Dua Puluh Empat

32 7 7
                                        

Tema: "Buatlah cerita di mana tokoh utama ceritamu bertemu dengan karakter favoritmu. Karakter bisa di ambil dari buku, komik, film/serial, atau game. (Karakter yang digunakan keep family-friendly, ya.)

Fan Fiction, Teen Fiction,

karakter dari film: Inside Out produksi Pixar.

644 kata


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mungkin Ivana benar—aku harus sadar diri untuk tidak dekat-dekat dengan Mada dan Dale

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mungkin Ivana benar—aku harus sadar diri untuk tidak dekat-dekat dengan Mada dan Dale.

Seharusnya aku sadar, tetapi aku keras kepala minta ampun. Lagian, Mada juga yang terang-terangan mendekatiku saat sedang di dalam kelas dan diperhatikan seisinya. Saat cowok paling ganteng di kelas itu menggombalku dengan kalimat luar biasa manis, siswa-siswi bersorak dan aku tak bisa menahan sipu.

Ada juga Dale, kakak kelasku yang profesinya sebagai atlet basket sekaligus ketua osis. Saat jam istirahat, dia tiba-tiba duduk di kursi depanku di kantin. Jarang-jarang cowok tampan disenangi kaum hawa itu makan di kantin hanya sendiri, tanpa dibarengi anggota basket lainnya. Dale sempat bertanya apakah aku punya pacar dan berapa nomor sepatuku yang—tentu saja—kujawab dengan kaku. Hei! Siapa yang ingin buang-buang kesempatan di siang begini?

Mestinya aku sadar ada sesuatu yang aneh. Atau cuma perasaanku saja? Pasalnya, aku jarang sekali berbicara dengan seseorang bahkan itu kawan sekelasku sendiri.

Pendekatan Mada dan Dale di jam berbeda itu berlanjut setidaknya sampai satu minggu, hingga hari ini—Ivana dan tiga kawanannya menjebakku. Kata mereka, Mada sedang menungguku di gudang. Betapa bodohnya aku percaya pada mereka begitu saja.

"Mada tidak benar-benar suka denganmu, Carriene." Ivana menaikkan satu alis. Kedua tangannya dilipat depan dada. "Kau tahu kenapa dia melakukannya? Taruhan. Mada taruhan dengan Dale—siapa yang lebih dulu membuatmu jatuh hati. Yang kalah akan meminjamkan pacar mereka ke yang menang."

Berlia berdecak sambil mengipasi wajahnya dengan kipas angin mini. "Sebagai teman sekelasmu. Kami hanya ingin memberitahu. Aku dan Ivana tidak ingin kau kecewa terhadap Mada dan Dale. Aku sendiri pernah jadi pacar mereka berdua, setelah diputusi secara sepihak, sakit hatinya sampai ke ginjal."

Aku semakin mundur ke dinding saat Ivana maju selangkah. "Carriene, aku tahu kau masuk ke sekolah ini karena beasiswa, benar? Dan Ibumu bekerja sebagai tukang pijat di spa milik Pamanku, sementara Ayahmu seorang pemabuk, pernah tiga kali masuk penjara karena narkoba, benar, kan?" Satu tangan Ivana menumpu pada tembok. Dapat kurasakan hawa intimidasi dari wajahnya. Sekujur badanku basah karena keringat. "Aku cuma minta satu hal, jauhi Mada dan Dale, maka rahasia keluargamu tidak akan tercatat dalam kertas anak klub jurnalistik."

  ***

Saat Ivana dan Berlia keluar, gudang seketika sepi.

Telapak tanganku basah, bergetar dan pucat. Cemas, khawatir dan takut bahu-membahu melingkupiku secara utuh. Badanku semakin merosot turun sampai dudu. Aku memeluk lututku sendiri.

Bagaimana jika mereka tahu Ibuku hanya seorang pijat? Bagaimana jika mereka tahu kalau Ayahku seorang pemabuk dan pernah tiga kali masuk bui? Bagaimana jika tentang keluargaku tercatat di kertas klub jurnalistik ....

Aku masih duduk bersender saat diinterupsi oleh seseorang—mungkin hanya halusinasiku atau aku cuma banyak pikiran, jadi suara-suara aneh bergumul dalam kepalaku.

"Hei!" teriaknya. Suara itu agak kecil dan sedikit serak, tetapi sebab jaraknya dekat, maka aku bisa dengan jelas mendengarnya. "Hei, Carriene!"

"Anxiety—jangan!" Itu tampak seperti suara gadis, lebih ringan dan lantang. "Anxiety! Kau membuatnya cemas!"

"Carriene memerlukanku!" Suaranya lagi.

"Cepat selesaikan ini sekarang juga!" Kali ini suara itu mirip lelaki. "Jangan buat aku hilang kendali!"

"Anger! Sabarlah! Jangan berapi begitu! AhhhSadness! Ke mana Sadness?! Dia seharusnya ada di sini, bukan Anxiety!" Ini suara lain. Lebih cempreng dan membuat bulu romaku meremang.

"Joy, cepat lepaskan Anxiety dari sana! Kita membuat Carriene kalut! Ewwh!" Ini suara gadis lain.

"Hei," kataku, "hallo?" Aku memang mendengar suara-suara aneh atau aku benar-benar gila? "Hallo?"

"Yes! Dia mulai bicara sendiri—"

"Anxiety!"

jangan heran, saya sendiri pun bingung ini apaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jangan heran, saya sendiri pun bingung ini apaan

bicara soal tema, tontonan/bacaan favorit saya itu semuanya rata-rata gelap dan jauh keluar dari trope family-friendly. mau ambil karakter game, sayanya udah puyeng mau digimanain sementara detlen sebentar lagi. '-'

btw, Anxiety ini bakal debut di Inside Out 2 bersama tiga emosi baru lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

btw, Anxiety ini bakal debut di Inside Out 2 bersama tiga emosi baru lainnya.

unveiled: 30 DWC NPC 2024.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang