Tema: "Masuk ke web https://www.generatormix.com/random-genre-generator, masukkan angka 6 lalu klik generate. Buatlah tulisan dari salah satu genre yang muncul. Max 1500 kata."
Action, thriller, comedy (kayaknya)
cerita di bawah adalah part 2 dari flash fiction hari ke-9
1052 kata
Pelurunya meleset.
Aku dan Natala menunduk bersamaan saat orang itu menarik pelatuk. Kami masuk ke kolong meja yang sempit. Tubuhku menegang dan tatapan panik yang dihujamkan Natala padaku membuatku semakin khawatir dan takut. Dalam tatapan itu, kami saling bertukar pendapat dalam satu hal. Karena kami tahu, salah satu di antara aku dan dia harus keluar sebagai umpan.
"Keluar," bisiknya pelan. "Aime, kau mati tidak masalah. Hidupmu tidak berat. Lihat aku-kuliah, kerja sampingan untuk membiayainya dan sekolah adikku-"
"Kau pikir cuma kau yang punya masalah?" Aku memotong, "Hidupku tertekan, Nat. Tahun depan, aku harus lulus dengan nilai terbaik dan mendapat gelar sarjana-"
"Ibuku sakit keras di rumah dan Ayahku entah ke mana rimbanya-"
"Ayahku keras dalam mendidikku supaya aku bisa masuk Harvard! Bayangkan beratnya tekanan yang dia berikan padaku! Kau saja yang jadi umpan-"
"Adikku masih umur delapan tahun dan dia belum bisa cari duit sendiri-"
"Aku juga kerja! Freelancer!"
"Oke-oke," pungkas Natala, kedua tangannya terangkat depan dada. "Oke, aku yang jadi umpan."
Kutatap netra hitam Natala sejenak. Mencari satu titik kebohongan di sana. Aku bukannya egois, ya. Ini soal hidup dan mati. Lagian, Natala itu cowok dan menyandang status sebagai pacarku-kok bisa, sih, aku pacaran dengannya?-dalam tiga bulan terakhir. Bisakah dia setidaknya bersikap gentle layaknya seorang lelaki? Misalnya seperti di film-film hollywood, Natala menyelamatkanku dengan cara yang keren; melompati meja, berguling lalu memiting leher orang gila di ambang pintu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
unveiled: 30 DWC NPC 2024.
RandomSetelah aku bertemu Bibi Zaras malam itu, panti asuhan tempat anak-anak menginap dibakar oleh seseorang-atau sesuatu. Anehnya, 33 penghuninya dinyatakan menghilang tanpa meninggalkan jejak bakar tulang-belulang. Satu-satunya yang utuh di petanahan a...