Urrrrgh... Apa masalah dia sebenarnya? Jungkook bertanya-tanya, saat dia berjalan mondar-mandir di gang kecil yang gelap dekat rumah mereka. Ya dia tahu apa yang dia katakan sudah keterlaluan dan sial, dia tak bermaksud untuk mengatakannya seperti itu!
Tapi dia sudah meminta maaf, bukan? Jungkook menghela napas lelah, menyandarkan kepalanya ke dinding dan memejamkan matanya, dia sudah lupa waktu sekarang.
Jungkook melihat sebuah bayangan mendekatinya, sial. Bagaimana jika itu adalah pembunuh berantai yang sedang berburu, dia bahkan tak punya apa-apa untuk membela diri.
"Ya Tuhan! Kau membuatku takut" ucap Jungkook sambil memegangi dadanya saat dia melihat Namjoon berdiri di sana sambil menyeringai.
"Bagaimana kau bisa menemukanku!?"
"Apa kau serius menanyakan hal itu padaku! Apa kau tahu jam berapa sekarang? Apa yang kau lakukan? Dan aku pikir karena kau meninggalkan dompet dan ponselmu di rumah, kau tak akan pergi jauh" balas Namjoon santai
"Aku tidak tahu, aku butuh udara segar. Jin memperlakukanku seperti aku berselingkuh atau semacamnya" ucap Jungkook dengan tak berdaya
"Kau berselingkuh?" Namjoon bertanya dengan senyum seringai di wajahnya
"Apa! Ayolah! Kami bahkan tidak berpacaran!"
"Aku hanya bercanda" ucap Namjoon sambil tertawa. "Ayo pergi jalan-jalan?" Namjoon melanjutkan sementara Jungkook hanya mengangkat bahu dan mengikutinya.
*Setelah lama terdiam*
"Aku tak tahu kenapa kalian bertengkar" ucap Namjoon memulai percakapan "tapi hyung adalah orang yang membesarkan kami, kau tahu. Karena orang tua kami berada di luar negeri dan kami hampir tak pernah bertemu mereka saat kami masih kecil. Dan kalian juga sudah bertemu kami, kami tak mudah untuk diurus, sulit baginya dengan semua tanggung jawab di pundaknya ketika dia sendiri masih kecil, dia harus menjadi kuat untuk melindungi kami yang lemah." Ucap Namjoon tersenyum mengingat masa-masa saat hyungnya mengurus masalah yang telah mereka lakukan.
"Aku mengerti, dari luar orang-orang melihatnya sebagai orang yang sombong, pemarah, dan keras kepala, tapi pada kenyataannya dia hanya seorang pemalu, penyayang, pria tulus yang mengutamakan keluarganya. Aku ingin kau tahu itu" ucap Namjoon sambil menatap Jungkook.
Jungkook tidak mengatakan apa-apa hanya menatap Namjoon dengan senyum yang tulus.
"Pasti menyenangkan memiliki hyung yang hebat!"
"Ya!" Namjoon berkata dengan bangga "Tapi kau juga akan merasa tidak enak saat hyungmu mengalami masa-masa sulit, kau tahu! Dan aku sangat mencintai hyungku, tapi pilihannya pada pria sejauh ini benar-benar payah!"
"Aku tahu itu, aku pernah mengatakan hal yang sama padanya setelah aku bertemu dengan si brengsek itu"
"Apa!? Tunggu, yang mana yang kau temui?" tanya Namjoon dengan tatapan bingung.
"Aku tahu wajahnya tapi aku tidak ingat namanya, sial"Jungkook berkata sambil berpikir keras. "Ah, itu ada hubungannya dengan Barbie"
Namjoon tak bisa menahan tawanya "tunggu apa itu KEN?"
"Itu dia orangnya"
"Oh si brengsek itu adalah salah satu dari sekian banyak. Masalahnya adalah hyung percaya bahwa setiap orang yang dia kencani adalah belahan jiwanya dan dia menjadi sangat dekat dengan mereka. Lalu saat mereka putus, dia tak bisa menghadapinya dengan baik. Tapi sekarang aku pikir dia sudah berubah. Sudah lama sejak terakhir kali dia punya pacar."
"Ohhh" Jungkook teringat raut sedih di wajah Jin saat dia melihat Ken dan dia tak tahu kenapa tapi dia tidak ingin melihat Jin sedih.
"Ayo kita pulang, ini sudah sangat larut" ucap Jungkook
"Ya ayo kita pergi"
"Dari mana saja kau, kami sangat khawatir" Ucap Hobi begitu mereka kembali ke rumah
"Tenanglah hyung! Aku bukan anak kecil" ucap Jungkook menatap Jin yang berdiri di belakang dengan wajah khawatir.
"Yah! Apa itu caramu berbicara dengan hyungmu" Ucap Yoongi sambil memberi tamparan di leher Jungkook.
"Urggh! Baiklah aku seharusnya tidak bersikap seperti itu, maafkan aku!" Ucap Jungkook sambil memeluk hyungnya.
"Sekarang bisakah aku makan? Aku kelaparan" ucapnya sambil menunjukkan mata anak anjingnya.
.
.
"Hei!" Jungkook melihat Jin di ruang tamu menunggunya."Hei"
Mereka benar-benar terdengar canggung.
"Dengar, aku..."
"Aku..."
Mereka berdua memulai pada saat yang bersamaan, mata mereka pun bertemu dan senyum kecil secara otomatis terukir di wajah mereka.
"Hei, biarkan aku bicara dulu" ucap Jin
"Kenapa?"
"Karena aku lebih tua"
"Ya, 2 tahun lebih tua!"
"Mari kita selesaikan ini dengan cara dewasa" ucap Jin sambil mengangkat tinjunya.
*Batu Gunting Kertas*
"Ya aku menang!" Ucap Jin sedikit berteriak.
Jungkook melihat betapa bahagianya Jin untuk sesuatu yang konyol seperti itu. Dia menyukai cara Jin tersenyum dengan matanya yang berkerut dan wajahnya dipenuhi dengan kegembiraan yang murni.
"Baiklah, orang tua, katakan padaku!"
"Apa? Oh ya" ucap Jin
"Maafkan aku, seharusnya aku tidak bereaksi berlebihan, itu pendapatmu! Aku tak tahu apa yang harus kulakukan tentang itu, dan hei aku senang berteman denganmu. Aku mengerti jika kau tak ingin berteman denganku lagi, aku hanya ingin memberitahumu..." Jin terus mengoceh
"Apa kau sudah selesai?" Jungkook bertanya dengan nada serius
"Uh ya!"
"Kemarilah"
"Apa?"
"Maafkan aku Jin"! Ucap Jungkook sambil memeluk Jin
"Jungkook apa yang kau lakukan! Eww, hentikan"
Bukan karena dia tidak suka pelukan itu tapi dia tidak bisa mengatasi tekanan yang dialami hatinya.
"Jadi kita baik-baik saja?" Jungkook bertanya setelah melepaskan diri dari pelukan
"Hanya jika kau mentraktirku mie hitam saat kita pergi keluar"
"Apa? Aku tidak mau!"
"Yah, apa kau tahu berapa kali aku membelikanmu
makanan dalam beberapa bulan terakhir ini?""Kau tahu, lebih baik kalau kau diam saja, lupakan saja aku pernah mengatakan sesuatu"
"Ya dasar berandal!" Ucap Jin melihat Jungkook berjalan pergi
"Mereka masih bertengkar?" Hobi bertanya prihatin
"Eh tidak, ini sudah menjadi kebiasaan mereka" ucap Taehyung mengangkat bahu dan berjalan sambil menggelengkan kepalanya.
Di chapter ini, aq uda ga pake nama Hoseok lagi tapi pake Hobi, karena mereka semua uda deket seperti keluarga 😊😊
Jinkook ga kelar2 berantem 😅
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wedding Planner ✔️
FanfictionDimana Jin adalah manajer dari acara pernikahan kakak laki-laki Jungkook dan segalanya tidak dimulai dengan baik sejak awal. Jin membenci Jungkook yang sok tahu akan segalanya dan Jungkook berpikir Jin orang yang bodoh dan dia selalu mengatakannya d...