Part 39

2.3K 251 10
                                    

Maaf banget ya guys absennya kelamaan 😭 soalnya authornya sok sibuk nih hehe
Lanjut aja yuk ke ceritanya 🙏 mohon maaf ya guys 🥺🥺🥺

__________________________________________________________

Hamil

Pov Chika....

Pagi ini aku dan Zee benar-benar mendatangi rumah sakit. Kami akan memeriksakan kondisiku tentunya, aku berharap apa yang dokter kemarin katakan benar adanya. Aku tidak ingin mengecewakan Zee, karena ku lihat dia sangat bahagia ketika mendengar bahwa saat ini aku sedang mengandung. Meski takut akan segala kemungkinan yang akan terjadi nanti, namun aku percaya Zee akan selalu bersamaku dan kami akan menghadapi apapun itu bersama.

"Sayang, jangan tegang gitu, makin cantik nanti aku gak kuat" bisik Zee dengan nada menggoda

"Ck, kamu mah gak usah aneh-aneh deh ngomongnya, aku lagi takut nih" ujarku sambil ku cubit perutnya

"Awss...iya iya, jangan tegang, santai aja makin kamu tegang gitu malah bikin kamu makin takut sayang. Rileks aja ya, tarik nafas lalu buang" Zee dengan telatennya selalu mencoba menenangkan ku, ia terus menggenggam tangan ku dengan cukup erat.

Kami kini sudah duduk di kursi tepat di depan ruangan yang bertuliskan poliklinik spesialis kandungan. Kami duduk ikut mengantri bersama para wanita yang sepertinya hendak memeriksakan kandungan mereka.

Sepertinya julid di negeri ini adalah sebuah keharusan, karena di tengah kami menunggu ada saja ibu-ibu yang bergosip tentang kami. Salah satu yang menjadi topik gosip mereka adalah,

"Eh jeng, lihat deh itu mereka masih muda banget ya. Ngapain ke dokter kandungan?" Bisik salah satu ibu yang ikut mengantri

"Ya biasalah jeng, pergaulan, pasti DP duluan" balas ibu yang satunya.

"Pasti mereka kesini mau konsultasi masalah menggugurkan bayi deh" sambung yang lainnya.

"Dasar ya wanita zaman sekarang, mentang-mentang dapet cowok yang ganteng langsung mau aja di tidurin"

Jujur sakit banget dikatain seperti itu, namun aku juga tidak ingin membuat keributan disaat aku sendiri masih merasa tak tenang sejak tadi. Aku berusaha menulikan pendengaranku dan ku butakan mataku untuk melihat kejulitan mereka semua.

Zee pun ternyata mendengarnya, aku paham saat ini Zee hendak memaki mereka semua namun aku berusaha menahannya.

"Sudah sayang diamkan saja, toh mereka gak tau apa-apa tentang kita kan, udah abaikan saja" ucapku tepat di telinga Zee

"Tapi aku gak terima kamu dikatain seperti itu sayang. Mereka gila ya" kesal Zee seraya mengepal tangannya kuat

"Biarin aja sayang, sebentar lagi giliran kita mending kita fokus untuk diri kita sendiri aja" meskipun mengangguk namun tatapan Zee masih saja tajam, mengarah ke arah ibu-ibu yang masih setia bergosip itu.

"Nona Yessica Tamara A." Panggil perawat yang bertugas disana

"Iya saya sust"

"Baik nona, silahkan dokter sudah menunggu didalam"

"Baik sust, oh ya boleh SUAMI saya ikut?" Tanya ku sengaja ku kencangkan dan kutekan intonasi ku agar orang-orang julid itu mendengarnya dengan jelas.

"Eh ... Tentu nona , silahkan" suster itu kembali, meskipun ia sedikit bingung dengan ku.

Ku lirik mereka kembali berbisik-bisik, tak taulah apalagi yang mereka gosipkan kali ini. Aku dan Zee langsung masuk tanpa mau tau mereka sedang membicarakan kami tentang apalagi.

SISI LAIN YESSICA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang