Playgirl [3]

278 45 12
                                    

Rosie.





Deal?" tanganku masih erat memeluk pinggang rampingnya, entah kenapa rasanya berbeda padahal aku selalu melakukan ini pada setiap wanita yang ku dekati.

"Apa maksudmu?" Lisa berontak.

"Honey, dengan kau melakukan perlawanan seperti ini ,aku semakin ingin melempar tubuhmu ke atas sofa" nadaku tenang dan mampu membuat Lisa gugup.Aku berusaha mati-matian untuk tidak tersenyum.

"Rosie,,," Lisa gugup dengan memalingkan wajah ke samping.

"Well,aku hanya ingin jadi pacarmu selama seminggu dan kau harus menuruti semua keinginanku" aku mengusap perutnya yang hanya memakai crop top di dalam dengan berbalut mantel panjang dari luar.

Aku tahu Lisa setengah mati untuk tidak tergoda akan setiap sentuhan yang ku berikan,tapi bahasanya tubuhnya tidak bisa bohong.Nafasnya yang sedikit tertahan dan juga ia memejamkan mata.

"Open your eyes" aku mengulum senyum.

"Apa yang kau pikirkan? Menciummu?" tawaku.

"Tidak,,, hanya saja pakaianmu terlalu tipis untuk acara fashion show" Jawab Lisa gugup.

"Seseorang khawatir?" sarkas ku.

"Tidak ada waktu untuk perduli padamu" ia sedikit kesal.

"Jadi pacarku selama seminggu dan kau bebas memotret ku dari sisi manapun atau dalam kondisi apapun untuk malam ini. Deal?" aku mengelilingi tubuhnya.

"Mau foto telanjang ku?" Godaku seketika hingga Lisa berteriak dan menyumpal mulutku.

"Bagaimana kalau ada yang dengar?" katanya cemas.

"Tidak akan. Ruangan ini kedap suara"

"Oke"

"Jangan mengulur waktu,mau atau tidak?" aku sudah tidak sabar menanti jawabannya.

"Baiklah" katanya pelan dan wajahnya tak senang.

"Sepertinya kau terpaksa dan aku tidak menyukai sikap yang demikian, pergi lah" usirku secara halus.

Aku sengaja dan mau tahu reaksinya seperti apa.Bermain dengan Lisa sepertinya menyenangkan,aku tidak akan mudah membawanya ke atas ranjang kemudian berakhir begitu saja.

"Baiklah,aku mau jadi pacarmu selama seminggu dengan satu syarat " Lisa menyanggupi.

"Oke" Aku bahkan tak perlu repot apa syaratnya dan itu bukan masalah besar

"Selama jadi pacarku jangan pernah berhubungan dengan wanita lain. Aku tidak perduli mau itu pacarmu atau sekalipun istrimu,kau harus menjauhinya selama seminggu"

Lisa perlahan mendekatiku dan berdiri dengan sedikit angkuh" Deal nona, Roseanne Park?"

Shit!Aku mengumpat dalam hati, bagaimana Lisa bisa berpikiran seperti ini? Keadaan terbalik,kini aku yang terdiam dan tak tahu harus berkata apa.

"Deal" jawabku,aku takkan membiarkan Lisa menang!

"Oke" Lisa menaikkan kedua alisnya ke atas dan menunjukkan keterkejutan.



Selama dua puluh menit,Lisa melakukan pekerjaannya secara profesional dan juga bersungguh-sungguh.

Matanya sangat jeli dalam setiap sudut dalam melakukan pemotretan, sesekali tangannya bersentuhan dengan wajahku seperti merapikan rambut, mengusap sedikit make up pada wajahku, bahkan ia dapat melihat debu berada di atas gaun tipis yang ku kenakan.

Mata kami saling bertemu satu sama lain dan untuk pertama kalinya, jantungku berulah dan tak seperti biasanya.

Aku merasakan debaran yang luar biasa saat sedang berduaan seperti ini dengannya dan lihatlah! Aku bahkan tersenyum bak orang idiot saat ia membenarkan letak posisi ku yang berada di sisi kaca besar.

"Sempurna!" Lisa memperhatikan setiap foto pada kameranya dan tersenyum bahagia. Mengapa Lisa sangat cantik?

Tidak! Tidak! Apa yang ku pikirkan.

"Terimakasih nona Rosie atas waktunya,aku akan mempergunakan seluruh fotomu dengan sebaik mungkin"

"Wait" aku menahan pergelangan tangannya.

"Kesepakatan kita di mulai dari sekarang" aku memasang wajah arogan.

"Hm?" Mata Lisa menyipit.

"Selain jadi pacar,kau juga harus menurut padaku, ingat?" Beritahu ku padanya.

"Oke, katakan saja" Lisa menekan setiap kata.

"Belikan aku kopi latte, pizza, kentang goreng,corn dog,kaki cumi-cumi dan beberapa botol air mineral" aku berpikir sebentar.

"Ah, semuanya itu harus kau beli di setiap tempat favorit ku. Aku akan mengirimkan alamatnya padamu" aku meraih ponsel yang tergeletak di atas kaca meja rias.

"Nomor ponselmu,nona Lalisa Manoban?"

Lisa langsung mengeluarkan ponsel miliknya dari dalam tas kemudian menuliskan nomor ponselku dengan berat hati.

"What?" Mata Lisa terbelalak dan berteriak keras dan aku tertawa melihat reaksinya yang berlebihan.

"Kau tidak mungkin menyuruhku membeli ini semua di tempat yang berbeda-beda?" Protesnya, bahkan nada bicaranya sudah emosi

"Kau tak mau?" Tantang ku.

"Baiklah, kembalikan semua foto yang kau ambil dan jangan pernah berpikir mengunggahnya di situs perusahaan mu. Jika itu terjadi,aku takkan segan-segan melaporkanmu" ancam ku.

"Percayalah,aku serius" ucapku kemudian.

"Oke!!" Lisa mengepal kedua tangan dan menghela nafas dengan panjang.

Good girl" kataku penuh kemenangan.

Aku menatap kepergiannya yang sedikit kesal dan perasaan bahagia yang luar biasa menyeruak begitu saja. Seperti mendapatkan sesuatu yang berharga karena telah berhasil melihat sisi Lisa yang sebenarnya dan sangat jauh berbeda di depan umum.

Lisa sedikit arogan dan kompetitif,bukan wanita yang selalu tersenyum pada semua orang.









_________
_________









"Fuck! Fuck!" Lisa membanting setir mobil dengan kuat melepaskan emosinya yang tertahan saat sedang melakukan kesepakatan dengan model kejam itu.

"Lihat saja, Roseanne Park! Aku akan membuatmu membayar lunas dengan apa yang kau lakukan hari ini padaku!" Lisa mengacak-acak rambutnya frustasi seperti orang gila.

"Sialan!"

Lisa merasa tidak terima akan semua perlakuan wanita itu dan telah menginjak-injak harga dirinya begitu mudah.

"Aku akan membuatmu jatuh cinta padaku, Roseanne Park!" Gumamnya dengan sorot mata yang penuh kebencian.

"Setelah itu,kau akan merasakan patah hati luar biasa dan tak akan pernah kau lupakan seumur hidup!" Lisa bersumpah di bawah cahaya petir yang mengkilat dan hujan deras.

Langit dan semesta seakan mendukung balas dendamnya.











________
________









Author suka pertengkaran ini😂🥴

Dukung siapa? Lisa or Rosie?

Tentukan pilihanmu 🥴😚

See y!!

WHAT ABOUT US[CHAELISA]☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang