Tujuh belas 🐣

793 85 12
                                    

.
.
.

🪇🪇🪇

.
.
.



"Sebentar lagi ulang tahun Hyungie,, kado apa ya yg cocok?" Jimin bertanya jawab sendiri.

Bukannya sibuk melayani pembeli Jimin malah sibuk memikirkan hal lain.

"Jim." Panggilan Taehyung tidak digubrisnya.

"Jimeeennn!!!!"

"Jangan berisik deh. Aku pusing" Jimin melenggang pergi kebelakang. Menyisakan Taehyung yg melongo melihat temannya itu.

"Lah.. Jimin kenapa sih?"


.
.
.


Jimin pulang ngampus buru2 pergi meninggalkan Taehyung, niatnya ingin nyari kado.

Jimin berjalan di trotoar. Ia melihat lihat toko2 yg berjejer disana, tidak ada yg bagus. Kue, boneka, aksesoris sepertinya tidak cocok untuk dijadikan kado untuk pacarnya yg kaya itu. Jimin memutar otak memikirkan kado yg unik untuk diberikan pada kekasihnya itu dihari ultahnya.

Kembali Jimin berjalan jalan sampai ia berhenti didepan toko Lingerie dan Underware. Sedikit tertarik dengan sesuatu dimanekin yg dipajang di display toko tersebut.

Jimin melirik ke kanan dan ke kiri seperti malu2 mau masuk kesana. Tapi akhirnya ia masuk juga ke toko tersebut. Beberapa menit kemudian Jimin keluar dengan paperbag ditangannya dan senyuman puas terukir di bibirnya.

"Aku akan membuatmu terkejut besok malam wahai Vampir..!! Hahaha.. " Ucap Jimin.


.
.
.


"Oh, iya iya paman park. Aku akan siapkan berkasnya besok. Baiklah! Anda hati2 diperjalanan nanti. Sampai Jumpa!"

Tut.

Yoongi kembali sibuk dengan dunianya sendiri, si laptop dan tumpukan kertas. Mengingat besok sekertaris ayahnya datang berkunjung tanpa ayahnya. Yoongi tau bahwa ayahnya sedang sakit. Tapi Yoongi pikir sudah ada yg mengurusinya jadi dia cuek saja tidak pulang untuk sekedar menengok sang ayah.

Yang ia utamakan adalah ke stabilan perusahaan dulu karena sang ayah sudah lama tidak ke kantor.


.
.
.

"Kau benar tidak mau pulang?" Dong suk

"Kenapa? Kau mengusir ku?" Hye won.

"Tidak. Aku hanya bertanya. Mungkin ibumu khawatir karena anaknya tidak pulang" Dong suk.

"Ibuku? Khawatir padaku? Haha.. Lelucon macam apa itu!!.. Yg dipedulikan ibuku hanya suaminya saja. Aku bahkan tidak ada dalam daftar ingatannya. Semuanya hanya ada Gong Jun, Gong Jun saja di kepalanya tidak ada yg lain.!!" Ucap Hye won setengah emosi jika membahas ibunya.

Dong suk diam saja melihat kelakuan Hye won. Dulu semasa sekolah ia tidak seperti ini. Meski ia tau Hye won menyukai Yoongi tapi ia masih bisa kalem, tidak berkata dengan nada kasar seperti ini.

"Ya sudah tenangkan dulu dirimu disini. Tinggallah semaumu. Aku tidak keberatan" Dong suk.

Dong suk beranjak pergi keluar apartemennya yg sekarang dihuni Hye won sementara.

Tririring...

"Iya sayang...

"... "

"Aku lagi dijalan. Tunggu sebentar"

Berawal Dari SiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang