.
.
.🪐🪐🪐
.
.
.Malam itu...
Setelah Yoongi tinggal di kota B ia merasa sepi. Walau terkadang Nona Kim menawarkan untuk ikut bergabung diacaranya tapi Yoongi menolak karena ia lebih suka kedamaian. Acara orang2 kaya itu membosankan, acara sosialita itu memusingkan dimana banyak orang2 yg sedang adu kekayaan dan memamerkan barang barang branded.
Yoongi tidak suka basa basi. Maka dari itu dia lebih memilih menyendiri. Ia hanya ingin bertemu seseorang secara pribadi atau mungkin ditempat yg tidak terlalu ramai namun dengan durasi yg sebentar karena urusan penting saja. Ia pusing mendengar suara terlalu ribut dan kencang.
.
Hari sudah sore menjelang malam, Yoongi mengemasi kerjaanya ,ia ingin pulang karena dirasa sudah tak ada kerjaan dikantor, Yoongi sengaja tidak membawa kendaraannya karena ingin pulang jalan kaki. Ditengah perjalanan pulangnya tak sengaja dia melihat Nona Kim dengan kekasihnya baru saja keluar dari toko busana. Mereka bertemu dan memaksa Yoongi untuk mengobrol barang sejenak di cafe atau restoran. Akhirnya Nona Kim memilih ke restoran milik kekasihnya. Menyewa ruang VIP untuk lebih privasi.
Setelah dirasa cukup lama Yoongi angkat bicara untuk pamit.
"Sepertinya obrolan ini sampai disini saja. Bukankah ini sudah malam? " Ucap Yoongi ingin mengakhiri pertemuan dengan Nona Kim.
Nona Kim melihat kearah jam. Mereka bertiga sudah ngobrol tentang bisnis nya selama 3 jam lamanya dan malam sudah makin larut. Akhirnya sesi pertemuan ini berakhir, awalnya Nona Kim menawarkan untuk tumpangan namun Yoongi menolak. Ia jalan kaki saja. Ia ingin menghirup udara malam. Dia rindu seseorang. Yoongi mendudukkan diri di emperan minimarket yg tak jauh dari apartemen nya.
Yoongi mendengar suara berisik didalam minimarket tersebut padahal sepi tidak ada yg beli. Selama beberapa waktu duduk disana Yoongi memutuskan untuk membeli kopi untuk menemani nya jalan sampai unitnya.
Kling..
"Selam-
" - Mat datang di J-market, selamat berbelanja" Ujar riang Taehyung.
Yoongi dan Jimin saling memandang, spontannya mereka kaget sampai tidak bisa berkata-kata. Taehyung sampai ikutan nge-freeze disebelah Jimin. Melihat keduanya seperti seseorang yg sudah lama tidak bertemu.
"Ehem.. Permisi pak, eh kakak maksdnya, jangan menghalangi pintu. Nanti seret Jodoh, hehe.." Tegur Taehyung dengan cengiran nya. Dia sebenarnya takut dengan raut muka Yoongi.
Yoongi segera masuk ke dalam sambil matanya tak lepas melihat gerak gerik Jimin dari ekor matanya. Orang yg dirindunya ternyata ada disini. Didekat sini.
"Taehyung, kau saja yg layani dia. Aku mau ke toilet. "Jimin berkata sambil ingin buru-buru pergi.
"Kau baru saja ke toilet, gak usah alasan! " Taehyung menarik Jimin kembali ke tempat semula.
Jimin menekuk wajahnya. Dia malu, dia bingung tidak tau apa yg harus dilakukan. Padahal dia kan sudah berdoa agar dia tak bertemu lagi dengan Yoongi, tapi sepertinya Tuhan menolak doanya.
Yoongi membawa gelas beserta satu sachet kopi ke kasir.
"Aku mau bayar dan sekalian seduhkan untukku" Titah Yoongi sambil matanya menatap Jimin yg tidak balik menatapnya.
"Oh, baiklah" Taehyung pergi ke bagian mesin untuk menyeduh pesanan pria itu.
"Jimina,, senang bisa bertemu kembali" Ucap Yoongi pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal Dari Sini
FanfictionMasa remaja Jimin yg berwarna dengan hadirnya masalah masalah yang akan mempertemukan dirinya dengan pasangan hidupnya. Min Yoongi Park Jimin Cerita hanya karangan penulis , tidak ada hubungannya dengan dunia nyata mereka.