Chapter satu

2.6K 126 12
                                    

Sebuah kereta melaju sekencang angin, di dalamnya terlihat seorang pemuda yang duduk menatap jendela dengan tatapan malas yang sangat luar biasa, Ia adalah Zaferino Achazia Dhanurenda dia di paksa untuk melanjutkan sekolahnya di Ibu kota dimana itu adalah alam liar dunia.

Sebenarnya Zafer sangat malas menghadapi anak anak kota yang sombong dan suka membully orang yang lebih lemah, tapi demi kebaikan sesama ia harus menuruti permintaan orang tuanya untuk bersekolah di ibu kota.

"Haah, kenapa juga mereka menyuruhku sekolah jauh sekali." Ucap Zafer.

Ibu kota Jakarta dimana semua pusat kehidupan negara Indonesia berada, Di sana juga pusat dari segala aktivitas kenegaraan, Kota maju di mana semua serba moderen, namun Kasus bullying dan Tawuran banyak disini, kenakalan remaja dan premanisme seakan Normal di sini.

"Dan lagi ada apa dengan nama belakangku, kenapa aku tidak boleh menyebutnya." Ucap Zafer.

Flashback

"Ingat ini Zaferino, kau tidak boleh menyebutkan nama lengkapmu, kau hanya boleh menyebut sebagai Zaferino Archazia tanapa marga Dhanurenda di belakangnya, mengerti." Ucap Ayah Zafer saat sebelum Zafer pergi ke Stasiun.

"Tapi kanapa Yah." Ucap Zafer.

"Kau akan paham setelah sampai di sana." Ucap Ayah Zaferino kemudian pergi.

Flashback off

"Arghhhh, Sialan." Umpat Zafer.

Zafer paham siapa dirinya, Zafer mengerti siapa Keluarga tapi apa se berbahaya itu menyebutkan nama belakanya di sana, Rasa penasaran Zafer tiba tiba muncul, Memikirkan kota Jakarta yang keras membuat dirinya penasaran makhluk seperti apa yang tinggal di sana, apakah sekejam dan se menyeramkan yang orang orang bilang, memikirkan semua itu membuat Zafer mengantuk dan ingin tidur.

"Hei kau tahu keluraga Bramantyo ?? Kabarnya Putranya terlibat Tawuran." Ucap Seorang penumpang membuat Zafer yang tadinya memejamkan matanya Kembali membuka matanya.

"Stttt, Aku yakin kasus ini tidak akan lama, Keluarga Bramantyo akan membayar orang untuk menyapu bersih semuanya." Ucap Yang di sampingnya.

"Gila ya, orang orang Berduit." Sahut lagi, Zafer mendengar dengan teliti Zafer tidak bodoh, Zafer tahu siapa keluarga itu dan Zafer juga Tahu pengetahuan umum soal Keluarga keluarga berpengaruh di negara ini.

"Semakin yakin kalo di sana akan banyak orang yang Menyebalkan." Batin Zafer

3 Jam perjalanan kereta yang ia tempuh akhirnya ia sampai di stasiun Jakarta, Zafer keluar kereta ia menatap orang orang yang lalu lalang dengan gerak cepat seakan semua orang di sini terburu buru.

"Baru semenit di sini, dan gue udah melihat preman banyak sekali di sini berjalan bebas seakan ini adalah Area mereka." Batin Zafer.

Zafer kemudian Membuka ponselnya melihat Map untuk mengetahui letak Kost yang akan jadi tempat tinggalnya selama sekolah di Jakarta, Ayah Zafer sudah mengirim lokasi Kostnya tinggal mengikuti garis di map dan akan selesai.

Zafer kemudian berjalan untuk segera memesan taksi, namun saat ia hendak keluar dari pintu stasiun ia di tahan oleh beberapa orang, dengan wajah sangar dan badan tatoan.

"Shit !! " Batin Zafran.

Zafran tahu maksud mereka menahan dirinya sudah pasti dia akan di palak "belum sehari gue di sini, dan gue sudah di kasih yang beginian Sialan." Batin Zafer.

"Biaya keamanan." Ucap Preman itu.

"Kemanan Jidatmu." Batin Zafer.

Zafer hanya diam tak memberi jawaban maupun uang yang mereka minta "Hei bocah, Lo tuli hah ?? Cepat berikan uangmu." Ucap Preman itu.

Zaferino Achazia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang