"Apa-apaan kau?!" Ucap Jungkook sambil mendorong tangan Jin menjauh dari mulutnya.
"Astaga! Tenanglah" ucap Jin sambil mengenakan sabuk pengamannya "ayo kita makan sesuatu"
"Tentu saja... Setelah berurusan dengan orang itu, kau harus membelikanku sesuatu"
"Siapa yang bilang aku harus membelikannya?"
"Aku yang bilang, jadi sekarang ayo kita pergi"
"Dasar berandal"
"Brengsek"
.
.
"Aku benar-benar tak bisa mempercayainya"! Jungkook berkata saat duduk di restoran setelah memesan makanan mereka."Aku tak tahu kenapa tapi kau dan orang-orang di sekitarmu selalu punya cara untuk membuatku kesal, kecuali adik-adikmu, mereka keren"
Jin menggelengkan kepalanya dan meminum air dalam diam.
"Maksudku, ada apa dengannya! Desainer kecil???
Kalau saja dia tahu! Dia pasti akan datang padaku untuk meminta tanda tangan""Benarkah? Ceritakan padaku kalau begitu!"
"Tidak! Aku tak bisa menceritakannya, data klien bersifat rahasia!" Ucap Jungkook dengan nada serius. "tapi bagaimanapun juga ini lebih besar dari perusahaannya yang bodoh itu!"
Jin tak bisa menahan tawa
"Kau berkencan dengannya? Serius?"
"Itu sebabnya ada kata MANTAN sekarang!"
"Wow, kau benar-benar punya selera pria yang buruk" Jungkook berkata dengan sinis.
"Bagaimana denganmu?"
"Hah?"
"Bagaimana dengan pilihanmu?"
Wajah Jungkook berubah menjadi sesuatu yang belum pernah Jin lihat sebelumnya, itu adalah campuran dari kesedihan, kerinduan dan sesuatu yang lain! cinta!?
"Astaga! Jangan bilang kalau itu cinta sepihak? Seorang Jungkook? Ditolak? Benarkah?" Jin mulai tertawa keras tanpa berpikir! Tapi dia tak menyangka Jungkook akan menggebrakkan tangannya ke atas meja dan kemudian memegang bagian depan kemeja Jin dengan tatapan yang membuat Jin ketakutan!
"Brengsek kau!"
Jungkook meninggalkan Jin yang benar-benar terguncang sendirian di restoran dan pergi. Saat itulah Jin berpikir mungkin dia sudah keterlaluan kali ini.
Pada saat Jin selesai menghabiskan makanan yang mereka pesan tadi termasuk dengan makanan Jungkook karena dia tak akan membuangnya begitu saja, gerimis mulai turun dan syukurlah dia sudah dekat dengan rumah mereka. Jin berpikir bahwa itu hanya gerimis dan tidak akan turun terlalu deras. Dia mulai berjalan ke rumahnya di tengah hujan. Dan dia benar-benar basah kuyup sesampainya di rumah.
"Hyung!" Teriak Taehyung saat melihat Jin. "Astaga hyung, kau tahu ini bukan hanya gerimis!" Ucap Taehyung sambil membawakan Jin handuk dan sepasang baju kering.
"Entahlah" ucap Jin sambil menggigil.
"Duduklah, aku akan mengambilkanmu minuman hangat"
Namjoon sangat terkejut saat dia sudah mendengar keseluruhan ceritanya dari Jin.
"Aku tahu ini akan menjadi bencana tapi ini..."
"Haruskah aku pergi meminta maaf padanya?"
"Hyung! Dia meninggalkanmu sendirian!"
"Yah, dia mungkin brengsek tapi dia tak tahu aku akan berjalan sepanjang jalan ke rumah di tengah hujan lebat, dan aku seharusnya tidak menertawakannya" ucap Jin dengan mengangkat bahu.
Taehyung dan Namjoon saling berpandangan karena itu adalah pertama kalinya hyung mereka menyalahkan diri sendiri dan juga untuk orang asing. Mereka tak bisa menahan senyum.
"Apa?" Jin bertanya tiba-tiba "Kenapa kalian
tersenyum konyol seperti itu?""Tidak apa-apa hyung" jawab mereka bersamaan. Jin menatap mereka dengan curiga kemudian memejamkan matanya, tapi yang terlihat hanya wajah Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wedding Planner ✔️
FanfictionDimana Jin adalah manajer dari acara pernikahan kakak laki-laki Jungkook dan segalanya tidak dimulai dengan baik sejak awal. Jin membenci Jungkook yang sok tahu akan segalanya dan Jungkook berpikir Jin orang yang bodoh dan dia selalu mengatakannya d...