"Anghhh Donghyuck...ahh" Johnny mendesah keras saat suaminya terus mengempur dirinya, bahkan ia bisa merasakan jika pinggangnya akan lepas sekarang. Suaminya sangat gila, sungguh!
"Stop it nghh...ahh" Johnny meremas bahu telanjang suaminya dengan keras bahkan menimbulkan bekas memerah yang kontras pada kulit Tan itu.
"Bentar sayangnghh... bentar lagi keluar.." Donghyuck semakin menggila dalam menggerakan pinggulnya bahkan suara pertemuan kulit itu sudah menggema sangat keras, bisa disimpulkan jika permainan mereka sangatlah panas dan intens.
Badan Johnny bahkan sudah terhentak-hentak lelah, tubuhnya lemas bukan main sebab ia sudah ejakulasi ke sekian kalinya. Sedangkan suaminya sama sekali belum keluar, dan pada akhirnya Johnny dapat merasakan penis pria di depannya ini sudah berkedut dan mengeluarkan muatan hangatnya.
Donghyuck menjatuhkan tubuhnya tepat di samping Johnny dengan nafas terengah-engah, dengan pelan ia mengecup dahi dan bibir istrinya yang sudah menutup matanya lelah bercampur rasa kantuk.
"Semoga kali ini jadi ya" Donghyuck mengelus perut rata istrinya, berharap nanti akan diisi oleh janin yang membuah. Ya mereka sudah mengharapkan untuk waktu yang sudah lama, mereka sudah menikah hampir dua tahun tetapi Tuhan masih belum mempercayai mereka untuk memberi keturunan bagi mereka.
Mereka sering melakukannya, bahkan hampir setiap hari. Tak tau kabar lubang Johnny yang lecet parah sebab menampung hormon suaminya yang meledak-ledak itu. Dan hampir tiap minggu juga Johnny membeli alat tes kehamilan dan mencobanya, seperti saat ini, ia sedang mual bukan main pagi ini dan ia segera merogoh laci kamarnya yang terdapat testpack itu dan mencobanya.
Johnny baru saja keluar dari kamar mandi dengan wajah yang tak tertebak, ia berjalan lesuh dengan benda pipih panjang di pegangannya.
"Gimana?"
Johnny yang ditanya pun mendongak, matanya berkaca sambil menggeleng lemah, bahkan Donghyuck menatap sendu istrinya.
"Hikss.. Mas! Negatif.."
Dan ya, ternyata Johnny mual hanya karena masuk angin biasa bukan mual karena hamil.
Donghyuck memeluk istrinya erat, Johnny yang di peluk pun menumpahkan tangisannya seketika. Jujur saja ia lelah, jelas-jelas waktu ia mengecek di dokter saat ia masih kecil dan hasilnya ia mempunyai rahim kok.
