Part 20

3.3K 270 11
                                    

Awal yang Menyenangkan

Pov Zee

Menurut ku, ketertarikan adalah kunci utama dalam mendalami apa itu cinta. Awalnya tertarik lalu mencoba mencari tau, dan akhirnya menyukai. Seperti yang aku rasakan saat pertama bertemu kak Chika. Kakak kelas ku yang paling dingin seantero sekolah.

Aku awalnya benar-benar gak berekspektasi tinggi untuk bisa dekat dengan orang yang dingin seperti kak Chika. Aku naksir dia ya karena Yang ada di fikiran ku saat itu adalah Dia menarik, dia cantik, dan dia berhasil bikin aku terpikat. Namun semakin mengenalnya membuat ku semakin larut, larut akan personality-nya yang luar biasa.

Sikap dewasanya, pengertiannya, dan bagaimana cara dia mengayomi orang terdekatnya itu telah berhasil menarik perhatian ku semakin dalam.

Dan apa ini? Setelah resmi aku berhasil memilikinya, aku kembali menemukan sisi-nya yang baru. Sisi yang tentunya semakin membuat ku terpikat. Tak menyangka kalau fikirannya seluas itu, intonasinya dalam berbicara pun ikut memancarkan sinar yang indah. Bukan, ini bukan tentang karena aku sedang jatuh cinta. Tentu saja ini sebuah penilaian objektif ku sebagai manusia yang sudah banyak sekali bersosialisasi dengan berbagai manusia lainnya.

Yessica Tamara Alendra, cukup satu nama itu yang aku ukir dengan indah di relung jiwa raga. Yang lain? Silahkan cari persinggahan lain, karena hati ini sudah terisi penuh oleh Yessica.

"Hei, melamun terus" tegur orang itu tepat di sebelah ku

"Eh, udah selesai ngobrolnya?" Tanya ku kepadanya

"Menurut lo?" Dia kembali bertanya padaku, dia memang selalu seperti itu, kali ini aku mulai sedikit memahami cara berkomunikasi dengannya.

"Hehe....iya kak Chika sayang, emm... Besok pagi aku udah boleh pulang. Kamu mau jemput aku kan besok?"

"Ya mau bagaimana lagi, daripada lo pundung"

"Pengertian banget sih kesayanganku ini" sambil ku unyel pipinya yang menggemaskan itu

"Sakit Zee, lo mah"

"Kak, kita udah official loh , kok masih lo gue sih. Ganti dong, ya ya ya" kataku seraya ku naik turunkan alisku.

"Jangan banyak mau deh, sabar pelan-pelan dong" protesnya dengan wajah cantik nan menggemaskannya itu.

"Ku menantikan kebucinanmu kak Chikaaaa....tunggu tanggal mainnya, akan ku buat kamu semakin klepek-klepek sama pesona Anzee Nadhel Natio Harlan " ucap ku dalam hati

~~~~

Pov author

1 Minggu setelah kejadian penusukan itu, selama itu juga Zee tidak bisa masuk ke sekolah. Dan hari ini, untungnya dia sudah di perbolehkan untuk sekolah oleh keluarganya.

"Kak Chika mana sih? Katanya udah mau nyampe sekolah. Pakai acara nolak lagi tadi pas aku mau jemput" gerutunya yang masih setia menanti sang kekasih di gerbang sekolah.

"Woi bro Zee, udah masuk sekolah aja. Udah sembuh lo?" Orang yang menyapanya, tidak lain tidak bukan ia adalah Lubi

"Yoi, udah sehat gue makanya di bolehin masuk" jawabnya masih mencuri-curi lirik ke area jalan, siapa tau kekasihnya itu datang.

"Ooh syukur deh, btw lo ngapain disini? Celingak-celinguk lagi. Lo mau gantiin sih Deryl jaga pintu gerbang?" Tanyanya lagi,

"Berisik banget sih nih orang, untung temen lo Lu kalo bukan udah gue geprek jadi ayam penyet" batin Zee

"Udah deh mending lo masuk aja, gue masih ada perlu nih" usir Zee

"Yeeuu, yaudah deh panas juga disini, gue duluan yak, jangan lama-lama lo awas gosong" pekiknya yang mulai sedikit menjauh dari Zee.

"Ada ada aja tuh manusia" gumam Zee

10 menit berlalu, akhirnya orang yang ia nantikan sejak tadi pun tiba.

Tiin...tinn...

Mobil Chika melewati gerbang, Zee pun langsung kembali menaiki motornya dan mengikut mobil Chika.

"Pagi sayang" sapanya sambil membantu Chika membuka pintu mobilnya.

Chika masih didalam mobilnya, merapikan buku untuk ia bawa bersamanya, melihat Zee yang membukakan pintu mobilnya, Chika tersenyum manis
"Pagi juga sayang"

Bughh....

"Eh Zee kamu kenapa? Pusing?" Cemas Chika karena Zee yang tiba-tiba langsung terjatuh dengan posisi duduk.

Zee menggeleng kuat,
"Kak Aku gak siap lihat senyum manis kamu, sumpah jantung aku rasanya dug dug dug cepet banget" ungkapnya dengan polos.

Tentu saja perkataan Zee sukses membuat Chika tertawa,
"Hahahaha....Zee Zee pagi pagi udah gombal aja kamu"

"Ayo aku bantuin berdiri" lanjutnya sambil mengulurkan tangan mulusnya itu untuk Zee gapai

Hap...

"Ekhem...ayo biar babang Zee anter neng ke kelas"

"Dengan senang hati" balasnya, kini mereka sama-sama terkekeh, merasa geli sendiri dengan obrolan yang mereka ciptakan.

Keduanya lantas berjalan menyusuri koridor, terlihat canda tawa mengiringi langkah mereka. Jangan tanya bagaimana cengoknya para siswa Natio School saat ini? Tentu saja mata mereka seperti mau terlepas kala melihat idola mereka bersama, bahkan mereka yang sempat termakan gosip itu pun walaupun seakan membenci Chika. Namun mereka tetap saja terpesona dengan senyum Chika.

Tidak ada satu pun siswa Natio School yang pernah melihat senyum itu, senyum yang sebenarnya hanya ia tujuhkan pada Zee seorang. Chika tetaplah dingin, namun saat bersama orang tersayang itu adalah sesuatu yang berbeda. Dan jujur Semua murid Natio School mengaku iri pada Zee, karena dia berhasil menaklukan seorang Yessica Tamara Alendra.

"Wow wow wow....apenih?" Tidak hanya warga Natio School saja yang terkejut, ternyata para sahabat mereka pun terkejut melihat keakraban mereka. Yah kecuali Ashel dan para geng Zee. Karena sejak ciuman mereka saat di rumah sakit, mereka sudah bisa menebak akan kemana hubungan mereka selanjutnya

"Zee pacar gue, Jessi jangan genit" benar bukan mode dinginnya masih melekat pada diri Chika

"Anjirr lah, berasa di skak matt gue" keluh Jessi

"Hahaha...mampus makanya jangan gatel lo Jes" ledek Olla

"Eh btw, kapan kalian jadian? Jangan-jangan waktu di rumah sakit itu udah...?" Tanya Ashel

"Emang mereka ngapain di rumah sakit Shel?" Olla penasaran

"Udah sayang, kamu kekelas kamu aja, kalau ladeni mereka nanti kamu bisa telat" ucap Chika lalu dibalas anggukan oleh Zee

"Bushet dikacangin gue" kesal Olla

"Aku kekelas ya sayang, love you"

"Kyaaaaaa.....Zeeeeee" histeris para cewek-cewek yang ada di kelas Chika

"Sialan nih orang-orang, gue yang di ucapin kenapa malah mereka yang histeris" gerutu Chika dalam hati

"Love you to, bye"

Usai Zee pergi dari sana, suasana kelas kembali heboh. Seakan hendak menuntut sebuah penjelasan, mereka semua kompak mengerumuni meja Chika.

"Huft.... Bisa bubar ga? Pengap gue" ucapnya datar

"Resep dong Chik, biar dapat spek kayak Zee" tanya salah satu teman Chika

Olla, Jessi dan Ashel yang sangat tau bagaimana Chika itu pun membantunya untuk membubarkan para teman-temannya itu.

"Heh heh, udah sono bubar udah mau masuk nih...hus...hus" usir Olla

"Lo kira kami ayam" kesal satu orang itu

"Mirip, habisnya Ngerubungin Chika semua lo kayak induk ayam mau dikasih makan" Olla

"Setan lo La, awas lo ya"

"Awas awas lo kira gue jalan perlintasan, awas kereta lewat....hahah" Olla

"Garing begooo" Jessi langsung menampol kepala Olla tanpa ragu,

"Sialan lo Jes"

Kini mereka pun memulai pembelajaran, setelah guru mata pelajaran pertama mereka masuk.

SISI LAIN YESSICA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang