8

257 50 13
                                    

Kondisi Mina cukup memprihatinkan. Mungkin kalian bertanya-tanya. Kenapa Mina begitu ingin Jeongyeon kembali.

Untuk menyakitinya lagi? Tidak ... Bukan itu.

"Ini foto apa mama?"

"Kau tak ingat? Mungkin tidak ya, ini sudah lama. Ini foto saat kau masih sering main di taman dulu."

"Laki-laki ini?"

"Itu anak SMP yang suka menemanimu bermain. Dan kau mau tahu sesuatu?" Ucap nyonya Myoui excited.

"Apa?" Mina masih fokus memperhatikan foto itu. Lalu tangannya membalik ke lembaran berikutnya.

Derak jantungnya berdetak cepat. Melihat sebuah wajah familiar disana. Walaupun dari kejauhan, ia tahu siapa lelaki itu.

"Ternyata ini Jeongyeon suamimu. Mama melihat foto bocahnya saat berkunjung ke rumah Yoo."

"Ah ... Ya."

"Kenapa kau tak excited sayang? Mama ingat saat kecil kau ingin memacari oppa ayunanmu. Hahahahaha ..." Nyonya Myoui tertawa.

Sepulang dari sana, pikirannya seketika berkecamuk.

Tak sengaja ia bertemu Tzuyu dan Jihyo di salah satu mall ketika akan menghampiri lelaki randomnya.

"Oh, nuna."

"Mina. Lama tak jumpa." Sapa Jihyo sinis. Justru ia senang, Mina tak menghampiri tunangannya lagi.

"Ya ... Tzuyu bisa bicara sebentar?:

"Maaf Mina kami ada urusan."

Mina berpikir sejenak,"Kalau begitu aku langsung saja ... Tzu, apakah Jeongyeon juga sering bermain ke taman dulu?"

Alis Tzuyu menyatu, Jihyo menatap tunangannya penuh tanya. "Ah taman Cheongdam maksudmu? Ya, hyung sering kesana, seingatku dia pergi karena mau menemani bocah kecil."

.

Sebelum Jeongyeon menemuinya ...

"Nuna, apa besok kita bertemu lagi?" Tanya lelaki randomnya, Jin.

"Hari ini saja. Dan ini uang untukmu."

"Sayang sekali nuna. Gomawo uangnya, ayo kita bermain." Jin memeluk Mina xan Mina agak terkejut karena kontak fisik yang terjadi.

Tok tok!

Suara ketuka pintu menyelamatkannya dari situasi canggung.

Ketika Mina membuka pintu, ternyata Jeongyeon yang muncul. Ada sedikit rasa mengganjal dihatinya, namun ia tak mau tiba-tiba bersikap lembut pada Jeongyeon.

"Ada apa??"

.

"Mina!"

Tubuhnya ditarik keluar dari jacuzzi. Tanpa sadar ia membenamkan dirinya terlalu lama. Deru nafas bersautan, degup jantungnya berpacu cepat.

"Kau gila??" Omel sepupunya, Momo yang baru datang dari Jepang.

"Momo ... Huh ..."

Momo memapah Mina menuju kamarnya. Mina sekarang berada di kediaman Myoui. Sebagai salah satu hukuman dari tuan Myoui mengetahui kelakuan putrinya diluar sana.

Setelah berganti baju, Momo membawakan coklat panaa untuk Mina.

"Minumlah."

"Gomawo ..."

"Jangan lakukan itu lagi, Mina ..." Ucap Momo khawatir.

"Hmm ... Apa Dahyun menjawab pertanyaanmu?" Tanya Mina penuh harap. Dahyun yang merupakan tangan kanan Jeongyeon itu adalah mantan kekasih Momo.

"Tidak ... Kau berharap apa? Aku meninggalkan dia dulu, hubungan kami tidak baik. Lalu tiba-tiba aku menghubunginya, kau pikir apa dia akan menjawab cepat??" Momo terkekeh masam.

"Aku ingin bertemu Jeongyeon ..."

"Mina, mungkin ... Satu-satunya cara adalah kalau kau menyetujui perceraian kalian. Kalian bisa bertemu di pengadilan."

"Tidak. Itu tidak menjamin dia datang, bisa aaja dia menyuruh pengacaranya. Lalu? Kami tetap bercerai dan aku tidak bertemu dengannya!" Sanggah Mina dengan sedikit emosi.

"Benar juga." Momo menertawai kebodohannya.

Ting!

Momo mengambil hp dan membuja pesannya. Matanya terkejut membaca pesan masuk yang ternyata dari Dahyun.

"Omo ..."

"Wae?"

Momo menyerahkan hpny kepada Mina. Mata Mina memanas, air matanya kembali tumpah.

Dahyun mengirimkan foto Jeongyeon dan Nayeon tengah bermesraan.

"Andwe!!"

Disisilain

"Gomawo, maafkan aku." Ucap Jeongyeon pada Nayeon dan Dahyun.

"Tidak masalah, paling aku harus siap-siap di cap pelakor." Nayeon memanyunkan bibirnya membuat Jeongyeon tertawa gemas. Tanpa sadar mencubit kedua pipi Nayeon.

Dahyun memilih memalingkan pandangannya.

"Sebaiknya aku keluar dulu ada yang harus ku urus." Ucap Dahyun canggung lalu berlalu tanpa menunggu jawaban dari Nayeon dan Jeongyeon.

"Mian mencubit pipimu. Habisnya lucu bulat seperti pipi kelinci. Hahahahah ..."

"Ck. Terserah kau saja." Tanpa Jeongyeon sadari, Nayeon tersenyum memalingkan wajahnya.
















Endnya pisah aja yak

Tbc

Orange LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang