Malam ini vano,dhani dan rendra berada di salah satu kafe di dekat sekolah mereka dulu.
"Jam berapa lo bilang tu anak suruh kesini?" tanya dhani kesal karena mereka sudah menunggu kedatangan seseorang selama 1 jam
"Dhan sabar dulu tu anak juga bentar lagi sampai" ucap rendra mendengar itu dhani hanya menghela nafas
"Tapi dia setuju² aja setelah lo bilang kita mau bikin rencana ini?" tanya vano
Yaa orang yang mereka tunggu² adalah fahra teman viera agar viera dan vano bisa bertemu mereka butuh fahra.
"Tenang aja, fahra info ke gw katanya viera juga ikut kesini" ucap rendra
"Okey" ucap vano sedikit gugup
.
.
"Vano" panggil seseorang dari belakang"Viera" Panggil vano senyuman vano merekah melihat viera yang berada disana.
"Kok kamu bisa disini?" tanya viera
"Emm Aku biasa juga suka disini" jawab vano berbohong
"Wahh viera kebetulan banget yaudah duduk aja disini gabung sama kita" ucap dhani mencairkan suasana canggung
"Fahra kita disini aja yaa, gak papa kan?" tanya viera ke fahra
"Haa iy...Iya gak papa" jawab fahra
Vano mengeluarkan bangku kosong yang berada di sampingnya sedangkan fahra bingung harus duduk dimana karena meja yang mereka duduki hanya memiliki 4 kursi.
Karena melihat fahra kebingungan rendra berdiri dan mengambilkan kursi untuk fahra.
"Duduk aja disitu biar gw disini" ucap rendra
"Tapi disitu orang lewat² ganggu lo nanti" ucap fahra
"Udah duduk aja jangan nyolot kalau dikasih tau" ucap rendra dingin
"Sama perempuan itu ngmong nya baik² bukan malah dikasarin, lagian yaa dia tu udah baik mau nolong kita" ucap dhani keceplosan
"ssstttt dhan" potong rendra
"Anying keceplosan" ucap dhani sambil menutup mulutnya
"Tolong kalian? tolong apa fah?" tanya viera menatap temannya itu
"Emm tolongin itu emm" ucap fahra terbata² dan menatap rendra berusaha meminta tolong
"Fahra pernah nolongin aku pas kamu masuk rumah sakit dia yang kasih tau aku rumah sakit kamu waktu itu" ucap vano
"ohh itu pantas kamu tau dimana aku dirawat" paham viera semua lega karena masalah selesai
"iii...iyaa itu makasih loh fah, kalau nggak ni vano pasti rusuh diaa" ucap dhani
"Dhan mending lo diam deh" ucap rendra menatap dhani tajam
"Owh iya ra, gw mau tanya sesuatu boleh?" tanya vano dijawab anggukan oleh viera