EMPAT

9.6K 601 2
                                    

"Sialan"

Katherine menjatuhkan dirinya diranjang sembari mengumpat pelan, moodnya berantakan akibat ulah pria tadi. Dirinya merasa di permainkan, apa apaan pria itu setelah mengalahkannya lalu memberi panah nya dengan cuma cuma. Sepertinya pria itu sengaja ingin membuat dirinya kesal. Katherine merasa harga dirinya diinjak-injak oleh pria tadi.

"Kalo gue ketemu lagi sama tu orang gue pengen tonjok tuh muka yang songong" Katherine mengepalkan tangannya ke atas.

"Tapi dia sangat tampan nona" Orla tiba tiba menyahut membuat Katherine mendengus.

"Haish percuma tampan orla dia tidak membuatku tertarik justru aku sangat membencinya sangat sangat membencinya" Katherine berucap dengan gigi bergemelatuk membayangkan wajah pria tadi.

"Heum baiklah nona" Orla membalas dengan ragu. Kemudian orla pamit meninggalkan nona nya untuk menemui penjahit yang akan menjahit nona nya.

Katherine pun memilih untuk membersihkan dirinya ke kamar mandi berharap ia melupakan kejadian tadi pagi. Katherine keluar dengan hanya memakai handuk dan wajah yang sudah lumayan segar. Sepertinya mood Katherine sudah membaik!.

Katherine berdiri di depan lemari pakaian, tadi ia hanya sempat membeli beberapa pakaian karena menurutnya tidak ada pakaian yang bagus dan sesuai seleranya jadi ia memilih pakaian yang tidak terlalu norak. Hanya beberapa helai gaun biasa yang polos yang lumayan menurutnya, namun kalau Katherine yang mengenakan pasti jadi sangat luar biasa!.

Dan lihatlah Katherine sedang bercermin menatap pantulan dirinya, Katherine berdecak kagum sangat menawan sekali!

"Ck emang cantik banget ini figuran"

Tok tok tok

"Nona apakah saya boleh masuk, saya membawa penjahit nya" Suara orla terdengar di seberang sana.

"Masuklah orla" Sahut Katherine.

Lalu terdengar suara pintu dibuka dan tampaklah orla berjalan diikuti seorang wanita paruh baya dibelakangnya, Sepertinya itu penjahit yang orla maksud.

"Nona ini penjahit yang saya ceritakan" Orla menjelaskan sembari menggeser tubuhnya yang menutupi penjahit itu.

"Siapa nama mu" Tanya Katherine lalu beralih menatap penjahit itu.

"Julia nona" Ucap wanita itu kemudian membungkuk.

"Baiklah julia, apakah kau bisa buatkan aku gaun seperti ini" Kemudian Katherine menyerahkan kertas gambar yang ia desaian sendiri dan memperlihatkannya kepada julia.

Sontak julia dan orla beralih menatap gambar yang ada didepannya. Mulut mereka berdua ternganga dan memandang dengan takjub. Ini sangat indah! Sungguh desain nona nya sangat indah cantik dan menarik secara bersamaan. Orla dan julia pun tak henti hentinya berdecak kagum.

"Woahhh nona ini sangat cantik sekali" Orla berucap dengan mata berbinar.

"Benar nona ini sangat indah dan cantik saya tidak yakin bisa membuat gaun secantik ini" Julia pun menimpali dan ia langsung merasa rendah ia takut mengecewakan Katherine.

"Tidak apa apa kau belum mencobanya, cobalah dulu dan aku akan menilai kalau jahitan buatanmu bagus kau akan ku jadikan penjahit pribadiku" Sahut Katherine.

"Eumm baiklah nona trimakasih atas kesempatan yang anda berikan suatu kehormatan bagi hamba dapat melayani anda" Julia pun akhirnya menerimanya dia akan berusaha sungguh sungguh dan tak akan mengecewakan katherine. Ini adalah kesempatan nya untuk mendapatkan pekerjaan yang bisa lebih menguntungkan.

KatherineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang