Part 37

2.2K 207 2
                                    

Basecamp

Keesokan harinya, Zee datang ke basecamp yang memang dipersiapkan oleh sang papa untuk di tempati oleh orang-orangnya.

"Dimana mereka?" Tanya Zee pada Andre, salah satu orang kepercayaan papanya.

"Di dalam tuan, tapi tuan emm-" Andre ragu untuk mengatakannya pasalnya Zee tidak datang sendiri kesana, melainkan bersama para sahabatnya.b

"Gapapa bang, mereka sahabat saya" mendengar jawaban Zee, Andre pun memberikan jalan untuk mereka dapat masuk kedalam basecamp.

"Gilaa Zee berasa jadi anggota mafia gue" ujar Lubi terkagum

"Iya weh, gue agak merinding nih jalan di antara orang-orang bertubuh kekar ini" timpal Oniel

"Kalian diamlah dari pada nanti jadi bulanan mereka" Aldo menakuti hingga berhasil membuat kedua orang itu terdiam

Orang-orang suruhan papa Zee tidak banyak, lebih kurang hanya ada 100 orang. Mereka berasal dari latarbelakang yang berbeda-beda namun dengan kisah yang tak jauh beda. Kebanyakan mereka berhasil bangkit dari keterpurukannya, ada juga yang keluar dari penjara dan ingin memperbaiki diri maka papa Zee memfasilitasi mereka semua.

Mereka di pekerjakan sebagai pengawal, dan yang memiliki pendidikan di pekerjakan di anak perusahaan Gracio. Mereka tersebar berdasarkan keahlian mereka masing-masing. Basecamp ini juga dibangun karena beberapa dari mereka sudah tidak memiliki rumah sehingga dengan alasan-alasan itulah Gracio bertekad untuk membangun sebuah tempat yang nyaman untuk anak buahnya berkumpul, tentunya harus nyaman.

Kembali ke Zee dkk,

Mereka terus berjalan hingga masuk ke sebuah ruangan kosong yang biasanya menjadi tempat Andre dan teman-temannya meluapkan emosi mereka.

Kreett....

Pintu terbuka, menampilkan beberapa orang dengan penampilan yang amat kacau

"Alamakkk udah jadi adonan ternyata tuh muka" celetuk Oniel

"Anj*ng kalian, awas aja gue keluar dari sini gue habisi kalian semua, setan, bang*t lo semua" teriak Zarraz dengan emosinya yang meledak ledak

Zee hanya tersenyum sinis menanggapi ucapan Zarraz,

"Apa peduli gue?  Habisi tinggal habisi ajalah...yah itu pun kalau lo bisa sih" ledek Zee membuat Zarraz semakin terbakar emosi

"Taik, lo beraninya nyuruh orang dasar pecundang. Kalau lo berani lawan gue by one anj*ng" Zarraz

"Khe' mana berani banci seperti mereka menghadapi kita bos" seru salah satu anggota Zarraz

"Wah nantangin nih bangke" Lubi ikut terbakar Emosi

"Sabar Lu, jangan mudah kepancing" Gito memperingati

"Sorry gue bukannya cemen, tapi males aja ngotorin tangan gue buat sampah kayak kalian, bikin kotor aja" lagi-lagi Zee makin membuat Zarraz dan gengnya geram.

"Lepas anj*ng atau lo gue bunuh sekarang juga" kesalnya sembari memberontak berusaha melepaskan ikatan tangannya

"Huft...oke, bang lepasin dia dan kalian mundur, gue mau lihat kehebatan dia" ujar Zee dengan senyum meremehkan.

Begitu ikatan terbuka, dengan wajah yang merah padam, Zarraz langsung melayangkan tinjunya pada Zee. Namun sedetik kemudian Zee berhasil menghindarinya. Zarraz terus berusaha memukul Zee dengan pukulan-pukulan yang tak terarah membuat Zee semakin senang mempermainkan lawannya ini.

"Huh hah...sialan dasar banci, lo hanya bisa ngehindari pukulan gue" geram Zarraz

"Lo aja yang gak fokus ketarget, bukannya arahin ke muka gue lo malah sibuk nonjokin angin...ck...ck..ck"

SISI LAIN YESSICA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang