Setelah kejadian beberapa hari kemarin di rumah viera, vano juga merasa bersalah akhir-akhir ini. Vano lebih sering di dalam kamar bahkan ketika teman-temannya datang pun dia menolak.
"Apa gw emang salah yaa?" ucap vano didepan cermin
"aakkkhhhh" kesal vano mengacak -acak rambutnyatok tok tok
"Vano ini bunda" ucap bunda dari luar kamarCeklek
"Ada apa bun?" Tanya vano
"Kamu gak capek di kamar terus, itu dibawah teman-teman kamu datang" ucap ibu
"Suruh mereka pulang aja aku lagi gak mood" ucap vano ingin menutup pintu tetapi ditahan oleh seseorang
"Oi bos kita udah jauh-jauh kesini loh, kita rindu sama lo bos masa iya diusir lagi" ucap dhani
"Iya dan gw mau penjelasan lo karena tiba-tiba ada bocah chat gw katanya lo yang kasih dia nomor gw" ucap rendra
Yups mereka berdua saat ini yang berada disana sebenarnya teman vano banyak tetapi mereka berdua adalah teman kecil vano sejak SD bisa dibilang mereka ini sshabatnya.
Intro bentar yaaa
Yordhaniar al-ghazali dipanggil dhani, saat ini hanya tinggal dengan ibunya yang bekerja sebagai guru di salah satu SD disana, Ayah dhani meninggal saat dhani berada di bangku SMP akibat serangan jantung. Dhani juga teman pertama vano saat SD karena vano menyelamatkan dhani yang sedang dibully saat itu.
Arendra Natadwiyata dipanggil rendra, seorang anak yatim piatu yang tinggal di salah satu panti asuhan disana, sosok rendra selalu dipandang buruk oleh orang karena kebiasaannya suka balapan dan perokok tetapi dibalik itu semua rendra adalah anak yang baik. Rendra dan vano berteman saat rendra pindah sekolah lama ke sekolah vano, sikap rendra yang selalu membangkang hingga membuat guru selalu pusing,hingga suatu hari vano dan dhani memergoki rendra yang sedang menangis sesenggukan di gudang sekolah karena merasa malu rendra meminta mereka merahasiakan itu lama kelamaan mereka berteman hingga sekarang.
Setelah kejadian itu mereka bertiga selalu bersama dan membangun persahabatan hingga saat ini, dengan karakter mereka yang sangat berbeda berhasil membuat mereka tetap bertahan dalam kondisi apapun.
Intro end
Tanpa menunggu persetujuan pemilik kamar dhani dan rendra langsung masuk ke kamar vano.
"Nanti bunda bawakan makanan dan minumannya yaa" ucap bunda
"Sini biar rendra bantu bun" ucap rendra
"Nggak usah kalian bujuk aja tuh bos kecil kalian" ucap bunda sambil tertawa kecil
"Apaan sih bun" kesal vano
"Bos kecil ututu bos kecilnya bunda lagi kenapa nih" ejek dhani berhasil membuat vano kesal dan menatap tajam ke arahnya.
Bunda pun keluar kamar meninggalkan mereka bertiga.
"Van lo kenapa sih? apa karna viera?" tanya dhani
Vano diam sejenak lalu membuang nafas
"Haa elah serius amat lu bos" ucap dhani
"Dhan diam gak lo mau gw sebet tu mulut" ucap rendra berhasil membuat vano tersenyum
"nah gitu kan ganteng bos jangan manyun aja tu mulut" ejek dhani membuat senyum vano hilang
"cerita van kalau lo mau cerita setidaknya ada guna juga kita berdua sebagai sahabat lo" ucap rendra dan veno kembali tersenyum
tok tok tok
"Makanan datang" ucap bunda"Biar gw yang ambil" ucap rendra dan bergegas mengambil makanan
ceklek
"sini bun biar rendra aja" ucap rendra"Nih kalau kurang panggil bunda aja" ucap bunda dan rendra mengangguk
Bunda pergi dan rendra menutup pintu lalu membawa makanan meletakkannya di meja.
"Oke van sekarang cerita" suasana kembali serius tetapi lain dengan dhani yang pastinya mendengarkan sambil makan
"Jadi dua hari lalu gw ke rumah viera buat minta maaf kejadian pesta kemarin, tetapi yang terjadi viera dan keluarganya bertengkar" vano terdiam sejenak
"seperti yang lo tau dhan viera itu ada trauma, ternyata viera korban pelecehan seksual waktu dia belasan tahun, mungkin kejadian di pesta kemarin buat viera kembali teringat kejadian itu""Terus salah lo dimana? lo gak ngelecehin viera kan?" tanya rendra
"Di pesta kemarin gw" vano berhenti bicara dan memandang temannya satu - satu membuat dhani yang mendengarkan sambil makan berhenti untuk menyimak.
"Aphaon cok?" tanya dhani dengan mulut yang berisi makanan
"Gw hampir cium viera" pernyataan vano membuat teman-temannya terkejut
"uhuk uhuk anjir sampai keselek gw" rendra menyodorkan minuman ke dhani
"Yaa itu emang salah lo sih van, seharusnya lo gak ngelakuin itu walaupun lo gak tahu sama sekali tentang trauma viera" ucap rendra
"Tapi van lo udah minta maaf kan?" tanya dhani
"Boro² mau minta maaf sekarang aja gw gak tau caranya ketemu sama viera karena keluarganya larang gw buat ketemu viera" ucap vano frustasi menatap langit -langit kamarnya.
"Mau kita tolong?" ucap rendra
"Gak yaa ren gw gak ikut lo aja" ucap dhani
"Masa lo gak mau bantu sahabat lo, padahal gw yang bantuin lo dulu waktu dibully" ucap vano
"Selalu aja lo pakai jurus itu buat ngebujuk gw dan gw dengan bodohnya selalu kemakan bujukan itu" ucap dhani
Vano tersenyum melihat tingkah dhani yang terpaksa mengikuti rencana rendra.
"Jadi rencana lo apa?" tanya dhani
"Lo ingat cewek yang lo kasih nomor gw?" tanya rendra ke vano dan vano mengangguk
"Kita pakai dia buat bawa viera ke lo" lanjut rendraNah gimana yaa kelanjutan rencana rendra????
Udah lama banget gak up cerita woiiii!!!
Maaf yaa soalnya benar-benar gak ada ide buat lanjutin ceritanya kayak gimana!!!Tapi terima kasih yang udah baca dan selalu support aku!!!!
Semoga ini semua kembali lagi ke kalian semuanya yaaa, aamiin!!!and see you next chapter 🖤🖤🖤