Di dalam ruang rahasia, dhani sibuk mengobati luka viera dan rendra hanya duduk melihat lihainya dhani dalam mengobati, sebenarnya bukan hal lumrah bagi rendra melihat dhani lihai dalam mengobati,karena setiap rendra atau pun dhani luka memang lah dhani yang mengobati, katanya sih karena dulu sering dibully jadi udah sering obatin luka.
Fahra sekarang sedang bersih² karena rasa gatal setelah berdiam di semak² sungguh menganggu.
Vano dan xavier kami juga tidak tau keberadaan mereka ntah masih bawah atau kemana.
"Sakit yaa?" tanya dhani
"Iyaa" jawab viera
"Tapi kamu pandai banget obatin luka gini" ucap viera"Iya gw dulu sering dibully, sering banget luka² jadi gw udah biasa ngobatin luka gini, ditambah gw punya teman modelan rendra sama vano, gw jadi dokter mereka lah" ucap dhani
"Oh modelan seperti kamu juga dibully?" tanya viera memasang wajah tak percaya
"Iyaa vir, kalau bukan vano nolongin gw, mungkin gw gak ada hari ini. Selesai dan kalau bisa jangan kenain air dulu deh" ucap dhani
"Ohh karena itu kalian berteman?" tanya viera
"Emm vano kecil2 udah jago berantem vir, tapi dia berantem kalau ada sesuatu yang gak baik aja, contohnya tolongin gw pas dibully" ucap dhani
"Rendra juga dibully?" tanya viera ke rendra
"Kalau rendra ada cerita lucunya, boleh gw ceritain?" tanya dhani dengan nada sedikit mengejek
"Cerita apa?" tanya fahra yang baru saja keluar dari kamar sudah mengenakn pakaian yang oversize milik rendra
"Ini awal mula mereka berteman? sini duduk" ucap viera
"Boleh gw ceritain?" tanya dhani ke rendra
"Menurut lo?" ucap rendra dengan nada ancaman
"Gak papa kali, kan kita juga yang tau" ucap dhani
"Berani lo cerita, gw sobek mulut lo" ucap rendra
"Gw gak berani, kalau mau tau lo tanya vano aja atau nggak tanya orangnya sendiri, intinye kita udah berteman dari SD, dan rendra ini dulu anak pindahan, cerita ini gak papa kan?" ucap dhani dijawab anggukan rendra
"Gw anak yatim piatu" ucap rendra tiba² membuat viera dan fahra terkejut melihat ke arah rendra
"Jangan liat gw gitu, gw gak suka" ucap rendra"Nah iyaa gitu, gw yatim dia yatim piatu dan berteman dengan vano yang keluarga cemara" ucap dhani
"Ehh btw vano sama abang lo gimana?" tanya fahra tiba²
"Biar gw susul mereka mungkin masih dibawah" ucap rendra
Saat rendra ingin membuka pintu sudah ada vano dan xavier disana.
"Viera kamu gak papa?" tanya xavier, viera yang ditanya hanya diam dan menatap marah ke xavier
"Maaf abang gak sengaja" ucap xavier"Gak usah minta maaf ke aku, abang sadar gak abang salahnya sama siapa?" ucap viera
"Siapa?" tanya xavier
"Vano" jawab viera, vano yang disebut namanya juga terkejut
"Gak" ucap xavier lalu berdiri
"Sekarang pulang" ucap xavier menarik lengan viera"Gak mau" ucap viera sambil mencoba melepaskan genggaman tangan xavier
"PULANG" bentak xavier
"GAK" balas viera menghempaskan genggaman tangan xavier lalu berlari menuju vano