Di perjalanan pulang viera dan xavier masih pada mode diam dan tidak bersuara sama sekali. Angis malam itu benar-benar terasa dingin mengenai tubuh mereka.
"Ekhem dingin yaa ?" ucap xavier tetapi tidak ada sahutan dari belakang
"Viera?" panggil xavier
"Emm" jawab viera
"Masih marah ?" Tanya Xavier
"Menurut abang ? abang sadar gak tadi abang iitu udah kelewatan ?" Ucap viera kesal
"Yaa abang hanya gak suka kamu main-main ke tempat kumuh gitu, dan udah berapa kali juga abang bilang abang gak suka kamu dekat dan bertemu dengan vano" ucap xavier
"Ini yang paling tidak aku sukai dari abang, bukannya sadar akan kesalahan dan minta maaf malah tambah buat masalah" ucap viera semakin marah
Setelah itu mereka kembali hening hingga mereka sampai di rumah. Sesampainya di rumah viera langsung masuk ke dalam rumah tanpa melihat ke arah xavier lagi.
"Sayang, dimana abang ?" tanya ibu
"Gak tau, viera gak punya abang" jawab viera
"Hei ada apa sayang?" tanya ibu kembali
"Abang buuu hiks abang jahat" ucap viera menangis
"Ada apa sih?" Tanya ibu dan memeluk viera
Lalu tidak lama masuk xavier dan melihat viera dipeluk oleh ibunya sambil menangis.
"Ada apa bu?" tanya xavier khawatir
"Seharusnya ibu yang bertanya ada apa ini?kok pulang-pulang viera nangis dan wajah kamu kenapa ? kamu habis bertengkar, iyaa?" Tanya ibu
"Iya abang habis bertengkar kayak anak kecil dia tu hiks jahat banget" Ucap viera
"Ibu mau tau alasan kenapa aku sampai begini? ini karna dia bu, ngmpul sama orang gakjelas di tempat gak jelas gimana gak marah orang dia nya yang nakal" ucap xavier
"Benar vierra?" tanya ibu ke viera
"Ihh aku sama vano mah bukan gak jelas dan tempatnnya juga jelas abang lihat kan di dalamnya seperti apa? janagn fitnah" Ucap viera
"Kalau memang baik dia pasti tau kamu dalam bahaya dan gak akan biarin aku keluar sendiri bawa kamu kemana² sendiri" ucap xavier
"kan tadi abang dengar aku memang gak bilang ke siapapun kecuali ke fahra, karna memang aku mau kasih kejutan ke vano" ucap viera
"tunggu apa maksudnya ini? viera dalam bahaya? maksudnya apa?" tanya ibu
"Leo bu, leo sakarang udah sering mata² in viera dan vano tau itu tapi liat masih aja bawa viera ke sembarang tempat" jawab xavier
"Apa? leo? benar sayang?" tanya ibu ke viera
"Emm tapi viera gak tau, viera juga baru tau tadi dan vano juga niatnya baik mau jagain viera juga bu" ucap viera
"Kita harus beri tahu ayah" ucap ibu
"Tapi bu" ucap viera berusaha memberhentikan ibu
"Udah kalian masuk kamar dan bersih²" ucap ibu
Viera masih berdiri diam disana.
"Udah, sana viera masuk kamar jangan sampai ibu juga marah" ucap ibu
"Aakkhhhh" kesal viera lalu berlari ke kamar
"Xavier masuk kamar dulu bu" ucap xavier
"Iyaa"
Setelah mereka pergi ibu pun perlahan menuju ruang tv dan mengambil hp untuk menghubungi ayah.
tit tit tit
"Halo" ucap ayah di hp
"Bisa pulang lebih awal? ada yang mau aku omongin sama kamu" ucap ibu
"Ada apa? masalah anak²?" tanya ayah
"Iyaa, masalah leo" jawab ibu dengan suara yang sedikit bergetar
"Iyaa aku akan pulang cepat" ucap ayah langsung mematikan telpon nya
Ibu pun langsung lemas karna cemas akan keadaan anaknya, dia tau bagaimana kejadian dahulu merenggut kehidupan anaknya dia tidak mau mengulang peristiwa itu lagi.
TETAP SEMANGAT WALAUPUN YANG BACA HANYA DIRI SENDIRI 😚
TETAP MENGUCAPKAN TERIMA KASIH SAMA DIRI SENDIRI YANG TETAP TERUS MENJALANKAN HOBI INI....
And See You Next Chapter