Dibalik Kamera 28

9 5 0
                                    

Mereka berdamai dengan keadaan.

Usai berpamitan dengan keluarga Emily. Kini Gilliant menutup kembali perasaanya rapat rapat, ia mencurahkan kekesalannya itu dengan berbagai kegiatan dan ya terutama mengelola perusahannya.

Bahkan Gilliant melakukan solo traveling ke berbagai negara, benar benar sepertinya ia membutuhkan angin segar untuk mengalihkan pikirannya.

Emily pun memutuskan berpisah dengan orang tuanya, yaitu memutuskan pergi ke suatu negara yang dirasa aman untuknya dan memulai kehidupan yang baru. Semua itu menjadi pelajaran untuknya.

Aloysius sendiri, masih menggeluti profesinya fotografer. Namun kali ini ia mampu memperkerjakan asisten untuk narahubung pribadinya, dan ia selalu bersama asistenya kemanapun ia pergi. Ia sungguh belajar dari pengalaman terlebih ia sadar, kemampuan untuk mudah membuat wanita jatuh cinta padanya. Jadi ia harus mengatur, mengelola dan membatasi semaksimal mungkin.

Permintaan Gilliant pada Bella.

Gilliant memutuskan untuk liburan ke Jepang, namun tetap saja sembari mengurus perjanjian perusahaanya. Ia tiba pada hari Jumat, sungguh akhir yang pekan yang indah untuknya. Karena hari Senin ia harus mampir ke sebuah perusahaan unutuk membereskan sesuatu.

Bella melihat Giliiant dari jauhm dan menghampirinya, nampak antusias memeluknya dan menanyakan kabarnya namun dengan nada ragu

"Gilliant? apa kabar denganmu? aku dengar..."

"Hai sweety Bella lama tak jumpaa, aku baik baik saja, bagaimana dengan mu?"

"aku baik baik saja Ayah menugaskan ku mengurus sektor diJepang jadi aku sudah lama disini, ku dengar kau sudah bertunangan?".

"Bagus, Jepang sangat indah menurutku, dan soal tunangan, itu sudah kandas Bella beberapa tahun yang lalu jadi begitulah"

"Maafkan aku harus mendengarnya, oh iya kali ini minum bersama ku kau mau? aku yang akan mentraktirnya".

Pertemuan Bella dan Gilliant itu merupakan kebetulan yang tak sengaja dan Bella menawakan acara perjamuan minum malam harinya.

Sudah beberapa gelas dan botol yang mereka tuang, bahkan obrolan mereka pun sangat terbuka soal hal apapun dan Gill menceritakan semua yang dialaminya, Bella sedikit prihatin karena bagaimanapun juga mereka juga pernah bersama

'Bella aku sepertinya akan memacari pria saja, wanita itu memang rumit dan aku tak memahaminya", celotehnya

"Tidak Gilliant kau belum saja menemukan yang dapat memahami dan menerimamu apa adanya, Tidak mungkin didunia ini ada yang ingin menolak pesona Gilliant Cho anak dari pengusaha kaya raya".

"Simpan pujian dan sindiranmu itu Bella, haha buktinya aku masih saja seperti ini, oh ia Bella jika kau mampu menjodohkan ku dengan seseorang maka aku akan memberimu"

"Hei apa apaan Gilliant, itu tidak seperti Gilliant Cho yang ku kenal, ia tak pernah bermain materi untuk perasaan wanita, tapi mungkin akan ku coba mencarikanmu seorang wanita, namun aku tak janjji".

    Bella yang memotong pembicaran Gilliant yang setengah sadar itu paham apa maksudnya ,yaitu Gilliant ingin dikenalkan teman wanita yang Bella punyai. Mereka pun sedikit hilang kontrol atas diri mereka dengan minuman itu. Namun itu membuat perasaan Gilliant akhirnya mencurahkan isi hatinya.

Dibalik KameraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang