh perlahan.

Tiga puluh menit berlalu,ia di kejutkan dengan bunyi bel rumah. Melangkah turun dan segera menuju pintu. Matanya seakan melompat begitu mengetahui siapa yang datang.

Jantungnya serasa mau copot!

"Chaeyoung?" Ia berdiri mematung.

"Hai, Lisa. Boleh aku masuk?" Tunjuk gadis itu ke dalam rumah dengan senyum sumringah. Hati Lisa menghangat seketika akan sikap Chaeyoung, gadis yang masih ia cintai hingga sekarang.

"Tentu saja" Lisa menutupi rasa groginya dengan mempersilahkan Chaeyoung masuk.

"Kau terlihat pucat semenjak kita putus. Apa kau baik-baik saja?" Tanya Chaeyoung saat sudah duduk berhadapan di atas sofa.

"Aku baik-baik saja" bohong Lisa.

"Are you sure?" Chaeyoung mendekat, memperhatikan wajah Lisa yang tak tampak seperti biasanya. Seperti orang yang kesakitan?

"Iya" Lisa berpura-pura mengusap tengkuknya.

"Tapi, Lisa..." Chaeyoung mengusap pipi gadis itu yang jauh lebih tirus dan juga wajahnya yang sangat pucat layaknya mayat hidup.

"Aku baik-baik saja, Chaeyoung. Ada keperluan apa datang kemari?" Lisa spontan menjauh dan takut Chaeyoung mengetahui keadaan yang sebenarnya.

"Apa kau sungguh tidak pernah mencintaiku,Lisa?" Chaeyoung berkata pelan tapi dengan nada sungguh-sungguh.

"Oh,my God! Aku ga punya waktu untuk bernostalgia" Lisa berdiri dari duduknya.

Chaeyoung merasakan sakit hati lagi bahkan setelah sekian lama tak bertemu dengan Lisa. Apa yang sebenarnya di harapkan oleh Chaeyoung?

"Aku hanya ingin tahu. Kau tidak mungkin berubah dalam sekejap. Hal apa sebenarnya yang kau sembunyikan?" Chaeyoung menatap lekat gadis itu.

"Pergilah, Chaeyoung. Aku ingin istirahat"

Ya, pengusiran lagi yang ia dapatkan!

"Baiklah" Chaeyoung memandangi punggung Lisa dari belakang. Lisa seolah-olah sudah muak menatap wajahnya.

"Aku hanya ingin memberikan ini padamu" Chaeyoung meletakkan kertas tersebut di atas meja.

"Aku harap kau datang" Chaeyoung ingin menyentuh pundak Lisa untuk terakhir kali tapi ia urungkan dan memilih pergi.

___________________
___________________

"Tapi kau, cinta yang kau inginkan
Kau harus bertemu orang yang lebih baik dariku dan menjadi bahagia
Tapi ku harap kau jangan sampai melupakanku"


__________________
__________________


Hati Lisa langsung luruh seketika dan kakinya serasa tak bisa menopang tubuh, dunianya benar-benar sudah berakhir begitu melihat kartu undangan pernikahan Chaeyoung dengan orang lain.

WHAT ABOUT US[CHAELISA]☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang