Part 23

3K 248 5
                                    

Anniversary

Pov Anzee

Hari ini tepatnya H-3 menuju tanggal bahagiaku bersama kak Chika. Yah kami akan anniversary untuk tahun pertama kami, ah sungguh tak sabar rasanya.

Dengan banyaknya fikiranku, aku menyerah dan pada akhirnya aku meminta bantuan pada para sahabatku.
Dan disinilah aku sekarang, SG Cafe.

Mungkin aku akan mengikuti kisah kedua orang tuaku atau aku akan memilih tempat tersendiri untuk kisahku? Masih sedang ku fikirkan baik-baik tentang itu. Yang penting kali ini aku mendapat saran dari para sahabatku di cafe ini.

"Zee, gak ganti cafe lain aja? Ini cafe mahal cuy, kantong gue gak sanggup Zee" ujar Oniel dan Lubi setujuh karena ia pun merasa tak mampu untuk sekedar membeli minum disana.

"Hahaa...tenang aja kali, ini cafe mama gue jadi aman" kataku tentu saja Lubi dan Oniel langsung berbinar setelah mendengarnya.

"Bau bau katronya keluar sebentar lagi nih" gumam Aldo

Dan benar saja detik berikutnya mereka mulai berulah,
"Oh ya gue lupa, lo kan anaknya om Gracio dan tante Shnai yang kekayaannya gak akan habis 7 turunan. Gass Niel kita pesen makanan paling enak disini" ujar Lubi lalu ia pun langsung memanggil waiters untuk meminta buku menu disana.

"Norak" satu kata yang dikeluarkan Gito membuat kami hanya menggelengkan kepala saja.

"Jadwi lwo mawu lamwar kak chiwka?" Tanya Lubi sambil mengunyah makanannya

"Telen dulu anjir, jorok banget lo" tegur Aldo

"Iya Lu, nanti aja bahasnya, mending makan dulu" kataku lalu ia mengangguk dan melanjukan makannya.

Usai selesai makan,
"Jadi lo akan langsung lamar kak Chika Zee?" Aku mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Aldo itu

"Lo yakin? Maksud gue, kita ini masih sekolah Zee apa gak kecepatan?" Tanya Gito memang yang bisa diajak serius di antara mereka hanya Aldo dan Gito sepertinya.

"Mau bagaimana lagi Do, Git, sebentar lagi kak Chika kuliah, pasti akan banyak lelaki yang berusaha mendekatinya. Gue pengen mengikat kak Chika biar gue tenang juga" jawab ku

"Lo lupa, pacar lo itu kulkas berjalan? Udah tenang aja dia mah gak bakal goyah" celetuk Lubi

"Bener tuh, satu sekolah Natio School aja kak Chika gak tergoda, ya kecuali elu sih" sambung Oniel

"Tetap aja, gue gak mau ambil resiko, lebih baik mencegah dari pada terjadi hal yang tak diinginkan dan membuat susah untuk memperbaikinya" balasku

"Terus rencana lo apa?" Tanya Gito

"Itu dia gue bingung cara lamar kak Chika, takut kurang romantis, takut gak berkesan buat dia...hah! Semakin difikirkan semakin buntu otak gue" ungkapku, memang dalam hal ini cukup sulit bagi ku.

"Emmm...." Aldo nampak berfikir, bisa kulihat dari raut wajahnya yang nampak lebih serius dari tadi

"Lo kan lebih tau kak Chika ya Zee, coba lo fikirin selama lo sama dia hal apa yang bikin dia sangat senang? Nah dari sana lo bisa jadikan itu untuk lo lamar dia. Kalau dengan apa yang bisa bikin dia senang gue yakin lamaran lo tentunya akan berkesan bahkan sangat berkesan buat dia" ujar Aldo

Aku dengan serius memikirkan ucapan Aldo barusan,
"Lo bener Do, oke gue akan fikirkan hal itu. Thank you ya Do" ucapku dengan senang. Walaupun aku belum tahu apa itu? Namun setidaknya aku mempunyai harapan akan hal itu. Aku jadi tidak sabar untuk memikirkan gadis yang sudah mencuri kunci hatinya itu.

"Eh Zee, boleh pesen lagi gak? Tapi mau gue bungkus buat orang rumah gue hehe" ucap Lubi

"Astagaaa Lubi, Lubi, orang kok gak ada rasa malunya ya. Gue juga dong Zee...hehe" Tambah Oniel sambil menunjukkan deretan gigi putihnya.

SISI LAIN YESSICA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang