Rey: Zeaaa Rey baru bangun, Rey mandi dulu abis itu ke sekolah yaa. nanti Rey kabarin lagi
Rey: Rey udah di sekolahh
Rey: Zea bobo ya? kalau udah bangun kabarin Rey yaa
Rey: Rey KBM dulu
Pesan Rey dari jam setengah tujuh baru Zea balas jam 9 karena ketiduran. Kebiasaan Zea menghabiskan waktu liburnya untuk tidur seharian.
Zea: iya Reyy, Zea baru bangun hehe
Zea: Semangat belajarnya bocil
Rey: uda bangun?
Rey: siap Kakakkk
Rey: Zeaa Rey mau ke kantin dulu ya laperr. belum sarapan hehe
Setelah tau kehidupan Rey perasaan Zea jadi mudah sensitif. Pantas saja awal-awal mengenal cowok itu, Rey sering kali makan di luar daripada memilih makan di rumah saja.
Tidak semua orang beruntung soal keluarga, ekonomi, persahabatan, dan cinta. Rey kehilangan keluarganya, ekonomi yang mulai tak stabil, namun dia beruntung dalam persahabatan, kalau suatu saat nanti semesta mengizinkan Rey untuk sepenuhnya memiliki Zea, dia mungkin akan merasa paling beruntung tentang cinta.
Zea: iya Rey, Zea mau mandi dulu yaa
Hari-harinya membosankan, libur hanya berada di kamar dengan laptop yang tak pernah lepas dari pandangannya. Jari jemari yang selalu mengetikkan kata demi kata disana. Sebagai penulis, Zea tak ingin mengecewakkan pembaca yang udah percaya padanya, mereka membaca cerita dan menunggu dirinya update berarti Zea harus menulis.
Demi dirinya sendiri, pembaca, dan akun miliknya yang dia kembangkan dari nol. Dari belum jadi apa-apa, dari yang diremehkan karena Zea tak sepintar itu. Dulu sekolah saja datang hanya untuk menumpang tidur, tak pernah terpikir menjadi penulis sampai di titik ini.
Dulu angkatannya libur nyaris 2 tahun karena corona. Zea yang bingung harus ngapain lagi, keluar tidak boleh, di rumah bosan akhirnya mencoba iseng menulis. Sampai akhirnya salah satu ceritanya pecah mencapai rekor pembaca yang tak pernah Zea sangka-sangka.
Cerita barunya yang berjudul HTS berhasil menarik pembaca. Padahal Zea hanya menulis apa yang dia rasakan bersama Rey sekarang. Entah bagaimanapun nanti endingnya, akan Zea terima.
Notif ponselnya berbunyi, Zea pikir itu pesan dari Rey. Namun ternyata nomer asing yang kini mengirimi pesan padanya.
+62: hai, apa kabar?
Zea: siapa?
Tak butuh waktu lama untuk Zea mendapat balasan pesan dari nomer itu. Balasan yang seketika membuat badannya mendingin.
+62: Alan
+62: kangen kamu Zea. maaf
Pertahanannya runtuh, air matanya nyaris turun jika saja Zea tak mengingat sejahat apa Alan padanya kemarin-kemarin.
Zea: mau apa?
+62: mau ketemu kamu, bisa?
Zea: gausah ganggu Zea lagi
Anda telah memblokir kontak ini.
Mati-matian Zea mengubur perasaannya pada Alan yang dulu meninggalkannya tanpa alasan jelas. Dan kini lagi-lagi cowok itu datang tanpa seizinnya, merobak-abik isi hatinya yang mulai terisi nama seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
HTS?! [SELESAI]
Novela Juvenil"Bocil." "Bocil? 17 tahun lo bilang bocil?" "Iyalah, lo masih 17 tahun. Sedangkan gue bentar lagi 19 tahun. Lo masih terlalu kecil." "Gapapa umur 17 yang penting bawahnya gede." Damn. Bukan cerita tentang anak geng...