Dibalik Kamera 27

10 5 0
                                    

Berpamitan kepada keluarga

Setelah drama malam itu. Mereka pun tak membicarakan apapun, bahkan mengobrol pun enggan, jika dirasa perlu dalam urusan pekerjaan mereka meminta asisten mereka mengurusnya.

Aloysius mencoba menghubungi Gilliant untuk menjelaskan semuanya, tetapi nampaknya percuma. Pesan tidak terbalas, dering telfonnya mengatakan tinggalkan pesan suara, bahkan sudah menanyakan ke kantor untuk memungkinkan mengetahui keberadaanya. Nihil jawabnya, staff kantor hanya mengatakan Gilliant sedang ada urusan yang tak dapat diganggu hingga waktu tak menentu. Dirasa beberapa hari usahanya sia sia, ia hanya mengemasi barangnya dan kembali ke negara Aloysius tinggal. Kemudian mengembalikan kunci apartemennya ke resepsionis kantor Gill.

Emily yang tak tahu harus berbuat apa, bahkan hanya selalu menangis setiap harinya, sudah membulatkan tekadnya untuk jujur kepada orang tuanya, mengenai perbuatan yang tak terhormat itu.

"Apa Emily?? kau sudah mempermalukan Papa, apa yang kau perbuat ini apa yang kurang dari Gilliant? Berani beraninya.", Ayah Emily sangat geram, keadaanya saat itu isak tangis terus saja berderu serta suasanya seperti mencekam yaitu tertekan diantara tangis kecewa serta amarah menjadi satu. Mereka memeluk Emily dengan erat yang masih saja terisak isak. Sementara Ayahnya masih saja berdiri seakan tak sudi melihat putrinya.

Sementara Gilliant dan Ayahnya, berusaha tenang, dan mencari bagaimana baiknya untuk kedua belah pihak,

"Baik Gill, Ayah rasa hal itu terasa berat, Ayah tau dan mengerti posisimu itu, namun jadilah lelaki yang berwibawa dan bertanggung jawab, kau sudah berkenalan dengan keluarganya. Maka berpamitanlah pada mereka, Ayah akan mengatur pertemuan ini".

Ia tak berkata apapun, masih tak bisa banyak berucap.

Hari yang sudah diatur oleh Ayahnya pun tiba. KIni kedua belah pihak keluarga itu berada di satu meja makan yang sama, dengan suasana hening.

"Martin, dengan berat hati, kami keluarga Vincent Cho dan dari pihak Gilliant, memutuskan hubungan ini dengan cara kekeluargaan, dan Gilliant berniat mengembalikan Emily pada keluarganya". ujar Ayah Gill

"Begini Tuan Martin, saya kecewa atas perlakuan Emily pada saya, saya juga tak menyangka, sayalah yang bersalah, karena kurang bisa membahagiakannya sehingga ia mencari kebahagiaan yang lain, diluar yang saya kira". Ujar Gilliant

        Keluarga Emily memeluk putrinya itu, dan tak dapat berkata apapun. Bahkan tidak menampik jika memang yang dilakukan putrinya sebuah kesalahan yang mungkin tak bisa dimaafkan. Ayah Emily pun tidak berkata banyak. Mereka menyelesaikan acara perjamuan itu dengan suasana yang hambar dan sunyi.

Dibalik KameraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang