CW// harshword, mature content, age switch, kissing, anal sex, fingering, m-preg, merried life.
Give me a kiss
"Kau benar tidak akan pulang?" Pemuda bersurai coklat karamel itu melengkungkan bibirnya, lagi-lagi sang suami melingkari janjinya. Ia menatap layar ponselnya dengan kesal, ia sedang melakukan video call dengan suaminya yang sekarang berada di kanada.
"Kalau kaya gitu mending ga usah buat janji kalau ujung-ujungnya diingkari!" Johnny menaikkan intonasi suaranya tanpa sadar sebab sudah kepalang kesal, dirinya sungguh marah kepada suaminya, Mark.
Mark selalu membuat janji tapi tak ada satu pun janji yang berhasil ia tepati. Besok adalah hari ulang tahun Johnny, jelas ia ingin kehadiran suaminya di saat hari pentingnya. Bukannya egois atau bagaimana, ya jika tak bisa menepati janji ya jangan membuat janji.
"Bukan kaya gitu babe! Listen babe, aku ada pekerjaan mendadak disini, i'm so sorry. Saat aku kembali nanti akan ku beri apa yang kau inginkan!" Mark mencoba menjelaskan keadaannya sekarang kepada sang istri, ia tak ingin bermasalah dengan istrinya lagi.
"Basi!"
Johnny mengakhiri pembicaraan dengan fara mematikan panggilan video itu, masa bodo dengan Mark yang terus berusaha menelfonnya kembali, ia sudah tak mood.
"Lihat lah ayah mu, sangat tidak jelas. Jika seperti itu terus bisa-bisa saat kamu besar dan sekolah nanti ia akan terus berjanji mengantar mu ke sekolah dan ujung-ujungnya akan diingkari" Johnny melihat perut buncitnya, ia tengah mengandung bayi pertamanya yang baru memasuki bulan ke-4.
Johnny iri dengan rumah tangga teman-temannya. Suami teman temannya rata-rata sangat banyak meluangkan waktu untuk istrinya, sedangkan Mark? Hari minggu saja ia bekerja. Jika dibilang ia akan mengatakan "Aku bekerja juga untuk keluarga kita nanti sayang" Johnny terkadang berdecih. Mark keluarga orang kaya, tak mungkin sehari tak masuk kantor bisa membuat dirinya miskin.
Johnny memilih tidur dan tak ingin semakin pusing memikirkan hal itu. Kata dokter ia tak boleh stress, gitu-gitu ia masih sayang kepada anak di dalam perutnya walau anak ini ada juga karena sperma milik suaminya.
• • •
"Pulang lah, istri mu pasti menunggu mu" ujar Tuan Lee yang baru keluar dari ruang kerjanya, Mark menggaruk tengkuknya sedikit bingung.
"Tapi aku sudah mengatakan padanya jika hari ini aku tak bisa pulang, aku masih ada proyek" Mark kembali menjawab, ayahnya langsung menepuk bahunya pelan.
"Kau sudah beristri, biarkan proyek ini aku dan bawahan ku yang menanganinya. Kau pulang lah. Istri mu butuh diri mu, aku dengar ia hari ini ulang tahunnya. Suami macam apa yang tak ada di samping istrinya di hari penting istrinya? Kau tega membiarkan dirinya merayakan itu sendiri?" Mark tertohok saat mendengar perkataan ayahnya, dan Mark segera memesan tiket untuk jadwal penerbangannya hari ini dari kanada.
"Maaf"
• • •
"Saat kau kembali akan ku tinju wajah mu!" Entah ada setan apa sampai aku bisa menikahi mu, dan parahnya aku mencintai mu. Dasar lelaki pengingkar janji!" Johnny membuang bantal sofa ke lantai dan meninju bantal itu brutal seolah-olah ia meninju wajah suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
˙ 𖥦◟Sweetness .
FanfictionAll 'bout Johnny n his daddies [Oneshoot/Twoshoot/more] BXB|| Mature content || 21+ || Johnny sub area! ©️lovedlty