Part 16

2.8K 275 15
                                    

Menenangkan.

"Buna .. bunaa....bangun" Indira mencoba membangunkan Chika yang masih berkelana di dalam mimpinya.

"Emmm" Chika masih menutup malamnya sepertinya belum ada niat untuk membuka matanya

"Iiss buna ayoo bangun, nanti telat loh sekolahnya" Indira terus saja berusaha membangunkan Chika, dengan cara menggoyang-goyangkan tubuhnya, menoel-noel pipi Chika dan terakhir mencium penuh seluruh wajah Chika.

"Euunngghh...." Chika yang terusik pun akhirnya terbangun, sambil meregangkan otot-ototnya ia melihat anak manisnya yang masih menatapnya dengan kesal.

"Loh, anak buna toh yang bangunin hehe....gemes banget sih anak buna" Chika mencubit gemas wajah Indira.

"Dira kesal sama buna" ujarnya seraya melipat tangannya di dada dan mulutnya yang dibuat maju kedepan.

"Iiihh jangan gitu dong sayang, kan buna jadi gemas pengen gigit heheh" kembali Chika mengunyek-unyel pipi Indira yang sedikit chubby itu.

"Sakitt bunaaa...huh udah deh cepetan mandi, buna udah di tungguin oma sama opa buat sarapan"

"Iya sayang, makasih ya anak cantiknya buna. Makasih udah di bangunin...muach"

~~~

Setiba-nya Chika di lantai bawah, Chika langsung duduk di kursi yang biasa Chika duduki saat makan.

"Morning anak gadis papi" sapa papi Pucho

"Pagi pih, mih, pagi Indira kesayangan bunaaa" sapa Chika dengan semangatnya. Masalah disekolah kemarin Chika tak ingin memberitahu keluarganya, biarlah ini menjadi urusannya saja, fikir Chika.

"Kok yayah gak disapa juga bun?" Tanya Indira, sontak saja Chika langsung mengedarkan pandangannya ke sisi lain.

"Astagaa...sejak kapan lo disitu?" Kaget Chika

"Sejak pukul 06.25 Wib tadi kak" jawab orang itu yang ternyata Zee sudah duduk anteng di sebelah Indira.

"Anjir lah, kok bisa gue gak sadar ya kalau disamping Indira ada Anzee....aakkkgg Chika tolil emang" rutuknya dalam hati

"Oh" Chika kembali ke setelan pabrik untuk menutupi rasa malunya.

"Chika, Zee kesini mau jemput kamu sayang, sekalian dia juga ingin mengantarkan Indira" ujar mami Aya

"Zee ngomong gak ya soal di sekolah? Duuhh semoga enggak deh, kasihan nanti mami, papi sama Indira jadi kefikiran lagi" batin Chika merasa cemas sekarang.

Mereka pun akhirnya memulai sesi sarapan dengan tenang, tak ada lagi percakapan didalamnya.

~~~

"Sampai deh" kata Zee yang baru saja memarkirkan mobilnya di area sekolah Indira.

"Horree....makasih yayah, makasih buna. Dira sayang kalian. Muach.... muachh" Indira langsung mencium pipi Zee dan Chika bergantian

"Belajar yang pinter ya cantik" ucap zee

"Dira ingat kalau ada apa-apa langsung hubungi buna, oke" pesan Chika

"Iya buna, pokoknya buna tenang aja deh" jawabnya lalu Indira pamit dan turun dari mobil milik Zee.

Sedangkan mereka berdua kembali melajukan mobilnya,

"Tumben bawa mobil" ujar Chika setelah cukup jauh dari sekolah Indira.

"Yah kan mau anterin Indira juga kak, gak mungkin aku pake motor"

"Padahal mah gapapa"

"Sempit kak Chika, kasihan Indira nya kegencet jadi peyek nanti"

SISI LAIN YESSICA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang