Lima belas 🐤

791 92 9
                                    

.
.
.

🪻🪻🪻

.
.
.






"Kupikir aku akan masak sup, sepertinya Yoongi suka"

Jimin bergumam riang sepanjang jalan sambil menenteng barang belanjaannya menuju unit Yoongi. Ia akan memasak makan siang hari ini karena sedang tidak ada jam kuliah.

Sepanjang perjalanan diliputi senyum dibibirnya. Hingga sampailah didepan pintu unit kekasihnya. Jimin memencet tombol kunci dipintu dan terbuka.

Namun belum sepenuhnya masuk ia melihat seorang wanita dengan berpenampilan menor duduk di sofa sana dengan memangku majalah fashion di pahanya.

Wanita itu menoleh kearah Jimin begitupun Jimin setelah sepenuhnya masuk dan berjalan kearah wanita itu dengan pandangan tak lepas.

"Maaf, ini? " Tanya Jimin.

"Oh, kau tak ingat aku? Hey, bukankah kau pembantu Yoongi oppa waktu itu kan? Wah kau masih bekerja dengan kakakku ternyata" Hye won.

Sebenarnya Jimin agak kesal dengan perkataan wanita didepannya ini. Memang dulu Jimin bekerja sebagai maid sementara Yoongi, namun sekarang tidak, statusnya lebih dari itu.

"Oh, maaf. Anda adik dari Yoongi hyung kan"

Mendengar Jimin memanggil seakrab itu membuat Hye won memicingkan matanya. Ia tak suka.

"Heh. Jaga sopan santunmu itu.!! Kenapa kau memanggil kakakku dengan sebutan seakrab itu. Sangat tidak punya etika" Hye won bangkit dari duduknya.

"Aku bisa mengusir dan memecatmu juga karena aku adalah adik Yoongi oppa. Jadi jangan macam2 ya!!"

"Wow.. Wow.. Tunggu dulu nona, sepertinya anda salah paham. Waktu itu aku memang seorang pekerja dirumah Yoongi hyung, tapi sekarang aku disini bukan untuk bekerja dengannya. Jadi kau tak bisa seenaknya mengusirku. Apalagi memecat? Huh. Aku bukan pegawainya."

"Lalu untuk alasan apa kau ada disini sekarang?"

Hye won melihat tas berisi beberapa bahan mentah untuk dimasak. Seketika ia teringat bahwa kekasih kakaknya itu suka ke unit apartemennya untuk memasak makan siang ketika tak ada Jam kuliah.

Akhirnya Hye won paham bahwa maksud ia tak bisa memecatnya adalah karena pria didepannya ini bukanlah maidnya. Melainkan pacar Yoongi.

"Jangan bilang kau kekasih kakakku?!"

"Kalau iya kenapa?" Tantang Jimin.

"Kau salah bila berurusan denganku, dasar pria miskin. Beraninya menjilat sepatu kakakku agar bisa menjadi pacar orang kaya begitu. Sungguh jalang!!"

"Sebaiknya jaga mulutmu itu nona sebelum habis kesabaran ku" Jimin yg mudah emosi sudah tersulut api. Namun dia tahan.

"Oh. Kau berani padaku? Biar kutunjukkan siapa yg lebih berhak berkata begitu!!"

Hye won menarik tas belanja yg Jimin bawa hingga berhamburan di lantai lalu menginjaknya. Setelahnya menampar wajah Jimin.

"Kau hanya Jalang deng- aakhh!!!!

Plakk..

"Kau yg jalang" Jimin balik menampar Hye won dengan keras.

"Jika kau hanya menamparku aku tak masalah. Tapi kau menghamburkan bahan makanan seperti itu, Itu sangat mubazir,"

"Heh, karena kau miskin maka dari itu hanya sayur begini kau bilang mubazir. Oh kau mau ganti rugi uang? ini aku akan memberinya untukmu"

"Tidak usah repot2 mengganti dengan uang, lagipula aku tak butuh uangmu yg sedikit itu. Simpan saja saat nanti kau diusir dari rumah setidaknya kau masih punya tabungan. Yg kuinginkan sekarang adalah kau ambil bahan makanan yg kau injak itu. Jilat sampai bersih!!"

Berawal Dari SiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang