Part 22

3.4K 272 4
                                    

Sederhana

Pov Chika

Rooftop Natio School

Tentang sebuah rasa yang tak dapat di lihat, hanya bisa di rasakan dan aku merasakan bahwa saat ini aku tengah tenggelam makin dalam hingga rasanya sudah mencapai dasarnya. Berlebihan? Mungkin, tapi entahlah karena yang aku rasakan seperti itu adanya.

Bersama Anzee, lelaki yang bahkan umurnya lebih muda dari ku. Dia berhasil membuatku sedikit demi sedikit mulai melupakan masa lalu ku yang kelam. Dia bagaikan obat yang mujarab bagi luka ku yang tak kering-kering walau sudah berusaha ku obati bertahun-tahun.

Kehadiran Anzee tentu saja membawa warna baru dalam hidup seorang Yessica. Tak pernah terbesit dalam fikiran ku, bahwa aku bisa menerima kehadiran pria dalam hidupku. Aneh? Tapi ini lah fakta kehidupanku. Bersamanya aku tersenyum, bersamanya aku senang dan bersamanya aku bahagia.

Dia selalu membuatku bahagia dengan caranya, caranya yang SEDERHANA namun membekas.

"Sayang, sayang, sayang" panggilnya siapa lagi kalau bukan Anzee Nadhel Natio Harlan.

Aku tersenyum saat melihat kehadirannya, sosok pria yang selalu ku fikirkan setiap saat. Kadang aku bertanya-tanya, kenapa aku bisa jatuh cinta pada pria random ini? Kenapa hanya dia yang bisa tahan akan sikap dinginku yang amat menyebalkan ini?

Jawabannya biarlah menjadi rahasia ku dan yang diatas saja kalau begitu.

"Sayang, lihat aku tadi masak nasi goreng buat kamu" ujarnya sembari menunjukkan kotak bekalnya pada ku

"Waw, pasti lezat" jawabku sedikit tak sabar untuk mencicipinya

"Pasti dong, bentar aku buka dulu" Zee perlahan mulai membuka kotak bekalnya ini, lalu beberapa detik kemudian, ia menyendoknya dan diarahkan pada ku

"Nih aaaa...." Dengan segera aku pun menyantap suapan pertama yang Zee berikan

"Gimana gimana? Enak gak?" Tanyanya sedikit menggebu-gebu

"Emmm....enak dong...pacarku kan jago masak" pujiku sembari ku elus kepalanya dengan lembut.

Kemudian ku lihat dia yang tersenyum malu-malu, sangat menggemaskan.

"Sudah hampir setahun loh kita pacaran, masih salting aja kamu" goda ku namun lagi-lagi ku lihat wajahnya kita merah merona, tambah makin makin gemas aku dibuatnya.

"Kak Chikaaaa jangan ledekin aku dong. Salah kamu ini tuh tau gak" kesalnya sedikit memajukan bibirnya

"Loh kok jadi aku yang salah?" Tanyaku bingung

"Iya salah, karena kamu selalu bikin aku jatuh cinta setiap saat" jawabnya

Blushh ....

Sialan kali ini aku yang salting karenanya.

"Apaan sih, udah sini gantian aku yang suapi kamu"

"Aaaa...." Aku bergantian menyuapi Zee, dan ia pun menerimanya dengan antusias.

Cklek...

Pintu rooftop terbuka, menampilkan para sahabat kami yang tentu saja langsung membuat gaduh dan tak lupa merusak moment romantis kami.

"Hadoh hadohhh....hari hari lihat kebucinan orang mulu, suek" kesal Olla yang tentunya mendapat balasan dari sahabatnya yang lain

"Sabar kak Olla, mending lu sama gue aja gimana?" Kata Lubi yang malah modus pada Olla.

"Ganggu aja deh mereka tuh" gumam Zee yang tentu saja masih bisa ku dengar.

Aku langsung menggenggam tangan Zee dan tersenyum, hanya itu caranya agar pacarnya itu tak pundung.

SISI LAIN YESSICA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang