Jalan-jalan Bersama
Hari minggu telah tiba, dimana setiap pelajar di liburkan dari aktivitas sekolah.
Chika dan Indira kini sedang berjalan-jalan di salah satu taman bermain di kota. Mereka terlihat sangat senang apalagi Indira yang memang sudah lama tidak pergi ke taman.
"Bunaa, kenapa yayah ga diajak sih? Kalau ada Yayah pasti tambah seru" ujar Indira sembari menaiki ayunan.
"Nah gitu dong ngomongnya jangan cadel mulu, yah kalau itu sih buna ga tau ya Dira. Mungkin yayah kamu itu sibuk hari ini" jawab Chika bohong, karena sebenarnya dia memang tidak memberitahu Zee jika dirinya dan Indira akan pergi ketaman.
"Yaaaahhh...." Indira nampak sedih setelah mendengar penuturan Chika
"Iiihh kok gitu mukanya, udah jangan sedih kan masih ada buna yang akan selalu menemani Indira main" ucap Chika dan berhasil membuat Dira tersenyum
Kemudian mereka pun lanjut bermain, sampai pada Chika yang ingin buang air kecil.
"Eh sayang buna mau ketoilet dulu, kamu disini dulu gapapa?"
"Gapapa Buna"
"Eh tapi kalau kamu ilang gimana? Yaudah kamu ikut aja yuk"
"Enggak ah buna, Dira masih asik main nih"
"Aduh buna gak mungkin tinggalin kamu sendirian sayang"
"Pinjem hp buna boleh? Biar Indira telpon oma jadi masih ada oma kan yang jagain Dira"
"Yah gak bisa dong sayang kan oma jauh, gak bisa lihat Dira"
"Duh buruan ayo Dira, buna udah kebelet nih" lanjutnya
"Enggak buna aja, siniin deh hp-nya buna percaya aja sama Dira" Indira berusaha meyakinkan Chika.
"Ck...yaudah nih, kamu jangan kemana-mana ya, inget kalau ada yang...."
"Iya buna iya, Dira udah khatam banget sama nasihat buna yang satu itu. Aman buna tenang aja" potong Indira.
"Yaudah, bye sayang, buna udah gak tahan" ucap Chika sedikit keras, karena ia sudah berlari menjauh dari Indira.
"Huft...buna buna, eh mending aku telpon yayah Zee aja siapa tau yayah udah selesai sibuknya....hehe" Dira pun mencari kontak Zee di HP buna-nya itu
sai mengechat Zee, Dira pun langsung menghapus percakapan mereka, karena takut bunanya itu akan marah jika tau jika dirinya menghubungi Zee.
"Buna kenapa ya gak suka sama yayah? Kan yayah ganteng, baik, suka jajanin Indira pulaa. Yayah juga sepertinya sayang sama Dira" fikir Indira
Semenjak dirinya tak sengaja mendengar obrolan Chika dan guru Paud-nya, jika dia bisa langsung ke sekolah dasar setelah ini membuat Indira lebih semangat lagi, bahkan dirinya tidak mau lagi berpura pura cadel karena takut Chika akan menolak tawaran gurunya itu. Yah sebenarnya Indira adalah anak yang cerdas sama seperti almh. Ibunya yang juga memiliki otak yang cerdas bahkan sebenarnya sejak umur 2 tahun Indira sudah bisa berbicara dan di umur 3 tahun dia sudah lancar berbicara namun entah lah di tahun ke 4 dia malah bertingkah seperti anak bayi, karena cara berbicaranya yang cadel.
KAMU SEDANG MEMBACA
SISI LAIN YESSICA (END)
FanfictionDibalik sikap dinginnya ternyata gadis cantik bernama Yessica Tamara Alendra ini memiliki sisi lembut yang hanya dapat dilihat oleh orang terdekatnya saja. Dengan pesona pemilik gummy smile itu nyatanya mampu menarik perhatian seorang pria tampan ya...