Dua Puluh Satu 🐥

703 85 7
                                    

.
.
.

🥙🥙🥙

.
.
.





Jimin duduk di kursi didalam kamarnya sambil terbengong, teringat lagi ucapan Tuan Min malam itu.

.

Damainya acara makan malam itu yg dengan terkadang diselingi obrolan kecil. Disaat semua sedang menyuapkan makanan kedalam makanannya Tuan Min dengan suara tegasnya berbicara.

"Mari nikahkan Jimin dengan Yoongi."

"Uhukk.. Uhukk..!!"

"Ayah.. Minum dulu" Jimin  buru2 memberi minum ayahnya yg tersedak.

Gluk
Gluk...

"Ya ampun sekertaris Park jangan kaget begitu. Maafkan aku" Ucap Tuan Min.

Setelah selesai minum ayah Jimin duduk tegak dan menatap lurus bosnya.

"Dengan segala hormat, terimakasih Tuan Min. Tapi maaf sebelumnya, kupikir.... 

"Kau pikir Jimin tidak sebanding dengan Yoongi kan kau mau bilang begitu. Gak, aku gak setuju kau berkata begitu. Aku tidak melihat hal apa itu yg namanya timpang, mereka cocok. Jangan lihat dari segi kasta atau keuangan. Gak ada ya sekertaris Park. Aku tadi melihat Jimin sangat baik dan penyayang, Yoongi pun sepertinya juga sangat menyukai Jimin. Benarkan Yoongi?"

Yoongi mengangguki perkataan ayahnya.

"Tapi Jimin belum selesai kuliah Tuan Min. Saya pikir Jimin akan menyelesaikan kuliahnya dulu baru menikah" Ucap Ayah park.

Semua diam. Jimin memang ingin menyelesaikan kuliahnya karena tak ingin mengecewakan ayahnya.

"Kita tunangan saja dahulu. Nanti Jimin selesai kuliah kita akan menikah" Yoongi.

Lalu mereka sepakat dengan perkataan Yoongi.





.
.
.




Sepanjang jalan menuju kosnya Jimin terbengong. Jimin kembali menempati kosannya karena ia memang tidak pindah. Tiap bulan masih bayar meski kemarin sempat tidak ditempati karena kabur didesa selama sebulan.

1 bulan lagi rencana mereka akan bertunangan. Jimin tidak percaya akan bertunangan bahkan sampai menikah dengan si vampir nanti.

"Kenapa melamun Jimin?" Tanya ayahnya.

"Ng.. Gak ada ayah"

"Masih kepikiran sama Tuan Min?"

"Sedikit" Jawab Jimin.

"Gak usah dipikir. Sekarang ayah mau tanya"

Jimin menoleh penuh ke ayahnya.

"Kenapa malam itu ayah melihatmu memakai pakaian begitu dirumah Yoongi. Apa yg kau lakukan?"

Jimin jadi keringatan dingin. Ia bingung mau menjawab apa. Mana bajunya masih disimpan di kosnya lagi saat ia tinggal ke desa baju itu ada diatas meja. Pasti nanti ayahnya langsung melihatnya saat masuk ke kosnya.

"Mmmmm..... " Jimin tidak menjawab malah menggumam tidak jelas.

"Nak. Apa kau sudah melakukan sesuatu dengan Yoongi?"

"Emmm.. Me..Melakukan apa a.. Ayah?"

"Jawab saja. Ayah gak marah. Sudah terjadi ya mau bagaimana"

Jimin tau ayahnya kecewa.

Berawal Dari SiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang