CW // harshword, mature content, age switch, blowjob, oral sex, Royalty, Masturbation, Dom/sub Undertones, deep throat, etc.
Tangan aku gatel banget buat up ini💀
SECRET
Renjun bukan hanya akan membacakan Johnny cerita, ikut berkuda, ataupun membantunya mempersiapkan senjata yang dibutuhkan ketika latihan bela diri. Pria itu juga akan menemani Johnny di malam hari, mendekap tubuh sang pangeran sampai terlelap.
Tak terkecuali malam ini, bagaimana pangeran Johnny harus mengendap-endap dalam gaun tidurnya, sembari membawa lentera kecil untuk menerangi lorong sempit melewati dapur istana.
Dalam remang-remang, Johnny masih bisa menavigasikan dirinya ke ruangan yang sudah sering ia kunjungi. Mungkin dari derap langkahnya? Atau mungkin dari bagaimana Johnny sering menginginkan kehadiran Renjun pada musim dingin? Karena tanpa mengetuk pintu, Renjun sudah membukakan pintu tersebut dan menyambut sang pangeran dengan senyum yang hangat.
"Hey,"
"Hey." Balas Johnny malu-malu, wajah manisnya bercahaya di ruangan yang redup itu. "Aku mau itu, ehm ... cokelat panas."
"Gak bisa tidur?"
Johnny mengangguk.
Mereka berdua tahu betul apa yang dimaksud Johnny, tapi keduanya tidak bisa membicarakan hal tersebut terang-terangan. Mereka tahu kalau staf istana yang lainnya mendengarkan obrolan mereka, bahkan bila sudah bisik-bisik pun, gosip akan menyebar.
Maka dari itu, ketika akhirnya meninggalkan kamar Renjun, mereka tidak langsung pergi. Renjun sungguhan membuatkan sang pangeran segelas cokelat panas. Sebenarnya Johnny tidak butuh-butuh amat segelas cokelat, tapi seperti sudah jadi rutinitas mereka.
Lagi pula, sembari dibuatkan cokelat panas, Johnny bisa curi-curi ciuman dari Renjun. Terkadang kalau sedang mood, ciuman mereka akan lanjut ke sesi making out.
Mungkin juga seperti sekarang ini, setelah Johnny berhasil mencuri ciuman dari Renjun, sebagai hukumannya sang pangeran pun disudutkan ke sebuah meja.
Lentera yang disimpan di meja tidak mampu menunjukkan semua hal yang ada di sekitar Johnny secara jelas, tapi ia dapat melihat bagaimana Renjun mencuri pandang ke bahu Johnny yang terekspos karena gaun tidurnya merosot sedikit. Kemudian mata itu beralih ke bibir Johnny, Renjun tersenyum.
"I miss you, my little prince." Bisik Renjun, begitu pelan sampai Johnny sendiri hampir tidak dapat mendengarnya, sebelum akhirnya pria itu mendekat untuk mengecup bibir Johnny. Ia kecup sekali lagi lebih lama, kemudian ia pun meraup bibir lembut sang pangeran.
Renjun melumat bibir mungil Johnny dengan irama yang pelan, penuh kehati-hatian sesuai bagaimana biasanya staf istana itu memperlakukan Johnny.
Ciuman mereka semakin dalam, bibir yang beradu membuat kecipak basah yang memancing nafsu keduanya. Renjun mendekap Johnny lebih erat, ia lingkarkan kedua tangannya di pinggang ramping sang pangeran.
Lidah dalam mulut Johnny yang terasa menggelitik itu ia isap pelan. Johnny tangkup wajah Renjun, ibu jarinya mengelus-elus rahang dan pipi Renjun tepat di janggut halus yang masih segar habis dicukur.
Tangan Renjun menggerapai ke bokong Johnny, ia remas gumpalan bokongnya. Renjun dapat mendengar kalau Johnny berusaha untuk tidak membuat suara yang kencang ketika tangan Renjun sudah masuk ke dalam gaun tidur Johnny untuk mengelus-elus pahanya.
Renjun memutuskan ciumannya untuk menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Johnny, pria itu mulai menghujani leher sang pangeran dengan ciuman-ciuman kecil di area yang ia ketahui sensitif.
KAMU SEDANG MEMBACA
˙ 𖥦◟Sweetness .
FanfictionAll 'bout Johnny n his daddies [Oneshoot/Twoshoot/more] BXB|| Mature content || 21+ || Johnny sub area! ©️lovedlty