Dibalik Kamera 30

6 4 0
                                    

Dibalik Kamera 30

** Setelah mengetahui bagaimana cerita mereka, dan perjalanan mereka yang tak mudah itu, mulai dari bagian ini sedikit menjelaskan kembali memori mereka. Dan awal kisah yang akan dibawa menuju kisah yang terbaik menurut kehidupan mereka.

Berawal dari bermain mata

. Untuk pekerjaanya Gilliant dan Bella memiliki ruangan terpisah dengan tim yang lainnya. Yaitu ruangan yang terdiri dari Bos staff management, dan ketua divisi lainnya. Bella dan Gilliant pun makin kompak dalam hal pekerjaan.

. Sebenarnya selama itu Gilliant sering memperhatikan seseorang yang mencuri perhatiannya dari balik jendelanya. Saat melihat wanita dari balik tirai itu, ia selalu melebarkan pandangannya, selalu memperhatikan wanita itu bahkan ia menghafalkan suara langkahnya. Namun Gilliant, belum mengetahui siapa nama wanita itu. Rasa penasaran, yang mengharuskan memendam kegelisahannya itu.

. Tiba saatnya Bos mereka meminta Gilliant untuk pindah ruangan, karena untuk keperluan kali ini dengan alasan lebih mudah dalam berkomunikasi dan mengaturnya.

"Good morning everyone, have a nice day everyone,"

"Morning, Bella

"Morning Bella, siapa dia? apakah dia orangnya? yang memiliki analisa dan strategi management yang bagus untuk kantor kita?" Aceline bertanya.

" kita kedatangan rekan kerja baru, untuk membantu Carissa, perkenalkan dirimu Gilliant Cho", Bella memperkenalkan.

. Degup takjub dan tak menyangka bahwa Gilliant akan satu tim dengan Carissa. "Oh namanya Carissa" gumam Gilliant dalam hati. Ternyata wanita yang selama ini ia perhatikan "adalah Carissa". Sedikit canggung, namun Gilliant mencoba bersikap biasa. Yang ia rasakan sungguh senang yang tak dapat diungkapkan dengan kata kata. Akhirnya ia mengetahui namanya bahkan berkenalan langsung dengannya, kesempatan yang sangat menakjubkan.

   . Bella pun paham mengenai tingkah Gilliant, bahkan ia tidak cemburu, tetapi mendukung usaha moveon partnertnya itu. Tanpa Gilliant meminta tolong padanya, Bella bersuka rela agar Gilliant bisa mendekati Carissa perlahan lahan. Hanya dapat berusaha, Gilliant lebih berhati hati kali ini dan tak berharap apapun.

Pertunangan Aloysius.

Setelah berlabuh ke beberapa negara, serta melabuhi beberapa hati para wanita, kini Aloysius menetapkan tambatan hatinya, pada salah satu wanita Perancis itu. Namun berjalannya waktu tak semulus yang ia kira. Bahkan ia harus bertengkar ditempat umum.

"Aloysius jika orang tuaku mempercayai kau untuk melamarku, apa yang akan kau lakukan? Sementara orang tua mu telah membujuk ku tuk menerima pinanganmu? Padahal kau tahu ayahku tak begitu baik berhubungan denganmu".

Lelaki yang singgah disampingnya itu menjawab

"Apa yang tidak bisa? Semua nya hanya butuh waktu dan proses. Lebih baik kita menikmati proses hubungan ini daripada berangan yang tak pasti. Apa kau lupa akan sifat ku Noura? Aku hanya berhenti di satu pelabuhan cintaku, yaitu kau. Aku akan selesaikan pekerjaan ku dan melingkarkan janji cinta kita di jari manismu".

Gertak Aloysius pada tunagannya itu yang berusaha meyakinkannya.

Bertemunya kembali Carissa dan Aloysius

. Carissa yang sedang menikmati pagi itu, tidak sengaja memperhatikan sepasang kekasih yang mungkin sedang bertengkar. Karena dirasa suara itu sangat keras, ia berusaha mengabaikannya. Tetapi pria itu menjatuhkan sesuatu, yaitu dompet. ia pun mengiba untuk mengembalikkanya.

"Carissa ?benar ini Carissa Widjaya??"

"hmm iyaa itu aku Aloysius Dirgantara"

"Astagaa, hari ini aku harus banyak berterimakasih denganmu. Kau mengembalikan dompetku dan kali ini kita bertemu, Kebetulan yang menyenangkan sekali,".

. Setelah itu pun mereka bercengkrama dan mengobrol sedikit.

Seteleh mengembalikan dompet

. Meski Aloysius sudah bertunangan, setelah pertemuannya dengan Carissa merasakan hal yang aneh. Hal yang dinama ia memikirkan memori memori mereka ketika SMA, serta kebaikan kebaikan Carissa. Dan ia melalukan perbandingan perasaanya antara Carissa dan tunangannya itu. Oh tidak Aloysius baru menyadari jika Carissa pernah mendambanya, saat SMA .

. Bahkan ia mulai menjauh dari kekasihnya, dengan berbagai macam dalih, yang sebenernya ia sedang kacau dengan perasaanya. Carissa yang selalu ia carii.

. Disaat yang bersamaan, ia akan mengadakan acara pameran foto disebuah musium, acara itu nampak elegan dan berkelas, serta dihadiri berbagai fotografer ternama. Ia pun mencoba menghubungi rekan rekan terdekatnya,

Setelah kejadian tidak mengenakannya pada Gilliant ia mencoba mengundangnya. Karena untuk beberapa projek dan pekerjaan tertentu mereka sudah kembali berdamai dengan keadaan. Namun entah mengapa ia merasa ragu untuk mengundangnya. Tetapi ia menghiraukan risaunya itu. Dan tetap mengundang Gilliant dengan dalih mereka sudah berdamai, dan tidak akan terjadi apa apa.

Namun naas, dihari perhelatan peresmian pameran musium itu dibuka, Gilliant justru datang bersama Carissa. Kejadian yang tak ia sangka secara kebetulan.

Aloysius berusaha

Dimalam pamerannya itu, sungguh mencabik hatinya, dan ia berfikir apakah ini karma untuknya. Karena ia pernah melakukan hal serupa pada Aloysius. Masih saja ia berusaha

"Halo Aloysius? ku dengar kau ingin pergi dengan Carissa?" "maaf untuk kali ini kami akan mengadakan meeting bersama, jadi cobalah lain kali" ujar Gilliant yang sudah menggandeng Carissa untuk keluar dari bangunan kantor itu.

Aloysius tak dapat berkata apapun, sesak didadanya membuatnya berpamitan dan meninggalkan mereka.

Sementara Carissa

Yang setelah bertemu dengan Edward, Carissa cukup mendapatkan berbagai macam petuah petuah menyakitkan, jujur namun sesuai fakta dan realita. Disepanjang perjalanan pulang, ia bergulat dengan logika dan perasaanya. Akhirnya ia mempunyai tekad,

"ya aku harus mencoba membuka hatiku kepada orang lain."

           Lantas setelah ini siapa kah yang pantas untuk mengobati masa lalu Carissa?

Dibalik KameraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang