"Aaarggh... Aku sudah muak dengan hyung, yang dia lakukan sekarang hanya berteriak membuat kekacauan, bermuram durja dan kemudian pergi keluar untuk minum-minum. Dia benar-benar sudah gila, apa kau tahu jam berapa dia pulang kemarin?" Ucap Taehyung terlihat khawatir.
"Yah kita harus melakukan sesuatu, apa kau sudah lihat hyung sekarang seperti zombie, dia hampir tidak bisa membedakan dirinya sendiri, bahkan para staf pun takut padanya sekarang. Aissh... Jungkook si berandal itu!! Kenapa dia pergi dengan Jimin jika dia mencintai Jin hyung? Aku benar-benar tidak mengerti" ucap Namjoon sambil mengusak rambutnya.
"KIM TAEHYUNG!!!"
"Ya Tuhan mulai lagi..." ucap Tae mendengar Jin yang berteriak dari kamarnya.
.
.Satu minggu sudah berlalu sejak kejadian itu. Satu minggu sejak Jungkook mengakui perasaannya pada Jin, satu minggu sejak Jin akhirnya menyerah dan berhenti percaya bahwa dia akan mendapatkan seorang pria, saat itulah dia menyadari bahwa dia tidak menginginkan seorang pria lagi. Dia memiliki begitu banyak kemarahan di dalam dirinya, ia telah membuat adik-adiknya dan stafnya kesulitan, dan yang membuatnya lebih marah lagi adalah kenyataan yang sangat bertolak belakang yang harus dia hadapi. Dia mencoba yang terbaik untuk melupakan orang itu, tapi dia merindukan Jungkook setiap hari! Sementara orang tersebut bersantai dengan cintanya di Amerika.
.
."Waaaaaah" Jin menuangkan minuman lagi dan meneguknya dalam satu tegukan.
Saat ini dia sedang berada di salah satu pub lokal yang sudah dikenalnya dan hanya sendirian, hari sudah larut tapi Jin sepertinya lupa waktu. Dia merasa sangat sedih hari itu, dan dia harus menghilangkan kesedihan itu. Sementara ponselnya terus berdering tanpa henti.
"Hyung!!" Taehyung berteriak segera setelah Jin mengangkat panggilannya!
"Dimana kau? Kami khawatir... Pulanglah hyung atau tunggu disana, kami akan datang menjemputmu!"
"Taehyung-ah..." ucap Jin dengan suara yang bergetar "Hyung merasa sangat kesepian! Kenapa ini terjadi padaku sepanjang waktu"
Setelah hening beberapa saat "Aku merindukannya Tae" Taehyung bisa mendengar isak tangis Jin dari sisi lain dan itu seperti membunuhnya karena dia tidak berada disana untuk hyung-nya.
"Hyung kau mabuk lagi! Dimana kau? Katakan padaku, aku datang sekarang!"
"Tidak, jangan khawatir! Aku akan segera pulang, kalian tidur saja oke! Hyungie sangat menyayangi kalian kau tahu, kan? Lebih dari siapapun!!" Dan kemudian ia menutup telepon Tae meskipun ada protes darinya di ujung telepon.
"Hei aku belum selesai dengan yang itu!! Aku mau lagi!!" Jin berteriak sambil menyeka air matanya.
"Tidakkah kau pikir itu sudah cukup, Jin!"
Dia adalah pelanggan tetap disana selama seminggu terakhir sehingga mereka mengenalnya dengan baik.
"Hei! Aku bisa mengatasinya, beri aku satu lagi, aku hanya ingin merasa mati rasa karena ini adalah hari yang sangat buruk"
Dia meletakkan segepok uang tunai di atas meja.
"Yaaaah! Jin! Sudah cukup" ucap Pemilik bar yang akhirnya datang dari mesin kasir "Pulanglah... Kau telah minum lebih dari batasmu hari ini"
"Apa masalahmu? Aku membayarnya! Kau ingin menentangku, begitu? Aku tidak meminumnya secara gratis!"
"Itu karena aku peduli..."
"Oh tolong hentikan omong kosong itu, aku tidak akan pergi"
"Terserah, aku tidak akan memberikan minuman lagi untukmu disini! Pulanglah, kami tutup" ucap pemiliknya sambil memberi Jin tatapan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wedding Planner ✔️
FanfictionDimana Jin adalah manajer dari acara pernikahan kakak laki-laki Jungkook dan segalanya tidak dimulai dengan baik sejak awal. Jin membenci Jungkook yang sok tahu akan segalanya dan Jungkook berpikir Jin orang yang bodoh dan dia selalu mengatakannya d...