LIMA BELAS

8.1K 564 29
                                    

Saat ini Katherine sedang duduk dipojok aula menikmati cake ditangannya, tadi ia sempat memberikan selamat kepada Aretha dan Pangeran Melvin, ia sedikit tersentak melihat pangeran Melvin ternyata adalah pria yang waktu itu di perpustakaan, ia tak menyangka akan bertemu pemeran utama pria ditempat yang tak terduga.

Dunia memang sempit.

Ia malas menjadi pusat perhatian jadi ia memilih untuk duduk dipojok ruangan saja, kasihan nanti pemeran utama tak jadi bintang pikirnya.

"Hai"

Katherine mendongakkan kepala menatap gadis di depannya lalu mengerutkan kening ia tak kenal wajahnya asing.

"Hm"

"Aku ingin berteman denganmu"

Katherine menaikkan sebelah alisnya.

"Perkenalkan Aku Alice de hilda" Lanjut gadis didepannya.

"Kau teman Aretha? " Tanya Katherine penasaran.

"Iya tapi itu dulu sekarang aku tak ingin berteman dengannya aku ingin berteman denganmu"

"Kenapa?"

"Katakan dulu kau menerimaku menjadi temanmu nanti ku ceritakan"

"Baiklah"

"Terimakasih kath"

"Ayo cepat ceritakan"

"Aretha itu aneh, dan aku baru menyadari sekarang"

"Aneh bagaimana?" Katherine mengerutkan keningnya bingung.

"Aku sering memergoki dia sedang menatapmu dengan tersenyum lembut tapi setelah itu ia merubah ekspresi marah dan memandangmu dengan sorot kebencian"

"Benarkah? "

"Iya dia gila"

"Ada lagi tingkah anehnya?" Tanya Katherine.

"Aku pernah melihatnya membunuh seekor burung dengan sangat sadis seperti Psikopat" Ucapnya dan bergidik ngeri.

"Itu lah yang membuatku tak ingin berteman dengannya aku takut" Lanjut Alice.

"Ku pikir karena kau menyukai pangeran melvin jadi kau tak mau berteman dengannya"

"Kau tau dari mana?"

Katherine langsung gelagapan ia keceplosan tak mungkin kan ia mengatakan dari novel?

"Ahh itu aku tau dari Aretha ia pernah bercerita" Jawab Katherine dengan menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Kau dekat dengan Aretha?"

"Tidak, itu dulu sekarang aku tak dekat"

"Syukurlah"

"Jadi benar kau menyukai pangeran Melvin? " Tanya Katherine penasaran.

"Iya tapi sekarang aku mencoba untuk melupakannya"

"Baguslah"

"Eumm kenapa kau tak bergabung dengan yang lain?"

"Malas dan membosankan"

"Kau benar para bangsawan memang membosankan lihatlah mereka sedang pamer"

Katherine mengangguk memang para bangsawan sangat gila pujian mereka benar-benar penjilat bermuka dua.

"Aku senang sekali sekarang mempunyai teman yang waras dan satu pemikiran"

"Tenang saja"

∆∆∆

KatherineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang