Chapter 23

495 56 1
                                    

"Dia tak perlu membuat keributan, aku hanya memberikan saran untuk mencari lebih banyak pilihan" ucap Jimin pada Hobi yang kesal.

"Bukan dia yang membuat keributan, tapi kau!" Ucap Jungkook yang kembali ke ruangan tempat pertemuan itu diadakan

"Ya! Apa kau sudah bicara dengannya? Apa dia kesal? "Hobi bertanya prihatin

"Tentu saja dia kesal" ucap Jungkook sambil melipat tangannya dan memelototi Jimin.

"Ayolah, aku tak percaya kau memihaknya juga"

"Aku tidak memihak siapa pun, tapi tidakkah menurutmu itu agak kasar untuk mengatakannya seperti itu?"

"Astaga, aku sudah selesai disini!"

"Dengar Jimin, kami tahu kau mencoba untuk membantu tapi Jin tahu apa yang dia lakukan! Kita harus mempercayainya dan menyerahkannya pada mereka, mereka melakukan pekerjaan yang hebat sejauh ini" ucap Yoongi menambahkan.

Jimin baru saja berjalan melewati Jungkook, yang tidak membantu tapi memutar matanya dan mengikutinya.

"Hyung!"

"Jangan!"

"Aku tidak mengerti apa masalahnya, kau tidak seperti ini biasanya!"

"Kau ingin tahu kenapa?"

"Ya."

"Aku tidak menyukainya?"

"Hah? Apa maksudmu?"

"Orang itu, Jin! Aku tidak menyukainya" ucap Jimin sambil mengangkat bahu

"Kenapa?" Tanya Jungkook dengan nada terkejut. "Tunggu, aku tahu kenapa, bahkan aku tak menyukainya saat pertama kali melihatnya tapi dia tidak seburuk itu jika kau mengenalnya lebih jauh"

"Dia hanya seorang WO, kenapa aku harus mengenalnya lebih jauh?"

"Uhhhh" Jungkook kehilangan kata-kata

"Itulah yang tidak aku mengerti, dia orang luar tapi kau masih memihaknya dan bukan aku yang kau kenal sejak kecil"

"Hyung! Kau tak mengerti"

"Aku tidak mau, oke?"

"Oke! Lupakan saja! Ayo kita pergi keluar hari ini?"

"Tidak, aku sedang tidak mood, aku akan menghubungimu nanti" Jimin berkata memasuki mobilnya.

Jungkook menghela napas frustasi saat dia melihat Jimin pergi.

Jungkook baru saja akan masuk ke kamarnya dan bersantai saat dia melihat Jin sedang mengurus dekorasi dan mengatur tempat duduk untuk pesta pertunangan. Dia merasa dirinya rileks saat dia melihat Jin berlarian memberikan instruksi kepada orang-orang disana, dia juga bisa melihat betapa lelah dan letihnya Jin.

"Hmmm kau sudah bekerja keras!" Jungkook berkata saat dia berjalan ke arah Jin

"Hah?" Ucap Jin jelas terkejut melihat Jungkook disana.

"Apa yang kau lakukan disini? Apa pacarmu mengirimmu kesini untuk memeriksa kami?"

"Aishhh kau memang luar biasa! Aku sudah minta maaf atas namanya bukan? Dan dia bukan pacarku, belum!"

Jin merasa lega mendengarnya tapi tidak menunjukkannya.

"Dia tidak menyukaiku, kan?"

"Siapa yang menyukaimu pada kesan pertama dengan mulut besarmu itu" ucap jungkook sambil bercanda.

Jin terdiam sejenak dan bertanya "apa maksudmu
dengan belum punya pacar?" saat mereka duduk di
bangku yang ada disana

"Kau ingat saat aku benar-benar marah padamu,
ketika kau jatuh sakit karena kau bodoh dan berjalan kaki sepanjang jalan pulang di tengah hujan lebat?" Jungkook bertanya sambil tersenyum

"Nah, itu dia orang yang menolakku! Aku jatuh cinta
dengan orang ini sejak lama tapi dia bahkan tidak siap untuk mencobanya karena dia tidak punya waktu untuk hal percintaan..."

Jin tidak ingin mendengar ini, dia tak ingin melihat kelembutan di mata Jungkook saat berbicara tentang cintanya, sehingga dia berdiri dengan tiba-tiba yang mengejutkan Jungkook.

"Ada apa? Yah, kemana kau akan pergi?" tanya Jungkook saat dia melihat Jin mulai berjalan menjauh darinya.

"Aku punya hal yang lebih baik untuk dilakukan daripada mendengarkan kisah cintamu yang klise!" Jin berkata dengan santai.

"Bagaimana klise?" Jungkook bertanya sambil berlari di belakang Jin.

"Dia bilang dia siap untuk mencobanya denganmu, kan?" Tanya Jin sambil mengangkat alisnya

"Ya, dia tapi..."

"Lihatlah, itu awal kebahagianmu" ucap Jin dengan nada sedih yang ditangkap oleh Jungkook

"Baiklah, lupakan masalahku! Ada sesuatu yang tak beres denganmu!"

"Hah! Apa yang kau bicarakan?"

"Tidak, maksudku aku tak tahu tapi pasti ada sesuatu yang terjadi" ucap Jungkook curiga.

"Tidak ada yang salah denganku, mungkin itu hanya perasaanmu saja" ucap Jin tanpa melihat pada Jungkook.

"Oh benarkah, lalu kenapa aku tidak melihat pancaran yang biasanya menerangi matamu?" Jungkook berkata sambil mencondongkan tubuhnya sedikit terlalu dekat ke wajah Jin dan menatap matanya.

Jantung Jin mulai berdegup kencang dan napasnya memburu. Wajahnya perlahan-lahan memerah.

"Kenapa telingamu merah?" tanya Jungkook bingung saat dia melihat telinga Jin.

"Apa!" Jin dengan cepat menutup telinganya dan mendorong Jungkook dengan lembut agar ia bisa bernapas.

"Kau! Apa kau tak punya pekerjaan lain?"

"Tidak" ucap Jungkkok sambil mengangkat bahu

"Kalau begitu, tolong aku bawa kotak-kotak di dalam mobil, kita punya banyak yang harus dilakukan"

"Baik bos!" Ucap Jungkook memberi hormat pada Jin yang terkekeh pelan.

Ini terasa menyenangkan, setidaknya dia bisa menghabiskan waktu bersamanya. Akan sulit setelah beberapa saat tapi dia akan menghargai momen-momen kecil dengan Jungkook selagi dia bisa dan selain itu tidak ada yang tahu tentang dia menyukai Jungkook kecuali Hobi, Yoongi dan adik-adiknya tentu saja. Semua orang tahu! Oh baiklah, selama Jungkook tidak tahu, dia aman dari hal memalukan dan patah hati.
.
.
"Permisi? Apa kau koordinator pernikahan ini?" Seorang pria tampan bertanya pada Jin saat dia sedang sibuk memberikan instruksi kepada staf resort.

"Ya, dan kau?" Jin bertanya dengan ekspresi bingung

"Hai, aku Im Jaebum, pendamping dari mempelai pria, Yoongi! Aku baru saja tiba kemarin dan aku sudah bosan. Yoongi adalah satu-satunya yang aku kenal disini, aku hanya ingin tahu apa ada yang bisa kubantu?"

Jin menatap orang asing itu dengan aneh.

"Aku melihatmu berlarian dari tadi. Aku datang dan hanya ingin membantu"

" Oh hai, aku Jin. Tentu saja boleh, kenapa tidak, aku ingin sekali memiliki asisten" ucap Jin sambil bercanda. "Jika tidak terlalu merepotkan dan terima kasih atas perhatiannya" ucap Jin sambil tersenyum.

"Tidak masalah, katakan saja apa yang kau ingin aku lakukan!"

The Wedding Planner ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang